sulaman bunga teratai merah

226 21 3
                                    

"Masuk dan istirahatlah"ucap Min Jae pelan setelah sampai di rumah milik Sung Hee yang kini telah kehilangan pemiliknya.

Soo Jung hanya diam dan tidak berniat untuk masuk ke dalan kamarnya, ia lebih memilih untuk duduk di beranda kamarnya menatap langit yang mulai gelap.

"Istirahatlah, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun dan jangan berpikir apapun. Aku akan menjaga-mu disini"Min Jae memposisikan tubuhnya duduk tepat disamping pintu kamar Soo Jung.

"Kau juga harus istirahat"ucap Soo Jung sambil menatap lekat wajah Min Jae.

"Aku tidak memerlukannya"jawab Min Jae singkat.

"Kenapa?"tanya Soo Jung tajam.

"Karena aku baik baik saja"jawab Min Jae singkat.

Soo Jung menghampiri Min Jae, dan menekan pundak kanan Min Jae membuat lelaki itu mengernyit.

"Bahu-mu terluka. Young Ryeol mengatakan padaku bahwa kau butuh istirahat agar luka dibahu-mu tidak semakin buruk"jelas Soo Jung tegas.
Ia mengingat kembali percakapannya dengan Young Ryeol sebelum pulang, lelaki yang ternyata merupakan tabib itu mengatakan padanya bahwa Min Jae dan Kim Hwa sama sama terluka cukup parah dan memerlukan istirahat yang cukup.

"Jangan khawatir-kan aku. Aku dapat beristirahat disini"tolak Min Jae.

"Kau perlu istirahat Min Jae, kau tidak bisa terus menerus memaksakan tubuh lelah-mu itu"Soo Jung menaikkan nada bicaranya kesal karena Min Jae tidak menuruti ucapannya.

"Jika aku beristirahat mungkin saja kau akan mati malam ini"ucap Min Jae berhasil membuat Soo Jung mematung di tempatnya.

Soo Jung terdiam, kenyataan yang baru saja Min Jae ucapkan berhasil membuatnya sangat ketakutan. Mungkinkah dirinya juga menjadi incaran Raja. Tapi kenapa? Ia bahkan belum genap satu bulan berada di Joseon, apa yang dilakukannya sehingga Raja mengincar-nya juga? Apa karena ia dekat dengan Min Jae? Apa Raja negeri ini berniat membunuh semua orang yang berada di sekitar Min Jae agar lelaki itu sendiri?.

"Sung Hee sudah menjelaskan semuanya pada-mu, bukan? Orang itu mungkin akan mengirimkan ninja untuk membunuh-mu malam ini jadi aku tidak bisa beristirahat dan membiarkan-mu terbunuh"ucap Min Jae pelan.

"Maafkan aku karena membuatmu berada di lingkaran gelap ini. Aku tidak bisa membiarkan-mu tetap berada di dekat-ku, aku juga tidak bisa membiarkan-mu pergi dari-ku yang sekarang bisa kulakukan hanya melindungi-mu"tambahnya.

"Kau masih memiliki banyak anggota tim-mu, kau dapat mengirimkan salah satunya untuk menjaga-ku sementara kau beristirahatlah. Kau dapat menjaga-ku kembali saat tubuhmu telah lebih baik"saran Soo Jung.

"Dan membiarkan anggota-ku kembali terluka. Aku sudah cukup membuat mereka terluka, jadi jangan biarkan aku mendorong mereka lebih dekat dengan kematian"ucap Min Jae.

"Kalau begitu matilah sehingga kau tidak hidup dengan rasa penyesalan itu"bentak Soo Jung tidak dapat menahan rasa kesalnya pada sifat keras kepala yang dimiliki Min Jae.

Ia paham betul bahwa Min Jae ingin melindungi orang orang disekitarnya, tapi seharusnya lelaki itu memikirkan diri sendiri.

Akhirnya Soo Jung hanya dapat masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan kesal.

Soo Jung memosisikan tubuhnya menyamping, sehingga ia terbaring dengan menghadap pintu kamarnya. Karena malam ini bulan bersinar dengan terang, ia bisa melihat siluet tubuh tegap Min Jae yang duduk tepat di depan pintu kamarnya.
Perasaan tidak enak langsung dirasakannya karena dirinya berbaring nyaman di kamarnya sedangkan Min Jae duduk diluar berjaga dengan udara yang mulai menusuk tulang di penghujung musim gugur.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang