Another Bad Day

78 15 54
                                    


Infinite baru saja menyelesaikan perform comeback terbaru mereka di salah satu acara musik. Seperti biasa, penampilan tujuh namja itu begitu memukau dan kompak.

Mereka saling bercengkrama selama menunggu manager di ruang ganti. Setelah ini mereka masih memiliki jadwal manggung di tempat lain.

Kala itu Sunggyu tengah mengobrol dengan Woohyun ketika ponselnya berdering. Sebuah pesan masuk dari si maknae, Sungjong. Sunggyu sempat mengrenyit heran mendapat pesan dari Sungjong yang berpamitan ke toilet beberapa saat yang lalu. Dan ketika Sunggyu telah membaca isi pesan itu, secepat kilat ia melesat keluar dari ruang tunggu menuju tempat yang disebutkan Sungjong dalam pesannya.

"Hyung, eodi ka?" Woohyun menatap kepergian Sunggyu keheranan. Namun pertanyaannya tak bersambut balasan.

Sunggyu seolah tuli pada apapun yang berseru memanggilnya. Yang ia pikirkan saat ini adalah sesegera mungkin menemukan Minha dan memastikannya baik-baik saja. Karena sejak Sungjong mengiriminya pesan, ia yakin ada hal buruk yang tengah direncanakan seseorang.

"Jung Minha!" Teriak Sunggyu tepat ketika kedua matanya berhasil menangkap sosok Minha beberapa meter di depannya.

Perasaan lega sempat menguar saat Sunggyu melihat Minha dalam keadaan baik-baik saja. Namun tatapannya berubah tajam tatkala ia menoleh mendapati sosok Yemi yang tengah tersenyum manis kepadanya. Dengan langkah lebar Sunggyu menghampiri mereka.

Sunggyu yang tengah dilanda kecemasan, reflek menarik lengan Minha untuk berdiri di belakangnya. Kini ia berhadapan dengan Yemi yang masih setia dengan senyumnya.

"Annyong, Sunggyu oppa" sapa Yemi beramah tamah.

"Apa maumu?!"

Yemi mendengus pelan saat sapaannya dibalas pertanyaan bernada sarkastik oleh Sunggyu. "Kau semakin kehilangan sopan santunmu. Teman yang lama tak berjumpa seharusnya saling menyapa dengan hangat. Bukan bertanya dengan bahasa kasar seperti itu" ceramah Yemi yang semakin membuat rahang Sunggyu mengeras.

"APA MAUMU?!" kali ini Sunggyu mengulang pertanyaannya dengan nada tinggi. Ia kesal dan muak di saat yang sama menghadapi yeoja gila macam Yemi.

"Oppa" lirih suara Minha di balik tubuh Sunggyu berhasil meredakan sedikit gejolak amarahnya.

Melihat itu Yemi tersenyum sinis kemudian beralih menatap Sunggyu intens. "Aku kemari hanya ingin meminta maaf padanya. Dan seharusnya oppa tidak menghalangi niat baikku ini"

Sunggyu menatap Yemi tajam. Mencoba menerka apa yang tengah dipikirkan yeoja itu. Sunggyu bukan orang bodoh yang dengan mudah percaya pada kata-kata Yemi. Terlebih ia kenal betul sosok Yemi dan segala kegilaan yang pernah dan mungkin akan dilakukannya lagi jika ada kesempatan. Ia juga ingat betul saat Yemi tanpa rasa bersalah menyerang Minha beberapa waktu yang lalu hanya karena dekat dengannya. Dan Sunggyu yakin, Yemi tidak akan semudah itu melepaskan Minha.

"Kau!" Sunggyu selangkah maju mendekati Yemi. Tatapannya masih tetap penuh selidik. "Jangan coba-coba mempermainkanku!"

Yemi menatap Sunggyu remeh. Ia tidak akan gentar sedikitpun hanya karena sikap keras Sunggyu terhadapnya. Ditatapnya Sunggyu balik sembari tersenyum tipis. "Kau lah yang memulai permainan ini, oppa"

Sunggyu semakin naik darah mendengar ucapan Yemi. Langkahnya semakin mendekat dan mulutnya telah siap melontarkan kata-kata pedas jika saja Minha tidak menahannya.

"Oppa" Minha menatap Sunggyu dan menghela napas pendek. "Beri dia kesempatan sekali lagi"

Mendengarnya Sunggyu hendak melayangkan protes namun tatapan memohon Minha begitu meracuninya. Entah bagaimana, Sunggyu malah tertunduk dan membuang napas berulang kali. Sungguh, ia sangat ingin mengomeli Minha yang dengan polosnya mempercayai Yemi. Tapi ia pun tak mampu berbuat banyak selain menuruti permintaannya.

"Baik. Kau mendapatkan maafku. Tapi ingat! Sekali lagi kau membuat masalah, kau akan menyesal selamanya!" Sunggyu memperingatkan Yemi. Yeoja itu tersenyum puas.

"Gomawo, kau memang yang terbaik" ucap Yemi. Tatapannya beralih pada sosok Minha yang tengah tersenyum hangat padanya. "Gomawo Minha-ssi. Aku masih ada urusan lain, mungkin kita bisa bertemu lagi lain waktu"

"Ne, hati-hati Yemi-ssi"

Yemi membungkuk hormat kemudian berbalik pergi dengan seulas senyum ganjil di wajah liciknya.

Di belakang sana Sunggyu masih nampak frustasi menghadapi Minha. Ia mengusak wajahnya kasar dan tak henti menghela napas berat. Minha yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

"Gwaenchanta, aku yakin dia akan berubah" ucap Minha mencoba menenangkan Sunggyu. Namun, namja itu hanya meliriknya sekilas lalu kembali menghela napas.

Diraihnya sebotol air mineral yang sejak tadi ada di genggaman Minha dan dengan cepat Sunggyu menenggaknya hingga tandas. Semua nampak baik-baik saja hingga detik berikutnya Sunggyu mulai merasakan panas pada tenggorokan dan seluruh tubuhnya.

"Oppa, kau baik-baik saja?" Minha yang menyadari perubahan pada Sunggyu tampak khawatir. Terlebih saat Sunggyu mulai terbatuk dan seperti kesulitan bernapas.

"Dari ma-na kau da-pat air i-tu?" Sunggyu bicara susah payah karena dadanya terasa sangat sesak.

"Yemi memberinya padaku tadi. Oppa, apa yang terjadi?" Minha tampak semakin panik namun Sunggyu tak menjawab pertanyaannya.

Tubuh Sunggyu semakin lemah dan akhirnya ambruk ke lantai dengan memegangi dadanya yang semakin sesak. Tak lama kemudian tubuh Sunggyu mengejang dan tampak busa putih keluar dari mulutnya.

"Sunggyu oppa!" Teriak Minha panik. "Oppa! Tolong! Siapapun tolong! Oppa bertahanlah" Minha terisak pelan sambil terus menepuk pipi Sunggyu, mencoba mempertahankan kesadaran namja itu.

"TOLONG!"

Tap

Langkah Yemi terhenti saat mendengar teriakan meminta tolong di belakangnya. Ia terpaku di tempatnya berdiri. Pikiranya mulai kalang kabut saat firasat buruk menghampirinya. Secepat kilat ia berbalik lari ke tempat terakhir ia meninggalkan Sunggyu dan Minha di balik lorong. Dan seketika kedua matanya melebar saat mendapati Minha yang menangis memanggil nama Sunggyu yang telah tergeletak tak berdaya di pangkuannya.

"Ti-tidak! Ini tidak mungkin!" Yemi masih tak bergerak dari tempatnya saat sekerumunan orang menghampiri Sunggyu dan mengangkat tubuhnya.

Perlahan air mata Yemi mengaliri pipi mulusnya. Ia takut, sangat takut malahan saat melihat namja yang dicintainya berada di ambang maut. Yemi tahu apa yang terjadi dan ini di luar perkiraannya. Seharusnya, Minha lah yang tengah sekarat saat ini. Seharusnya, Minha yang meminum air beracun itu. Bukan Sunggyu.

"Aku...mencelakainya" desah Yemi frustasi.

-TBC-

[ 920 Words ]

Long time no see~
Selamat membaca dan jangan lupa pencet bintangnya ya, 😉

26/09/2017

Gyubee

Time Walking Through Memories [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang