First kiss

2.1K 171 5
                                    

Malam itu disebuah taman. Aku duduk sendiri menatap kosong ke depan. Mencoba berpikir tentang apa yang terjadi beberapa hari ini.

Tentang gosip buruk yang menyebar hingga perubahan sikap teman-teman di sekolah.

" Jangan berikan wajah sedih begitu "

Deg

Entah sejak kapan dia disini, tiba-tiba sudah ada didepanku. Berlutut tepat dihadapanku. Dan lagi-lagi aku tidak menyadari kehadirannya.

Ku palingkan wajahku.

" Apa yang terjadi padamu? " ucapnya lembut.

Aku bersiap bangkit kala itu namun tangannya menahanku. Kedua tangannya melingkar di pinggangku memaksaku tuk tetap duduk disana.

" Jangan lari lagi Hinata.. kumohon... aku tak mampu- "

Entah kenapa air mataku tiba-tiba menitik begitu saja. Mungkin karna beban yang kurasa sudah begitu berat.

Greb

Dia langsung memelukku saat itu juga. Dan akupun menangis sejadinya dalam peluknya.

" Tenanglah.. ada aku disini.. " ucapnya mengelus kepalaku.

Dan saat aku sudah mulai tenang. Kami duduk bersebalahan, dia menungguku tuk bicara dan memberi penjelasan akan sikapku padanya.

" Maaf atas semua sikapku padamu selama ini "

" Kau tidak- "

" Tapi aku merasa bersalah padamu " selaku.

Dia diam seketika.

" Aku terlalu jahat padamu.. aku tak pernah memikirkan perasaanmu.. aku.. "

" Ssst... sudah cukup.. aku mengerti "

Dia kembali memelukku. Menenggelamkanku dalam dada bidangnya.

" Yang lalu biarlah berlalu.. kau tak perlu membebani pikiranmu dengan hal itu "

" Tapi.. "

" Yang terpenting adalah saat ini.. kau sudah tau alasan aku jatuh cinta padamu kan "

" Hm " anggukku.

" Lalu apa kau juga mencintaiku "

Aku diam tak menjawab. Aku takut dia meninggalkanku suatu saat nanti.

" Dengar, aku tak mungkin mencari gadis lain kalau semua kecantikan dan keindahan para gadis telah kau renggut "

Aku menoleh padanya.

" Kau jahat Hinata.. "

Aku mengernyitkan dahiku menatapnya.

" Kau jahat karna telah terlahir dan tumbuh menjadi gadis yang teramat cantik hingga membuatku tak mampu berpaling "

" Hentikan Uchiha-san.. gombalanmu- "

" Sasuke.. panggil nama depanku seperti waktu itu "

Blush

" A-a-a-aku.. "

Dia menggenggam tanganku dan merapatkan jaraknya denganku.

" Sebut namaku Hinata.. panggil aku.. " bisiknya yang kini tepat berada didepan wajahku.

Gulp

Aku menelan ludah sesaat sebelum melakukannya. Lalu menutup mataku menahan malu.

" Sssa..Ssassu.. Ssassukke.. "

" Lagi "

" Ssasuke.. "

" Lebih jelas "

" Ssasuke.. "

" Terus "

" Ssasuke.. Sasuke.. "

" Sekarang buka matamu "

Ku buka mataku perlahan.

Cup

Lavenderku membulat dibuatnya. Dia mengecup bibirku!

" Ureshii " bisiknya memelukku.

Akupun membalas peluknya. Iie.. aku membenamkan wajahku yang bersemu karnanya.

Satu masalah selesai. Dan masalah lain menunggu.

" Kau tidak turun? "

" Ah.. ha-i "

Aku ragu tuk turun dari mobil Uchiha-san. Aku yakin seribu persen bahwa bully kali ini akan lebih buruk dari sebelumnya.

Dan benar saja. Saat aku sampai di kelas, meja dan kursi ku hilang. Dan anehnya saat aku mencarinya semua bersikap biasa seolah tak ada yang terjadi.

Akupun menuju ruang guru tuk meminta meja dan kursi baru.

Besoknya, kejadian ganjal lainnya terjadi. Kali ini meja kursi ku masih tetap pada tempatnya namun diatasnya banyak coretan penuh hinaan.

Ingin menangis rasanya diperlakukan seperti itu. Tapi menangispun percuma, aku hanya harus bersabar melewati ini.

Dua bulan lagi sudah ujian naik kelas 3 dan aku berharap tidak bertemu teman sekelasku yang sekarang.

Hari-hari sibuk pun dimulai. Ujian demi ujian datang silih berganti. Hingga akhirnya kami naik kelas 3 Sekolah menengah.

Kuhembuskan nafas panjang sebelum melihat papan nama. Dan langsung menuju kelasku saat sudah menemukan namaku disana.

Aku berharap Kamisama mengabulkan keinginanku. Kumohon jangan pertemukan aku dengan teman kelasku yang lalu.

Agar aku bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik.

Srrrttt

Deg

Lavenderku membulat saat melihatnya. Semua orang disini menatapku dengan tatapan dingin. Kalau begini apa bedanya dengan kemarin?

Ku coba menahan semua itu dan memilih mejaku.

Hari pertama dikelas baru membuatku frustasi sama seperti sebelumnya.

" Kau kenapa? "

" Ah.. iie "

Aku tak mungkin menceritakan apa yang terjadi disekolah pada Sasuke-kun. Aku tak ingin masalah sepele ini mengganggu pikirannya.

" Sekarang kau jarang bersama Ino ya "

Deg

" Ka-karna dia ada kesibukan lain " dustaku.

" Bukan karna kau menghindarinya kan? "

Deg

" Ma-masaka.. " senyum palsuku.

Ciiiittt

Tiba-tiba Sasuke-kun menghentikan laju mobilnya.

" Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu padaku kan Hinata? "

" Iie " ucapku memalingkan wajah.

" Hinata lihat aku "

Aku melihatnya sesaat lalu kembali memalingkan wajahku. Dia meraih daguku membuatku terpaksa melihatnya.

" Bukankah sudah ku bilang.. jangan berikan wajah sedihmu seperti itu padaku "

Air mataku berlinang saat melihatnya. Dan akhirnya ku ceritakan apa yang terjadi di sekolah padanya juga alasan aku mengabaikan Ino hingga saat ini.

" Tenanglah.. aku akan membuatmu kembali tersenyum "

" Ma-maksudmu? "

" Serahkan semua padaku "

Dengan penuh tanda tanya dibenak ku. Sebenarnya apa yang ingin Sasuke-kun lakukan?

~Skip~

SasuHina - Daisuki DakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang