kembali

233 16 0
                                    

Soo Jung mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali mencoba beradaptasi dengan cahaya yang menyilaukan matanya.

Hal pertama yang ia lihat setelah matanya sepenuhnya terbuka adalah atap putih bersih. Ia mulai menebak dimana ia sekarang karena yang ia lihat selain atap putih adalah cahaya menyilaukan yang berasal dari lampu di atasnya.

"Eomma, Soo Jung Noona sadar"

Mendengar suara itu membuat Soo Jung menolehkan kepalanya dan mendapati Soo Wan adiknya tengah berlari keluar ruangan dimana dirinya terbaring di atas ranjang dengan alat medis di sekelilingnya.

"Soo Jung, baik baik saja. Semuanya tidak ada yang salah, namun untuk meyakinkan semuanya kami akan melakukan tes sekali lagi"jelas seorang lelaki tua berjas putih setelah menyorotkan senter kecil kemata Soo Jung.

"Aah terima kasih, dokter"ucap Tuan Im dengan senyum lega, ia mengantar dokter itu keluar dari ruang rawat Soo Jung.

Nyonya Im sendiri langsung menggenggam erat tangan putrinya dengan air mata yang membasahi matanya.

Rasa cemasnya seketika lenyap begitu melihat putrinya membuka mata. Tuhan telah mengabulkan do'a-nya selama ini.

"Eomma, aku baik baik saja"ucap Soo Jung sambil mengelus telapak tangan ibunya. Tidak ingin ibunya lebih mengkhawatirkan dirinya.

"Ya, kau memang harus baik baik saja"ucap Nyonya Im masih dengan air mata yang membasahi wajahnya.

Soo Jung tersenyum lalu menatap jendela di ruangannya, di luar nampak salju putih mulai turun.
Ia tersenyum mengingat kembali mimpi mimpinya yang terasa begitu nyata, mimpi mimpinya tentang kehidupannya di Joseon benar benar terasa sangat nyata baginya sehingga ia ragu bahwa dirinya hanya bermimpi panjang.

*
*
*

"Berapa lama aku tidak sadarkan diri?"tanya Soo Jung begitu melihat Tae Oh masuk ruangannya dengan kantung plastik putih di tangan.

"Tiga hari"jawab Tae Oh singkat.

"Tiga hari? Bukankah itu terlalu singkat untuk bermimpi panjang"gumam Soo Jung masih meragukan bahwa ia bermimpi tentang kehidupannya di Joseon.

"Apa kata-mu?"tanya Tae Oh heran karena Soo Jung terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Soo Jung hanya menggeleng, ia tidak mungkin menceritakan mimpi anehnya pada Tae Oh yang akan membuatnya berakhir ditertawakan oleh Tae Oh.

"Apa yang kau bawa? makanan?"tanya Soo Jung tertarik dengan kantung plastik yang Tae Oh bawa.

"Barang barangmu yang diberikan perawat"jawab Tae Oh menyerahkan kantung plastik yang dibawanya pada Soo Jung.

"Kau seharusnya membawa makanan untukku bu.."ucapan Soo Jung terhenti begitu melihat salah satu benda yang terdapat di kantung plastik itu. Sebuah kalung berbandul cincin giok biru langit miliknya. Ah bukan miliknya, tapi cincin giok itu milik Min Jae.

"Bagaimana bisa ini ada disini?"tanya Soo Jung terkejut, namun beberapa detik berikutnya ia tertegun menyadari selama ini ia tidak sedang bermimpi.

Ia memang 'terlempar' ke dinasti Joseon. Jika semua yang dialaminya selama ini hanya mimpi, tidak mungkin kalung berbandul cincin giok biru langit itu ada sekarang bersamanya.

"Semuanya bukan mimpi"ucap Soo Jung lebih pada dirinya sendiri.

Tae Oh menatap Soo Jung dengan ekpresi heran, karena sejak tadi Soo Jung terus bergumam sesuatu yang tidak dimengerti olehnya.

"Ah ya kau ingin mendengar sesuatu yang lucu?"tanya Tae Oh mencoba membuat Soo Jung tidak terlihat aneh. Ia khawatir jika kecelakaan yang menimpa Soo Jung membuat temannya itu sedikit menderita gangguan jiwa.

Soo Jung hanya menatap Tae Oh tidak terlalu berniat mendengarkan candaan Tae Oh yang mungkin tidak akan pernah lucu.

"Lelaki yang mengalami kecelakaan bersama-mu itu..."

"Ah ya, bagaimana keadaannya?"tanya Soo Jung memotong ucapan Tae Oh. Ia melupakan sosok Min Jae dimasa sekarang ini. Ia berharap bahwa lelaki yang telah membantunya baik baik saja.

"Sayangnya sampai sekarang dia koma. Ia belum tersadar, ia mengalami benturan keras di kepalanya. Dokter mengatakan bahwa harapan dia untuk sadar sangatlah kecil"jelas Tae Oh dengan wajah sulit diartikan.

Soo Jung diam merasa bersalah, jika saja ia tidak menarik lelaki itu ke dalam masalahnya dan lelaki itu tidak berusaha melindunginya ia yakin lelaki itu akan baik baik saja.

"Tapi yang paling lucu kau tahu apa? Kau berlari dari acara pernikahan-mu dengan lelaki yang akan kau nikahi"jelas Tae Oh yang membuat Soo jung membulatkan matanya terkejut.

"Lelaki yang kau ajak kabur itu adalah calon suami, Soo Jung"beritahu Tae Oh sekali lagi menyadarkan Soo Jung dari rasa terkejutnya.

Soo Jung terdiam terkejut, bagaimana mungkin lelaki yang dibawa kabur olehnya adalah calon suaminya.

Bagaimana mungkin ia yang mencintai Min Jae dijodohkan dengan lelaki yang merupakan reinkarnasi dari Min Jae.

Mungkinkah kejadian dirinya 'terlempar' ke dinasti Joseon adalah cara Tuhan untuk membuatnya yakin bahwa lelaki pilihan keluarganya merupakan takdirnya. Sejak awal ia dan lelaki itu memang ditakdirkan untuk bersama.

.
.
.

TBC
.
.
.

Terima kasih sudah membaca cerita yang absurd ini🙏🙏🙏

Kritik dan sarannya ditunggu, kalau ada yang mau vote juga boleh😀😀😀

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang