Aku yang salah bukan kau!

1.8K 181 10
                                    

Pagi ini saat semua bersiap menuju ruang makan.

" Hinata "

" Gomennasai uchiha-san.. aku tidak bermaksud, semalam aku hanya.. "

" ii yo "

" He? "

" Tidak apa-apa "

" Kau tidak marah? "

" Sebaliknya.. "

" Berarti.. "

" Ya, aku senang.. sangat senang hingga membuat jantungku berdegup kencang "

Aku membatu di posisiku.

" Panggil namaku sebanyak yang kau inginkan.. serukan namaku sekeras mungkin.. karna aku pasti datang padamu "

Blush

" Sasuke "

" Aku pergi dulu, Hidan memanggilku "

Diapun pergi meninggalkanku yang masih membatu disini. Ah.. kejadian semalam membuatku malu seumur hidup!

" Hinata kau lama sekali "

" Hm... gomen.. "

" Wajahmu.. heee.. jangan-jangan... "

" Berhenti menggodaku Ino "

" Ayo ceritakan padaku Hinata "

" Ino sebaiknya kau menghabiskan makanmu dulu " sahut Sai.

" Haaa..i "

" Arigatou Sai-kun " batinku.

Usai sarapan Ino dan Sai-kun entah menghilang kemana. Aku berjalan-jalan di sekitar penginapan nan besar ini.

" Guk "

" Hentikan "

" Hahaha.. kau masih saja tidak akrab dengannya Hidan "

" Dia selalu merusak Kimono ku Sasuke "

" Guk "

" Hora Yama yamete yo "

Aku berdiri bersandar pada tiang rumah itu. Melihat kearaban Hidan-san bersama uchiha-san. Jujur, ini pertama kalinya aku melihat senyum lebar Uchiha-san.

Melihat mereka membuatku tenang.

" Ah Hinata.. kemarilah " panggil Hidan-san.

" Kau sudah sarapan? " tanya Uchiha-san.

" Oi itu pertanyaanku "

" Kau selalu genit kalau dekat gadis muda.. jii-san "

" Berhenti memanggilku begitu Sasuke "

Disaat mereka tengah bersenda gurau berdua, seekor anjing besar berbulu abu-abu menghampiriku. Giginya sungguh besar dan tampak tajam. Menyeramkan.

" Kyaa.. " jeritku saat dia semakin dekat padaku.

" Yama " panggil Uchiha-san.

Aku menepi memeluk tiang didepanku.

" Dia tidak galak "

" Uso.. dia memakan hampir separuh kimono milikku di lemari " sanggah Hidan-san.

" Mungkin karna baunya kurang enak " ledek uchiha-san.

" Mana mungkin.. aku bahkan mengganti kimono yang kupakai 3 kali sehari "

" Bukankah itu menandakan bahwa baumu memang tidak enak "

" Mulutmu masih saja kurang ajar ya Sasuke "

" Pfft.. hahaha.. "

Aku tak kuasa menahan tawaku melihat mereka berdua. Seperti tengah melihat drama komedi.

" Nah baiklah aku masuk dulu " ucap Hidan berlalu.

Hening. Kini tinggal kami berdua juga anjing besar itu.

" Aku senang melihatmu tertawa seperti itu " ucapnya tiba-tiba.

Aku hanya diam menunduk sesaat.

" Siapa nama anjing itu? " ucapku mengalihkan.

" Yama, sebenarnya dia bukan anjing tapi srigala yang ku temukan di hutan ketika aku kecil dulu "

" Sssri..srigala.. "

Aku kembali menjaga jarak pada mereka.

" Meski dia srigala, dia tidak pernah menyerang manusia.. kecuali Hidan "

Jujur, kali ini aku tidak yakin dengannya.

" Karna aku menemukannya di gunung maka ku beri dia nama Yama, lalu meminta Hidan merawatnya disini "

Ah ini seperti yang Hidan-san ceritakan pada kami kemarin.

" Kemarilah "

" iie deshu " tolakku tegas.

" Tidak apa-apa.. kemari.. "

" Iie "

Dia terus memaksaku untuk mendekat padanya. Aku takut Yama tiba-tiba berubah pikiran padaku lalu menerkam ku.

" U-uchiha..san... "

" Lihat.. dia tidak galak kan "

Uchiha-san memengang tanganku dan perlahan memberikannya pada Yama. Benar saja, Yama hanya diam membiarkanku mengelus kepalanya.

" Guk "

" Waaa.. "

Aku langsung bersembunyi di balik punggung Uchiha-san.

" Tidak apa-apa, dia hanya senang bertemu denganmu "

Aku masih diam memegang kimono uchiha-san.

" Yamaaa.. "

Suara seseorang memanggilnya. Lalu Yama pun pergi kearah suara. Dan lagi-lagi ditinggal berdua begini.

Wuuussss

" Anginnya mulai kencang, aku mau masuk "

Pluk

Tangan Uchiha-san menarikku dan membuatku menempel pada punggungnya. Lalu meletakkan kedua tanganku di perutnya.

" Masih dingin? "

" Hm " gelengku dari balik punggungnya.

" Hinata.. apa kau masih kesal karna aku membawamu kesini? "

Ku lepaskan pelukku perlahan lalu menunduk.

" Iie " ucapku lirih.

" Gomen Hinata.. aku membawamu paksa kesini "

" Tidak apa-apa "

" Aku hanya tidak ingin kau memperlihatkan tubuhmu pada pria lain, lebih dari yang biasa kau tunjukkan padaku "

Aku hanya diam mendengarnya bicara.

" Maaf jika aku egois "

" Tidak apa-apa "

" Aku merasa sedikit bersalah padamu "

" Bukankah sudah ku katakan tidak apa-apa " seruku.

Aku lantas pergi meninggalkannya. Entah kenapa semua kata-katanya justru membuatku jengkel.

Kenapa kau merasa bersalah saat kau bisa membuatku tersenyum?

Aku.. aku satu-satunya orang yang paling bersalah padamu. Karna meski aku menerima kehadiranmu tapi nyatanya aku masih sering mengacuhkanmu.. bahkan tidak memikirkan perasaanmu.

Aku yang salah bukan kau!

~Skip~

SasuHina - Daisuki DakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang