Part 1

3K 242 194
                                    

Hai semua, ada yang kangen aku gak? (pede amat lo dep__-)

aku balik lagi dengan cerita baru, dan semoga kalian suka yah. awalnya aku mau edit aja itu IRISH, tapi. tiba-tiba dateng ilham darimana malah salfok sama cerita ini, jadinya yah aku putusin buat publish cerita ini dulu. kalian boleh kasih saran atau kritik, tapi perhatikan juga yah bahwa aku ini juga manusia yang mungkin kadang ada khilaf nya. sudah daripada lama-lama langsung cekidot aja ^^


Sahabat itu ibarat lo dapet satu bintang di dalam jutaan galaksi di bumi ini dan harus lo jaga seumur hidup lo

Bel istirahat pun berbunyi kencang, para siswa pun berhamburan keluar kelas, lorong-lorong yang tadinya sepi kini di penuhi oleh para penduduk SMA Nusantara yang kelaparan, namun kali ini ada fenomena yang cukup mencengangkan. para siswa sudah berhamburan keluar kelasnya tetapi, kantin tetap lenggang tidak bernyawa, menyisakan para ibu kantin yang khawatir dagangannya tidak laku. kemana semua siswa?

sepertinya para siswa lebih tertarik mengerumuni lapangan, ketimbang rasa lapar mereka yang sudah berteriak sejak tadi. Mereka berlari menuju lapangan basket yang sudah membentuk lingkaran yang cukup besar.

semua orang terpaku pada satu pusat yang kini sudah membuat heboh lagi para warga SMA Nusantara, siapa lagi kalo bukan Meisya Amalia Pratiwi

Siapa yang nggak kenal dia?

Cewek bar-bar satu ini hobinya bikin guru-guru yang tengah puasa senin-kamis bisa batal karenanya, ibu guru yang tengah hamil pun rasanya ingin cepat-cepat mengeluarkan bayi yang ada di dalam kandungannya . Dia juga yang udah bikin seluruh siswa melupakan nasib cacing mereka yang udah pada demo, karena kekepoan mereka yang melebihi ambang batas.

di tengah-tengah lingkaran tersebut terdapat Wicak, anak kelas 11-IPS-2, yang berulang kali di tolak Meisya, dengan percaya dirinya ia pun menembak Meisya di tengah lapangan, di sela-sela ia beristirahat sehabis olahraga.

"Gue bener-bener sayang sama lo Mei, pliss jadi pacar gue yah" pinta Wicak lirih, ia bertekuk lutut di hadapan Meisya, menanggalkan semua kejantanannya demi Meisya mau menjadi pacarnya.

Perempuan di hadapannya itu menatap Wicak dengan pandangan tak acuh, ia kini tengah memakai baju olahraga berwarna biru muda dengan garis warna hitam. Rambutnya yang diikat asal sehingga membuat rambut-rambut halus Meisya menjuntai ke bawah, tak lupa dengan bulir keringat yang menetes semakin membuat Wicak menenggak kembali salivanya. Meisya terlihat lebih cantik ketika peluh membasahi seluruh tubuhnya.

Meisya jengah, melihat drama korea yang berusaha Wicak perlihatkan padanya. Sudah berapa kali Meisya memperingatkan si muka badak di hadapannya ini, namun peringatannya itu sama sekali tak ia idahkan. Kali ini ia tak akan tinggal diam.

ia pun berjalan keluar dari kerumunan dan mengambil ember yang berisi air penuh dan menumpahkannya ke atas kepala Wicak. Sontak siswa-siswi yang ada di kerumunan itu menahan nafas melihat aksi sadis Meisya.

"Jawaban gue tetep sama, Enggak! " desis Meisya tepat di depan wajah Wicak.

"Gue mohon Mei" pinta Wicak lagi sambil menahan kaki Meisya yang hendak pergi. Ia tidak memperdulikan lagi sahabatnya yang sudah nampak jijik akan tindakannya ini atau kasihan, yang penting Meisya menjadi kekasihnya.

Meisya ingin sekali mengumpat namun ia tahan ketika ia melihat seseorang menyeruak di antara kerumunan dan langsung menarik Meisya menjauh.

"Maaf yah temen-temen" ucap Dita sambil membawa Meisya pergi menjauh "Buat Wicak ntar gue pinjemin seragam buat lo!" teriak Dita pada Wicak yang tercengang akan kehadirannya akhirnya ia pun menarik Meisya menjauh dan membawanya ke dalam kelas yang sepi.

Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang