Pagi ini saat semua bersiap menuju ruang makan.
" Hinata "
" Gomennasai uchiha-san.. aku tidak bermaksud, semalam aku hanya.. "
" ii yo "
" He? "
" Tidak apa-apa "
" Kau tidak marah? "
" Sebaliknya.. "
" Berarti.. "
" Ya, aku senang.. sangat senang hingga membuat jantungku berdegup kencang "
Aku membatu di posisiku.
" Panggil namaku sebanyak yang kau inginkan.. serukan namaku sekeras mungkin.. karna aku pasti datang padamu "
Blush
" Sasuke "
" Aku pergi dulu, Hidan memanggilku "
Diapun pergi meninggalkanku yang masih membatu disini. Ah.. kejadian semalam membuatku malu seumur hidup!
" Hinata kau lama sekali "
" Hm... gomen.. "
" Wajahmu.. heee.. jangan-jangan... "
" Berhenti menggodaku Ino "
" Ayo ceritakan padaku Hinata "
" Ino sebaiknya kau menghabiskan makanmu dulu " sahut Sai.
" Haaa..i "
" Arigatou Sai-kun " batinku.
Usai sarapan Ino dan Sai-kun entah menghilang kemana. Aku berjalan-jalan di sekitar penginapan nan besar ini.
" Guk "
" Hentikan "
" Hahaha.. kau masih saja tidak akrab dengannya Hidan "
" Dia selalu merusak Kimono ku Sasuke "
" Guk "
" Hora Yama yamete yo "
Aku berdiri bersandar pada tiang rumah itu. Melihat kearaban Hidan-san bersama uchiha-san. Jujur, ini pertama kalinya aku melihat senyum lebar Uchiha-san.
Melihat mereka membuatku tenang.
" Ah Hinata.. kemarilah " panggil Hidan-san.
" Kau sudah sarapan? " tanya Uchiha-san.
" Oi itu pertanyaanku "
" Kau selalu genit kalau dekat gadis muda.. jii-san "
" Berhenti memanggilku begitu Sasuke "
Disaat mereka tengah bersenda gurau berdua, seekor anjing besar berbulu abu-abu menghampiriku. Giginya sungguh besar dan tampak tajam. Menyeramkan.
" Kyaa.. " jeritku saat dia semakin dekat padaku.
" Yama " panggil Uchiha-san.
Aku menepi memeluk tiang didepanku.
" Dia tidak galak "
" Uso.. dia memakan hampir separuh kimono milikku di lemari " sanggah Hidan-san.
" Mungkin karna baunya kurang enak " ledek uchiha-san.
" Mana mungkin.. aku bahkan mengganti kimono yang kupakai 3 kali sehari "
" Bukankah itu menandakan bahwa baumu memang tidak enak "
" Mulutmu masih saja kurang ajar ya Sasuke "
" Pfft.. hahaha.. "
Aku tak kuasa menahan tawaku melihat mereka berdua. Seperti tengah melihat drama komedi.
" Nah baiklah aku masuk dulu " ucap Hidan berlalu.
Hening. Kini tinggal kami berdua juga anjing besar itu.
" Aku senang melihatmu tertawa seperti itu " ucapnya tiba-tiba.
Aku hanya diam menunduk sesaat.
" Siapa nama anjing itu? " ucapku mengalihkan.
" Yama, sebenarnya dia bukan anjing tapi srigala yang ku temukan di hutan ketika aku kecil dulu "
" Sssri..srigala.. "
Aku kembali menjaga jarak pada mereka.
" Meski dia srigala, dia tidak pernah menyerang manusia.. kecuali Hidan "
Jujur, kali ini aku tidak yakin dengannya.
" Karna aku menemukannya di gunung maka ku beri dia nama Yama, lalu meminta Hidan merawatnya disini "
Ah ini seperti yang Hidan-san ceritakan pada kami kemarin.
" Kemarilah "
" iie deshu " tolakku tegas.
" Tidak apa-apa.. kemari.. "
" Iie "
Dia terus memaksaku untuk mendekat padanya. Aku takut Yama tiba-tiba berubah pikiran padaku lalu menerkam ku.
" U-uchiha..san... "
" Lihat.. dia tidak galak kan "
Uchiha-san memengang tanganku dan perlahan memberikannya pada Yama. Benar saja, Yama hanya diam membiarkanku mengelus kepalanya.
" Guk "
" Waaa.. "
Aku langsung bersembunyi di balik punggung Uchiha-san.
" Tidak apa-apa, dia hanya senang bertemu denganmu "
Aku masih diam memegang kimono uchiha-san.
" Yamaaa.. "
Suara seseorang memanggilnya. Lalu Yama pun pergi kearah suara. Dan lagi-lagi ditinggal berdua begini.
Wuuussss
" Anginnya mulai kencang, aku mau masuk "
Pluk
Tangan Uchiha-san menarikku dan membuatku menempel pada punggungnya. Lalu meletakkan kedua tanganku di perutnya.
" Masih dingin? "
" Hm " gelengku dari balik punggungnya.
" Hinata.. apa kau masih kesal karna aku membawamu kesini? "
Ku lepaskan pelukku perlahan lalu menunduk.
" Iie " ucapku lirih.
" Gomen Hinata.. aku membawamu paksa kesini "
" Tidak apa-apa "
" Aku hanya tidak ingin kau memperlihatkan tubuhmu pada pria lain, lebih dari yang biasa kau tunjukkan padaku "
Aku hanya diam mendengarnya bicara.
" Maaf jika aku egois "
" Tidak apa-apa "
" Aku merasa sedikit bersalah padamu "
" Bukankah sudah ku katakan tidak apa-apa " seruku.
Aku lantas pergi meninggalkannya. Entah kenapa semua kata-katanya justru membuatku jengkel.
Kenapa kau merasa bersalah saat kau bisa membuatku tersenyum?
Aku.. aku satu-satunya orang yang paling bersalah padamu. Karna meski aku menerima kehadiranmu tapi nyatanya aku masih sering mengacuhkanmu.. bahkan tidak memikirkan perasaanmu.
Aku yang salah bukan kau!
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Daisuki Dakara
FanfictionBegitulah aku mendapatkan cinta sejatiku yang kucari selama ini. Setelah bertemu dengannya aku sadar bahwa cinta bisa datang kapan saja dan dimana saja. Semua tergantung dirimu yang bisa melihat dan merasakannya atau tidak.