"Hey, kau tahu berita terbaru dari Kim Sunggyu? Ku dengar seseorang telah meracuninya"
"Ah ya, aku sangat terkejut saat mengetahuinya. Aku tidak tahu apa yang terjadi seandainya dia tidak cepat ditangani"
"Sasaeng fans memang mengerikan"
"Ku dengar saat itu ada seorang yeoja bersamanya"
"Benarkah? Ya ampun, apa mereka berkencan?"
"Kencan? Aku tidak rela! Oh, Sunggyu oppa ..."
"Tapi banyak yang mengatakan mereka memang dekat. Bahkan yeoja itu menangisi Sunggyu saat ia pingsan"
"Hey, kami para fans juga akan menangis saat melihat idola kami hampir kehilangan nyawa!"
"Benar, mungkin dia itu cuma fans yang lewat saat itu"
Ting
Pintu lift terbuka tepat di lantai 3 gedung rumah sakit Seoul. Segerombol orang yang sejak tadi bergosip ria perihal tragedi yang menimpa Sunggyu, keluar perlahan menyisakan seseorang di belakang sana sendiri.
Minha yang sejak tadi berkeringat dingin dan menahan napas tatkala orang-orang itu berada satu lift bersamanya, kini mampu bernapas lega. Ia benar-benar terkejut ketika mereka mulai mengaitkan dirinya dengan insiden yang menimpa Sunggyu. Dan, bagaimana mereka bisa tahu dia ada di sana saat itu?
Ting
Pikiran Minha buyar ketika pintu lift kembali terbuka. Ia menghela napas pelan sebelum melangkah menyusuri lorong menuju kamar yang terletak paling ujung. Dari balik pintu Minha bisa melihat sosok Sunggyu yang tengah duduk menonton tv seorang diri.
"Kau datang?" Tanya Sunggyu ketika Minha membuka pintu kamarnya dan berjalan pelan mendekatinya.
"Ne, apa oppa baik-baik saja?" Tanya Minha sembari mendudukan diri pada kursi di samping tempat tidur Sunggyu.
Sunggyu hanya memutar bola matanya malas dan kembali fokus pada tontonannya. "Aku baik-baik saja. Berhentilah menanyakan hal itu, aku bosan mendengarnya!"
Minha hanya merespon dengan senyum tipis. Mau bagaimanapun Minha begitu mengkhawatirkan kondisi Sunggyu. Melihatnya yang sempat kolaps begitu menyiksa. Minha tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia harus kehilangan Sunggyu kala itu. Kehilangan sosok seorang idol pujaannya. Kehilangan namja yang ia sayangi.
Tunggu! Sayang?
Begitu yang Minha rasakan saat ini. Entah dari mana awalnya, yang jelas saat ini tiada hari yang Minha lewatkan tanpa memikirkan Sunggyu.
Dulu, memang Minha hanya menempatkan dirinya sebagai seorang fans yang terlalu fanatik. Namun semua berubah kala debaran-debaran asing mulai muncul saat ia bersama Sunggyu. Senyumnya tak pernah pudar saat mendengar namja itu bicara bahkan mengoceh kesal sekalipun. Harinya berubah menjadi lebih menyenangkan setiap ia bisa melewatkan satu menit saja bersama Sunggyu. Bahkan, menatap kedua bola matanya saja, Minha mendapatkan ketenangan. Menghapus setiap rasa sakit yang sering menghantuinya hingga ia lupa. Yah, untuk sesaat Minha tidak peduli pada apapun asalkan ia bersama Sunggyu.
"Baiklah. Kalau begitu makanlah ini" Minha berucap pelan sambil meraih semangkuk bubur yang ia yakin dibiarkan Sunggyu dingin karena tak mau memakannya.
Sunggyu hanya memasang tampang malas saat Minha mulai mendekatkan sesendok bubur ke mulutnya.
"Ayolah, oppa ... kau harus makan"
"Shireo!" Elak Sunggyu.
Minha hanya mampu menghela napas pelan menghadapi sifat keras kepala Sunggyu. Tidak ada yang mampu menggoyahkannya jika namja itu telah berkehendak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Walking Through Memories [ COMPLETED ]
FanfictionKetika waktu memerangkapku dalam ingatan masa lalu, tentangmu, tentang kita. Satu harapan yang selalu ku rapal. Esok, aku bisa melihatmu lagi. -Kim Sunggyu- Masa hidupku memang tidaklah panjang. Namun, kesempatan mengenalmu di waktu yang singkat ini...