7. Posting

106 11 4
                                    

Judul: Posting
Genre: Teen Fiction
Penulis: latifkym

Novel ini terdiri dari 20 part setelah saya selesai membaca, kemudian baru ditambah lagi menjadi 21 part dan masih on going.

Saya penasaran saat membaca judul novel dan deskripsi ceritanya. Poin plus untuk Penulis yang berhasil membuat saya penasaran dan banyak menerka setelah membaca judul dan deskripsinya. Sebagai penulis, kita tidak boleh menyepelekan judul dan sinopsis atau deskripsi cerita. Setiap mengisi pelatihan kepenulisan artikel populer, saya selalu bilang kepada peserta bahwa judul adalah senjata pertama artikel kita dan lead adalah senjata kedua kita. Dari berbagai macam lead, saya dan teman-teman di unit Boulevard lebih suka menggunakan lead pertanyaan dibanding lead deskripsi.

Begitupun dengan menulis fiksi. Sebisa mungkin berikan judul yang sederhana dan menarik. Lalu berikan deskripsi dan sinopsis yang menarik. Jangan tulis deskripsi yang terlalu detail, tetapi selipkan misteri dalam deskripsi atau sinopsisnya, agar pembaca penasaran.

Saya banyak menerka saat membaca judul "Posting" dan deskripsinya. Dinar dideskripsikan sebagai seorang yang antisosial. Antisosial dihubungkan dengan menumpahkan setiap perasaaan atau pemikirannya di media sosial. Seorang antisosial selalu memiliki alasan atau pembenarannya masing-masing. Itu yang saya tangkap dari deskripsinya. Tokoh Dinar yang antisosial sama seperti Dean, Bayu, dan Andre di Eternal Memories.

Namun setelah saya membaca ceritanya, ternyata terkaan saya tak sepenuhnya benar, atau mungkin belum diceritakan sampai sana.

Dari prolognya, lagi-lagi sederhana dan menarik. Tidak banyak pesan yang tersirat dari prolognya, hanya ada keindahan diksi.

Masuk ke dalam ceritanya. Saya suka dengan cara Penulis menarasikan ceritanya. Sama seperti Listen to Me yang saya review sebelumnya. Narasi pada Posting juga lengkap dan pas, serta mengalir sesuai alurnya. Penulis tidak mudah terdistraksi mendeskripsikan suatu situasi secara berlebihan. Ah, ada satu yang saya rasa sedikit berlebihan dideskripsikan, yaitu pada saat Enggar menonton Naruto, deskripsi tentang Naruto terlalu detail, mungkin Penuis penggemar Naruto :)

Saat menulis fiksi, kita memang harus menghidupkan perasaaan karakter-karakter yang kita ciptakan. Tapi jangan sampai kita sendiri terbawa perasaan lalu menyelipkan perasaan kita. Jika selipan perasaan Penulis itu tersirat dan porsinya cukup, itu tidak masalah.

Saya suka ide ceritanya, tapi ada sesuatu yang saya rasa kurang natural. Pada awalnya sudah sangat natural, saat Penulis mendeskripsikan Dinar yang antisosial dengan jalan selalu menunduk. Kemudian setelah Dinar dihukum dengan Bara, Dinar membuka celah sedangkan seorang yang benar-benar antisosial tidak akan pernah membuka celah. Pada saat itu Dinar mengikuti ide Bara untuk pergi ke kantin. Seorang antisosial biasanya memikirkan peluang, jika ia ikut ke kantin ada peluang ia akan bertemu atau dikenalkan dengan banyak orang. Namun setelah itu situasi kembali natural dengan Dinar dideskripsikan sangat canggung menghadapi teman-teman Bara. Tapi kemudian dia mudah beradaptasi dengan teman-teman Bara, sedangkan seorang antisosial akan sangat sulit sekali beradaptasi.

Kemudian saya suka dengan pertemuan Dinar dan Bara, saya juga suka dengan dialog-dialog antara Dinar dan Enggar. Kembali terlihat natural atas kepolosan Dinar mengobrol dengan Enggar.

Sedikit tentang teknik penulisan dalam novel Posting. Pertama, pehatikan kembali soal penggunaan tanda baca saat menulis kalimat langsung. Kedua, perhatikan perbedaan kata depan dan awalan. Bagaimana seharusnya penulisan kalimat langsung dan beda kata depan serta awalan, silakan cek review-review saya sebelumnya. Diksi-diksinya sudah bagus. Namun hati-hati, terkadang saat diksinya bagus, kita tak pernah sadar dengan kesalahan kecil bahkan tak sadar bahwa pesan cerita kurang tersampaikan, karena kita terbuai dengan diksinya.

Good luck!


Wattpad Book ReviewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang