part 14

18 3 8
                                    

Lanjutan nya
_______________

"Muka lo pucet vin" lala menimpali.

Mendengar itu kiply sama raka melihat ke arah vina. Iya bener dia pucet.

"Astagfirullah vin." kiply langsung nahan tangan vina yang masih terus mukulin dia. Tangan nya dingin.

Posisi nya ini ga enak sumpah. Kiply menghadap vina gitu. Ya kan sakit coy pinggang nya. Vina nya terus mukulin. Sakit ih.

"Vina. Sakit oncom." kiply megangin tangan nya vina. Biar diem.

"Ck. Modus lo pegang pegang. Haram." vina langsung lepasin tangannya yang lagi di tahan kiply. Kiply kicep.

"Alah haram haram seneng juga kan lo di pegang cogan."

"Ye... Ga selama nya juga cogan bebas mau ngapain aja." vina bersedekap. Kiply madep depan lagi.

"Lagian lo mukulin gua mulu. Sakit."

"Tempe gua jatoh curut!"

"Ribut mulu lo pada" raka berseru.

Lampu hijau. Mereka melajukan motor nya lumayan kenceng.
Tidak lama kemudian sampai lah mereka di rumah raka. Baju mereka lepek dikit dikit sih habisnya hujan nya tuh pas mau masuk komplek rumah raka jadi langsung ngebut aja.

"Assalamualaikum.." ucap mereka bareng.

"Waalaikumssalam." sudah pasti ibu nya raka. Terlihat wanita paru baya berlari kecil menuju pintu. Ibu raka.

"Eh.. Udah dateng. Masuk masuk nak."

"Iya tante." Mereka memasuki rumah bertingkat dua itu. Sebelum itu mereka menyalami ibu raka dulu. Cipika cipiki buat cewe cewe .

"Duduk duduk." setelah itu ibu raka ke dapur.

Sunyi. Raka pun tidak tahu apa yang akan di lakukan bunda nya itu. Mereka tidak ada yang menanyakan nya pada raka.

Raka penasaran. Raka menyusul bunda nya ke dapur.

"Bun.." bunda nya menoleh singkat. Bunda nya lagi buat minuman untuk teman teman nya.

"Bunda ngapain sih nyuruh raka buat ngundang temen raka?" raka terdiam di tempat menunggu jawaban.

"Kata adek kamu, kamu suka senyum senyum sendiri belakangan ini. Setelah bunda fikir berhari hari sama adek kamu dan ditambah bunda dapet info dari kiply kalo kamu ketemu sama dita, vina sama lala malah satu sekolah lagi. Mungkin itu yang bikin kamu  girang belakangan ini. Jadi sekalian aja bunda minta kamu ajak mereka main kesini biar rame. " penjelasan panjang bunda nya  itu seratus persen benar.

"Bunda emang ga sibuk?"
Tanya raka. tubuh nya berpindah jadi menyender ke tembok sebelah kulkas.

Pertanyaan anak nya itu menohok nya. Rada nyesek gitu.
"Bunda cuti hari ini. Maafin bunda kalo bunda kurang perhatian sama kamu." bunda nya menghentikan aktifitas nya sebentar.

"Raka ngerti kok. Raka mah biarin aja bun. Raka mau bunda lebih perhatian sama aura. Dia cewe bun. Butuh perhatian. Raka dulu emang masih labil jadi nya kelakuan raka gitu bun." ucap raka serius. Dia memikirkan adik nya itu. Sungguh raka khawatir, raka ga lama kalo di rumah. Jadi ga bisa ngawasin aura bener bener. Takut nya aura kenapa napa. Aura disini cuma sama bunda dan raka. Bunda sibuk kerja ,raka kadang tidur di zikri.

"Iya bunda ngerti. Bunda jadi suka drakor gara gara nemenin dia nonton drakor train to busan."
Hah drakor?

"Drama korea. Train to busan tuh serem. Makanya dia minta temenin bunda nonton." melihat anak nya memasang tampang bingung bunda langsung menjelas kan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Is ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang