17. Couple?

692 64 8
                                    

Do people recognize us as a couple?

---------------------
H A P P Y  R E A D I N G !
----------------------------------

      EKSPRESI Levi terlihat murung, walaupun wajahnya selalu datar namun terlihat bahwa dia mulai hilang kesabaran karena Hanji dan Erwin selalu datang ke apartemen Levi tanpa mengenal waktu.

"Mereka sudah pulang?" Yuuna sedang duduk di sofa sambil menonton kartun layaknya anak kecil.

Levi mengangguk, memijat pelipisnya. Menatap jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Hanji dan Erwin benar-benar menjalankan ide mereka datang tiap hari untuk membahas pekerjaan, tapi Hanji sendiri pintar, karena dia sedang ambil cuti jadinya dia malah ikut campur dalam pekerjaan Levi yang lain.

Dulu memang iya sebelum Hanji punya rumah sakit, Hanji bekerja sama dengan Levi juga sebagai ketua penelitian arang.

"Hahaha, apartemenmu akan terasa ramai kalau ada mereka...Levi-san." Yuuna sambil menyendok es krim [Fav Flavour] miliknya.

Levi meregangkan tubuhnya, mendatangi Yuuna yang sedang keasikan nonton episode Spongebob yang tayang malam hari.

"Tidak ingat umur?" Levi menyentuh bahu Yuuna.

Yuuna menyipitkan mata menatap Levi tajam. Memasang tampang 'wekk' karena Yuuna tidak peduli dan masih tetap memakan es krimnya.

"Bocah."

Yuuna menoleh, di bibirnya masih tertinggal belepotan dari es krimnya.

Levi mencium bibir Yuuna dan melumat pelan dan ditahan beberapa detik. Yuuna yang terkejut ikut jadi batu beberapa detik.

"Manis juga. Tapi aku tidak terlalu suka kalau dimakan langsung.." Levi menjilat bibir bawahnya yang ikut terkena belepotan.

Yuuna termagu sambil kedip-kedip. Apa ini karena tadi pagi mereka gagal karena kedatangan Hanji dan Erwin sehingga sekarang Levi balas dendam dengan waktu?

"Ah.. Uh... Iya... Tapi aku suka ini.." Yuuna salah tingkah, memang mereka sudah berpacaran namun masih merasa malu-malu. Karena Yuuna sendiri tidak selalu bisa menebak Levi yang misterius.

Levi menepuk pelan kepala Yuuna, agak kaku juga namun tangannya yang hangat membuat Yuuna merasa makin malu.

"Aku besok ada tugas foto. Kau mau ikut?" Levi beranjak menuju ke ruang kerjanya.

"Ah, mau.." Yuuna tanpa lama menjawab, karena minggu ini minggu liburan terakhir Yuuna. Minggu depan ia harus masuk kembali ke sekolah seperti biasa dan bertemu IBU NANABA TERCINTA di hari pertama.

"Bangun pagi." Jawab Levi singkat. Masuk ke dalam ruang kerjanya dan menghilang ke dunianya sendiri.

***

Jam tujuh pagi, Levi sudah duduk di kursi minibar dapur elegannya itu. Di meja sudah tersedia omlette dan beberapa potongan sosis serta roti tawar beserta teh.

Yuuna baru turun dari kamarnya karena baru bangun tidur, karena mencium bau telur yang menggoda ia langsung cepat turun dan memeriksa.

"Eh? Levi-san.. Kau yang memasak lagi?" Yuuna mengucek sebelah matanya, masih meninggalkan setengah ketidak sadarannya.

"Ya." Singkat Levi.

Yuuna langsung mencuci tangan dan mengambil segelas air, duduk di kursi meja minibar yang berhadapan dengan tempat Levi duduk.

"Itadakimasu.." Yuuna menggunakan sendoknya untuk memotong bagian paling luar dari omlettenya.

Wajah Yuuna berbinar senang, jarang-jarang dia makan omlette di pagi hari.. Karena kalau sekolah biasanya, Yuuna cuma bisa sarapan sereal dan terkadang hanya roti tawar.
Kalau telat ya tidak makan.

FATE [ Levi x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang