9. Friends (2)

1.3K 145 8
                                    

Should I call you that you're just my friend? Even I have feelings for you?

------------------------
H A P P Y  R E A D I N G !
--------------------------------------

Yuuna POV

    HARI ini giliran Xavi yang datang, aku tak menyangka Xavi sungguh-sungguh menepati perkataannya yang kemarin.

"Ah, tapi—"

"Aku yakin seratus persen kalau dia akan bilang tidak jadi pergi." Potong Xavi sebelum aku menyelesaikan perkataanku.

LINE!

Levi Rivaille
Hari ini aku ada acara dengan Mikasa.

Well. Aku membencimu Xavi.

***

"Ck." Xavi mendecak sebal melirik beberapa laki-laki yang mengikutiku dan Xavi daritadi.

Entah kenapa aku bisa mau ya kenal dengan mereka bahkan jalan dengan mereka.

"Tenang saja, asal aku tidak membocorkan hal bahaya tentangmu. Rata-rata musuhku tidak akan bertindak."

"Xavi, kenapa aku mau jalan denganmu.. Harusnya kau kuliah kan diumurmu.."

"Aku tidak kuliah, buat apa kuliah kalau aku sudah pandai dan bisa berdagang?" Xavi memotong perkataanku lagi.

Terserah sudah. Mentang-mentang pintar ya gini.

"Kau yakin aku aman kan?" Aku sempat menoleh ke belakang, menatap beberapa laki-laki yang mengikuti Xavi.

"Aman, ini bukan pertama kalinya aku jalan dengan perempuan. Baka." Xavi menyentil dahiku

Dahi oh dahi, kenapa harus dahiku yang jadi sasaran?

"Kenapa bisa begitu?" Aku bertanya.

"Hmm, mereka pernah salah bertindak."

"Ceritanya?"

"Ya, dulu mereka kira wanita yang sering jalan denganku punya hubungan spesial denganku. Tapi statusnya hanya jalang, jadi saat mereka menghubungiku...."

"Xavi, lanjutkan." Aku menyuruh Xavi tetap melanjutkan kata-katanya.

"Yakin?" Xavi melirikku dengan pandangan mengerjai.

Aku meninju lengan Xavi.

"Calm, girl. Baiklah,aku lanjutkan." Celetuknya. "Aku cuma bilang dia hanya jalang yang kerjanya main di bar malam. Bunuh saja ya terserah."

Aku mengedipkan mata beberapa kali, tanda aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar.

"Nani...?"

"Ya sudah dia mati."

"Xavi, kau kejam!" Aku berjalan sedikit berjauhan.

Xavi mendesis, ia menarik bahuku agar aku mendekat lagi.

"Apaan dah!?" Aku menggerakan bahuku agar tangan Xavi tidak menyentuhku.

FATE [ Levi x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang