Care

120 17 4
                                    

Sunggyu menatap layar ponselnya dengan malas. Beberapa kali ia keluar-masuk akun media sosial miliknya dan berakhir dengan helaan nafas panjang. Pagi ini ia merasa tak bersemangat dan kalau saja bisa, ia ingin mengistirahatkan diri di rumah ketimbang menjalani jadwal padat yang melelahkan.

Sunggyu hampir menutup akun instagramnya saat sebuah notifikasi private message muncul di sana. Biasanya ia akan mengabaikan pesan yang ia tau pasti dari para fansnya, tapi tidak kali ini. Ia penasaran dengan nama akun yang mengiriminya pesan dan berakhir dengan membuka pesan yang ternyata sebuah gambar.


MinMinha99

Pictures

Hai~ teman. Apa kabarmu hari ini? Masih mengingatku, kan? Keterlaluan kalau kau sampai lupa >_< aku mengunggah foto ini di akunku karena kau mengizinkan dan kau tahu? Banyak sekali yang iri denganku, hahaha.
Ah, aku harus bekerja sekarang. Sampai jumpa lain waktu~ yah, kalau kau mau menjumpaiku, hehe. Semoga harimu menyenangkan. Saranghae Sunggyu oppa. Chu~



Wajah Sunggyu yang awalnya murung berbinar seketika setelah membaca isi pesan yang ternyata dikirimkan Minha. Bahkan ia tidak sadar saat Woohyun menatapnya bingung karena cekikikan seorang diri.

"Hyung? Kau baik-baik saja?" Tanya Woohyun yang sedikit ngeri. Takut-takut leadernya itu kesambet sepagi ini.

"Memang aku kenapa?" Sunggyu malah balik bertanya sambil tersenyum tidak jelas.

"Kau tertawa sendirian sepagi ini. Itu mengerikan hyung!"

"Haha, tenang saja Woohyun-ah. Aku tidak kesambet seperti yang kau pikirkan!"

Woohyun mengerucutkan bibirnya sebal saat Sunggyu menertawainya sambil menunjuk-nujuk batok kepalanya. Tidak salah kan kalau dia khawatir?

Keadaan kembali hening dan Sunggyu kembali sibuk dengan ponselnya. Ia sedikit menimbang apa perlu membalas pesan Minha atau mengabaikanya. Tapi bukankah sekarang mereka berteman? Yah, tidak masalah lah jika memberikan sedikit respon. Anggap saja untuk menghargai Minha yang sudah mau mengerti Sunggyu dan tidak menanyakan nomor ponsel atau alamat rumahnya. Jujur Sunggyu sedikit heran, namun ia akui ia suka dengan sikap Minha yang tahu batasan dan menghargai privasinya.



Gyu357

Ya, semoga harimu menyenangkan.



Sunggyu tersenyum tipis menatap pesan yang baru saja ia kirimkan. Singkat memang, tapi tentu saja bermakna besar untuk Minha hingga gadis itu meloncat-loncat kegirangan saat menerima pesan Sunggyu. Ia bahkan lupa ia tengah berada di dalam bus umum dan tentu saja semua orang menatapnya aneh.

"Kau sedang apa sih, Hyung?"

Sunggyu menatap Woohyun yang ternyata memperhatikannya dari tadi. Namja itu mengintip pesan yang Sunggyu kirimkan lalu mengrenyit heran. Sangat jarang Sunggyu membalas pesan orang asing di media sosialnya.

"Dia yang kuceritakan kemarin" Sunggyu berujar saat melihat tatapan heran Woohyun dan namja itu mengangguk mengerti.

"Oh, jadi dia orangnya. Apa kau akan menemuinya lagi? Kalian kan berteman"

Sunggyu mengedikan bahunya. "Entahlah, aku tidak yakin"

"Ei Hyung, bukankah dia memberimu nomor telepon dan alamat rumahnya? Kau bisa berkunjung kalau kau mau" Woohyun mengerling nakal, sedikit menggoda Sunggyu.

"Haish! Bagaimana kalau dia menjebaku dan mengundang banyak orang di rumahnya, hm? Bagaimana pun dia itu masih asing!"

Woohyun mengangguk menyetujui argumen Sunggyu. "Tapi, apa kau tidak kasihan? Dia kan sedang sekarat"

Pletak

Sebuah jitakan maut mendarat tepat di kepala Woohyun.

"Jaga mulutmu!" Sunggyu sewot. Ia tidak suka dengan cara bicara Woohyun yang ceplas-ceplos.

"Appo! Kau sendiri yang bilang begitu!" Woohyun memberengut sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit.

"Bukan aku! Tapi dia! Aku cuma menyampaikan apa yang dia katakan padaku. Pabo!" Sanggah Sunggyu tak mau kalah.

"Ya, ya, baiklah"

Keduanya kembali larut dalam keheningan. Sunggyu masih memikirkan Minha dan terheran-heran sendiri karena menemukan gadis tidak biasa sepertinya. Tapi kemudian Sunggyu terganggu dengan ingatannya, 'aku sekarat'.  Kata-kata itu masih berputar dalam kepalanya. Sunggyu merasa iba dengan kondisi Minha dan membayangkan betapa menyedihkannya hidup dengan dihantui rasa sakit.

"Mungkin ini menyebalkan, tapi maaf, aku benar-benar merasa kasihan padamu"

Setelah itu Sunggyu menimbang-nimbang keputusannya untuk menemui teman barunya itu. Tidak masalah meluangkan sedikit waktunya untuk menemui seorang teman. Dan yang lebih penting, Sunggyu sangat peduli dengan kondisi Minha, ia ingin memenuhi permintaan Minha dengan menjadi temannya. Dengan begitu, rasa kasihan Sunggyu bisa lebih berkurang dan bisa memberi sedikit kebahagian untuk gadis itu.

-TBC-


Long time no see~

Sudah empat part yang diupdate tapi masih kurang respon T-T jadi sedikit pesimis sama efef ini deh.
Tapi mau diunpublish pun sayang, saya udah mikir mateng-mateng sampe ke endingnya jadi ya...akan tetap saya lanjut.
Semoga di part ini bisa menarik lebih banyak pembacanya.

Okeh' I need your RCL and see you next chapter...

Have a nice day.




[652 words] 11/05/2017

Time Walking Through Memories [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang