4. That Night

2.1K 217 32
                                    

You're trouble maker.

-------------------------
H A P P Y  R E A D I N G !
----------------------------------------

Levi POV

    KAMERA yang sedang kupegang sekarang ini berisikan foto-foto klienku.

Aku sama sekali tidak fokus dalam menyeleksi foto-foto hasil jepretanku walaupun hasilnya pasti bagus semua.

Eld, yang daritadi mengecek hasil foto di kameranya sendiri saja fokus.

"Levi, ada yang menganggumu?"

Aku menoleh, menatap Petra dengan datar.

"Tidak, kuserahkan pada kalian tugas-tugas fotoku." Aku berdiri, meninggalkan rekanku yang menatapku kebingungan.

***

["Kau baik sekali mau membantunya..?"]

"Tch, Erwin. Kau sendiri yang menceramahiku." Aku menghisap rokok dengan cepat.

["Aku pikir kau tetap bersikeras untuk menolak para murid itu, ternyata kau masih manusia."] Dari ujung sana aku bisa mendengar Erwin tertawa kecil.

"Diamlah." Aku menjawab malas.

["Levi, kau jadi freelancer saja sudah terkenal begini. Aku yakin musuhmu di luar sana makin panas."]

"Salah siapa? Memangnya aku cari masalah dengan mereka?"

["Tidak sih.. Hanya saja, saat kau meninggalkan pekerjaanmu. Kau melakoni hal-hal gangster kan.."]

"Masa bodoh, aku hanya seminggu melakukan pekerjaan seperti itu." Aku memutar bola mata.

["Hahaha, aku tahu kau belum tobat dari hal-hal yang berbau minum dan rokok Levi. Musuhmu bukan hanya si gangster."]

"Shh.. Erwin, aku bukan murid seperti disekolahmu. Brengsek amat aku mendengarkanmu." Aku membuat putung rokokku yang sudah habis ke tempat sampah.

["Ampun bos. Brengsek-brengsek segala."] Erwin nada mengejek.

Panggilan lain masuk ke dalam ponselku.

"Erwin, nanti lagi. Isabel menelpon."

Aku memutuskan panggilan dengan Erwin, dan menjawab panggilan masuk dari Isabel.

["ANIKI! Kau lama sekali!"]

"Kau pikir cuma kau prioritasku? Huh?"

["Ah! Ya sudahlah. Aku hanya ingin mengajakmu! Nanti malam kita ke bar! Farlan yang sebenarnya mengajak... Katanya ada urusan dengan pemiliknya."]

"Bar mana?" Aku bertanya.

["Tengah kota, jaraknya satu jam dari Rose Café."]

"Ya sudah." Aku menjawab cepat.

***

Author POV

Yuuna menguap, hari ini dia mengantuk berat.

Hari Jumat memang melelahkan.

Yuuna langsung meletakkan kepalanya di atas mejanya, pipinya menyentuh meja.

FATE [ Levi x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang