sang raja

225 21 1
                                    

Soo Jung keluar dari kamarnya sekedar mencari udara malam yang segar, pembicaraannya bersama Sung Hee tadi sore meninggalkan bekas mendalam baginya. Ia mendongakan kepalanya menatap bulan bulat yang bersinar terang, sangat terang sehingga membuatnya merinding membayangkan bahwa di balik terangnya bulan itu ada sebuah bahaya yang siap mengintai.

Kreekk.

Kepala Soo Jung otomatis menoleh menatap pintu gerbang rumah Sung Hee sudah setengah terbuka, bulu kuduknya meremang melihat tidak ada siapa siapa dan mustahil jika pintu itu terbuka akibat hembusan angin karena pintu kayu itu terbuat dari kayu cukup tebal.

Ia menjadi mengingat bagian bagian film horor yang selalu di tontonnya bersama Tae Oh. Karena suasana-nya sudah mulai mencekam, ia berniat untuk kembali masuk ke dalam kamarnya dan tidak akan keluar sebelum matahari terbit.

"Aaahh"teriak Soo Jung ketakutan. Bagaimana ia tidak ketakutan, karena saat ia berbalik hendak masuk ke kamarnya sosok seseorang yang mengenakan pakaian hitam hitam sudah ada di belakangnya.

Min Jae melepaskan kain hitam yang menutupi sebagian wajahnya, lalu menunjukkan senyuman bersalahnya karena telah membuat perempuan bernama Soo Jung dihadapannya ketakutan.

"Yaaa Min Jae"teriak Soo Jung kesal karena Min Jae telah menakutinya, dari dulu ia memang tidak menyukai seseorang menakuti nakutinya.

"Maafkan aku, aku pikir akan lucu melihat wajah ketakutan-mu"ucap Min Jae bersalah.

Soo Jung akhirnya hanya dapat diam mendapati wajah bersalah Min Jae. Ia menjadi menyesal telah berteriak dan berbicara kasar pada Min Jae.

"Ah tidak apa apa, aku hanya takut melihatmu seperti itu. Aku berpikir kau hantu"jelas Soo Jung berharap Min Jae akan sedikit terhibur dan tidak merasa bersalah lagi.

"Kenapa kau belum tidur?"tanya Min Jae mengalihkan penglihatannya ke langit dan mendapati bulan yang sudah mulai tertutupi awan hitam.

"Aku hanya mengkhawatirkan sesuatu"jawab Soo Jung, ia juga ikut menatap langit malam Joseon.

Min Jae menepuk pundak Soo Jung lembut. "Tidak perlu ada yang dikhawatirkan, masuklah dan tidur. Aku akan menjaga kau dan Sung Hee"

Soo Jung menatap lekat mata hitam milik Min Jae, rasa ingin melindungi dan menjaga terlihat jelas dari mata hitam milik Min Jae membuatnya 100% yakin bahwa Min Jae pasti akan melindunginya.

"Baiklah, selamat malam Min Jae"ucap Soo Jung sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.

Sudah hampir dua jam Soo Jung masuk ke dalam kamarnya, namun matanya belum sekalipun terpejam dan terlelap dalam mimpi. Udara yang sudah mulai dingin membuatnya yakin bahwa waktu sudah mulai menunjukkan dini hari, dengan hati hati ia menggeserkan pintu kamarnya agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Dari pintu kamarnya yang terbuka sedikit itu, ia dapat melihat Min Jae masih duduk di luar menatap langit.
Rasa lelah, cemas dan sedih terlihat jelas di wajah tegas milik Min Jae. Lelaki itu benar benar menjaganya dan Sung Hee.

*
*
*
Matahari kembali tergeser oleh bulan yang sudah menampakan diri, perlahan namun pasti langit Joseon diterangi cahaya sang rembulan.

"Yaa ampun aku sangat lelah"Soo Jung menguap lebar lebar sekedar mengusir rasa kantuknya.

Kim Hwa yang melihat Soo Jung menguap besar besar hanya dapat tersenyum melihat sikap perempuan yang katanya berasal dari masa depan itu. Sekarang ia percaya ucapan Min Jae soal Soo Jung yang datang dari masa depan karena tidak ada seorangpun perempuan di Joseon berani menguap lebar lebar di depan seorang lelaki.

"Kenapa?"tanya Soo Jung begitu melihat Kim Hwa tersenyum.

"Tidak"jawab Kim Hwa singkat.

"Kim Hwa pasti terkejut melihatmu menguap lebar seperti tadi, karena kau satu satunya perempuan yang berani menguap di depan seorang lelaki"jelas Sung Hee menghentikan pekerjaannya sebentar hanya untuk menatap Soo Jung.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang