Hari ini tepat lima hari setelah insiden keracunan yang Sunggyu alami dan namja itu telah sepenuhnya sehat. Terbukti dengan keluarnya ia dari bangunan rumah sakit siang tadi.Sunggyu tak segera pulang ke rumahnya. Ia ditemani sang manager yang bertugas menjemputnya di rumah sakit, memutuskan untuk berkunjung ke suatu tempat. Ah, sebenarnya itu ide Sunggyu karena bagaimana pun ia ingin tahu nasib si pelaku yang hampir membunuhnya di dalam jeruji besi. Dari informasi yang ia dengar, sosok itu menyerahkan diri secara suka rela sehari setelah insiden keracunan itu terjadi.
Kedua tangan Sunggyu terlipat di depan dada dan manik matanya masih menatap dingin sosok yang kini duduk di balik lapisan kaca yang membatasi interaksi mereka. Dua menit keheningan nampaknya membenihkan rasa tak nyaman dalam diri Yemi. Bahkan ia tak berani menatap manik Sunggyu yang tajam mengintimidasi.
"O-oppa" panggil Yemi lirih. Mencoba mencairkan situasi.
"Kau baik-baik saja?"
Yemi menatap Sunggyu tak percaya. Sungguh demi apapun hatinya tertohok mendengar lantunan kalimat perhatian yang Sunggyu ucapkan. Ia merasa begitu buruk telah berbuat jahat dan melukai sosok malaikat di hadapannya.
Yemi menunduk dan mengangguk lemah. "Mianhae"
Sunggyu tersenyum tipis melihat tetes demi tetes air mata jatuh dari kelopak mata gadis itu. Sunggyu mengerti, Yemi tak pernah bermaksud mencelakainya. Tapi tetap saja ini salah karena ia berniat meracuni Minha. Namun melihat tangisan itu Sunggyu yakin bahwa Yemi benar-benar menyesali perbuatannya.
"Aku mengerti"
"A-aku tak bermaksud mencelakaimu oppa. Maafkan aku" ujar Yemi susah payah di antara isak tangisnya.
Sunggyu diam sejenak, memberi kesempatan Yemi untuk menata perasaannya dan sedikit lebih tenang.
"Aku akan memaafkanmu, tapi berjanjilah satu hal padaku" ujar Sunggyu. Kedua mata basah Yemi menatapnya antusias.
"Berhentilah menyakiti orang lain dan hiduplah dengan baik. Dengan begitu kau mendapatkan maafku"
"Ya, aku berjanji oppa. Aku janji" angguknya meyakinkan.
"Dan satu hal lagi" Sunggyu memberi jeda. "Berhenti mengejarku"
Yemi terdiam. Air matanya menggenang lagi mendengar satu permintaan yang baginya cukup berat. Perasaannya pada Sunggyu masihlah sama. Tidak semudah itu membalikkan hati yang telah sepenuhnya ia berikan kepada Sunggyu. Tapi kali ini Yemi menepis keegoisannya. Ia tak akan sanggup bila dibenci Sunggyu, lebih baik begini setidaknya maafnya ia dapatkan.
Pelan, Yemi mengangguk, mengembangkan satu senyum simpul di wajah tampan Sunggyu."Aku memaafkanmu" ujar Sunggyu tepat sebelum seorang petugas wanita masuk untuk membawa Yemi kembali ke ruang tahanan karena waktu bicara mereka telah usai.
"Jaga dirimu baik-baik, Yemi"
Mata Yemi berkaca-kaca mendengar kalimat terakhir yang Sunggyu ucapkan dan menghilang di balik pintu. Sunggyu tersenyum lega.
~~
Selembar kertas hasil pemeriksaan masih setia berada dalam genggaman tangan Minha. Tubuhnya yang terasa lemas ia dudukan dengan pasrah di lorong rumah sakit yang sepi. Sesekali ia menghela napas berat demi mengurangi rasa sesak dalam dadanya.
Harapannya pupus, itulah yang Minha pikirkan. Semua pengobatannya sia-sia. Memang sejak awal ia sudah tahu ini akan terjadi, tapi entah kenapa ia merasa begitu kecewa saat ini. Satu sosok yang muncul dalam pikiranya membuat lesakan air mata yang coba ia tahan jatuh begitu saja.
Ini sakit.
Minha meremas kertas yang ia genggam sambil terisak pelan. Kenapa Tuhan tidak bisa memperpanjang waktunya di dunia? Ia masih ingin berada di sisinya. Masih banyak hal yang ingin ia lakukan bersamanya. Kenapa?
Drrtt
Getar ponsel dalam tas memaksa Minha menghentikan sejenak kegiatan meratapnya. Sesaat ia menarik napas, berusaha menata perasaannya yang sempat berantakan. Dihapusnya butir air mata yang jatuh di pipinya lalu mengangkat telepon tersebut.
"Ne, oppa"
"Kau di mana? Jangan bilang kau lupa dengan janjimu!?"
Minha tersenyum tipis mendengar nada kesal seseorang di ujung teleponnya.
"Sebentar, aku dalam perjalanan ke sana" ujarnya kemudian.
"Baiklah, cepat kemari. Aku tidak suka menunggu"
"Hm, baiklah"
Iris Minha kembali berkaca-kaca menatap nama yang tertera di layar ponselnya. Nama seseorang yang berhasil menyusup masuk ke dalam hatinya. Seseorang yang diam-diam menumbuhkan keinginan hidup lebih lama dalam dirinya.
Kim Sunggyu...
-TBC-
[ 630 words ]
Ini pendek, yah? Hehe biarlah. Lagi mentok nih. 😔
Btw, saya dapet waktu senggang dadakan lagi, nih. Telat lagi, bolos lagi 😂
Nah, bagi yang lagi nganggur, boleh dong RCL dimari. Itung2 nemenin saya gitu...😂😘
See you~
04/11/2017
Gyubee
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Walking Through Memories [ COMPLETED ]
FanfictionKetika waktu memerangkapku dalam ingatan masa lalu, tentangmu, tentang kita. Satu harapan yang selalu ku rapal. Esok, aku bisa melihatmu lagi. -Kim Sunggyu- Masa hidupku memang tidaklah panjang. Namun, kesempatan mengenalmu di waktu yang singkat ini...