Is This Love?

71 12 33
                                    


Beberapa kantung belanja telah ada di genggaman Minha dan Sunggyu setelah hampir dua jam berkeliling super market mencari aneka bahan yang dibutuhkan untuk memasak makanan yang didambakan Sunggyu sejak berada di rumah sakit minggu lalu.

Minha dibuat kerepotan karena permintaan menu yang Sunggyu ajukan kelewat banyak. Tapi meski sempat menolak dan mengomel, Minha akhirnya menurut saja setelah mendapat aegyo attack yang sangat menggemaskan dari si sipit itu. Ugh! Damn Kim Sunggyu!

"Sudah puas?" Sinis Minha yang pontang-panting membawa belanjaannya menuju mobil sport milik Sunggyu di parkiran. Sedangkan si namja hanya memamerkan senyum lebar yang menjengkelkan sekaligus manis di saat yang sama.

"Mian... jangan cemberut begitu" Sunggyu berujar sesaat setelah masuk ke dalam mobil dengan Minha yang memasang tampang merajuk.

Minha melengos, enggan menggubris rengekan menyebalkan Sunggyu.

"Ayolah... Aku kan baru sembuh wajar jika aku minta yang aneh-aneh" Sunggyu mengerucutkan bibirnya.

"Itu lebih terlihat seperti wanita hamil yang sedang ngidam ketimbang orang yang baru sembuh dari sakit. Kau tahu berapa banyak kantung belanja di belakang sana? Dan aku harus memasak semuanya dalam satu waktu?! Heol! Kau hebat Sunggyu-ssi!" Sinis Minha yang masih tak habis pikir dengan perilaku Sunggyu.

"Iya, iya. Aku tak akan mengulanginya lagi" Sunggyu diam, memutar otak untuk memenangkan maaf seorang Jung Minha.

"Sebagai gantinya aku punya tiket ke lotte world siang ini" Sunggyu tersenyum diam-diam saat menyadari perubahan ekspresi Minha. "Yah, itu terserah kau. Aku akan ajak Woohyun jika kau tak mau" ujarnya menggoda Minha.

"Yak! Itu tiketku! Siapa bilang aku menolak?!" Pekik Minha tak terima.

Sunggyu tersenyum. "Jadi?"

Sesaat Minha menghela napas. Meratapi kenyataan bahwa egonya kembali kalah oleh bujuk rayu sesat milik Sunggyu. "Baik, kau ku maafkan"

Binar kebahagian terpancar jelas dari iris segaris Sunggyu yang semakin mengecil saat ia tersenyum. Kemudian ia beralih fokus kepada kemudinya.

"Oke, kajja!"

~

Minha terkagum-kagum menatap berbagai wahana yang ada di hadapan matanya. Sesuai janji, Sunggyu benar-benar membawanya ke lotte world. Bermodal penyamaran serta mental nekat, Sunggyu menarik tangan Minha menembus keramaian untuk menjajal satu per satu wahana yang ada di sana.

Canda, tawa, ejekan, saling menjahili, menjadi bumbu wajib kegiatan kedua makhluk tersebut. Minha benar-benar lupa dengan kekesalannya beberapa saat yang lalu. Ia bahkan tak absen tersenyum selama bermain bersama Sunggyu. Waktu yang mereka lewatkan bersama terasa begitu istimewa bahkan keduanya hampir melupakan waktu makan malam jika saja suara nyaring cacing dalam perut mereka tidak mengingatkan. Akhirnya setelah berjam-jam bermain, keduanya memutuskan untuk pulang dan memasak bahan yang sudah mereka beli siang tadi.

"Minha-ya, aku perlu ke toilet sebentar" pamit Sunggyu yang mendapat panggilan alamnya.

"Eo"

Minha hanya mengangguk kemudian memilih mendudukan diri di salah satu sudut kosong sembari menunggu Sunggyu. Tatapanya beredar ke sekitar, sekedar melihat-lihat hingga atensinya terenggut ke satu titik.

Di salah satu sudut restoran cepat saji berkumpul tiga sosok yang tampak begitu menikmati makan malam sembari sesekali bercengkrama. Sepasang namja - yeoja yang Minha tebak sebagai pasangan suami-istri bersama seorang gadis kecil nan manis yang mungkin berperan sebagai buah hati pasangan tersebut.

Time Walking Through Memories [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang