Bila dan Rian sudah resmi kelas 12 sekarang. Saatnya kembali ke sekolah, memulai semester dengan pelajaran yang semakin sulit ditambah dengan Ujian Nasional yang jaraknya tinggal beberapa bulan lagi. Dibuat puyeng kepala Bila dengan jadwal belajarnya yang telah ia persiapkan dari jauh-jauh hari.
Yang pasti, hari yang baru harus dimulai dengan perasaan senang. Lain lagi bagi gadis satu ini. Yang masih merasa nelangsa dan kecewa kepada Rian. Tak sekalipun, ia menjawab telepon dari Rian selama liburan kemarin. Ia malas menghiraukan cowok itu.
Bila berharap semoga ia tak harus bertemu dengan Rian lagi di sekolah.
Ia merasa malas untuk bertemu dengannya setelah kejadian waktu itu. Malas menatap muka Rian yang akan membuat gadis itu luluh seketika.***
Ia turun dari mobilnya dengan perasaan sungkan setelah berpamitan dengan Ayahnya. Saat masuk gerbang, Dion kebetulan berpapasan jalan dengan Bila. Manik matanya berbinar saat melihat gadis tersebut. Ia langsung menghampirinya.
"Bila," panggilnya lembut, sambil memandangi gadis di depannya itu.
Bila menoleh dan mendapati Dion sedang menghampirinya. "Hai," ucapnya sedikit lesu.
Disaat yang sama, Rian datang dan melihat dua orang tersebut bersama.
Rian merasa kesal melihat Dion dan Bila bersama-sama.Tuh curut masih aja ngambil kesempatan dalam kesempitan, batinnya.
Bila juga melihat kedatangan Rian. Begitupun dengan Rian yang merasa senang saat gadis itu melihatnya.
Gadis itu langsung memalingkan pandangannya, sebelum Rian sempat memanggilnya. Dion berbalik dan melihat Rian sekilas, lalu pergi untuk menyusul Bila. Rian memandangnya kesal, tak pernah merasa sekesal ini melihat keberadaan Dion.Ia mengumpat pelan. "Sial."
***
Bila berjalan ke gedung kelas 12, yang biasanya tak berani dilewati adik kelas. Terlalu seram dan mengintimidasi, kalau kata mereka. Gedung kelas 12 bagi mereka adalah tempat keramat-nya bagi adik kelas.
Bila lalu menuju ke kelas barunya, 12 IPA 2. Ia sampai ke depan kelasnya dan menghela nafasnya pelan. Hampir saja, Rian memanggilnya. Dion berlari kecil untuk menyusulnya dan memanggil gadis yang sedang berdiri di depan kelasnya itu.
"Bila," panggilnya.
"Lo yang sabar ya! Ini cobaan," katanya, mencoba menenangkan Bila.
"Lo harus bisa ngelewatin ini semua. Jangan terlalu memikirkan sesuatu yang ngebuat hati lo sakit."
Dion sempat terdiam, lalu melanjutkan kata-katanya. "Coba, lo liat ke sekeliling lo. Mungkin, ada yang dengan senangnya mau menerima lo," katanya, mencurahkan hatinya kepada Bila.
Bila menatapnya dan menghela nafasnya lagi. "Makasih, yon. Tapi, gue butuh waktu sendiri sekarang," ujarnya, meninggalkan Dion sendirian.
Dion hanya menatapnya dengan rasa sakit di hatinya.***
Bel pelajaran pertama yang akan dimulai terdengar dari speaker yang berada di dalam kelas. Bila menceritakan semuanya kepada Cintia. Seperti tebakan Bila, reaksi gadis itu terlihat sangat kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/107536840-288-k911495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemy
Roman pour Adolescents[Salsabila Kirana] Gadis yang baru pindah ke SMA Harapan itu seketika hari-harinya berubah setelah bertemu dengan Adriano Putra. [Adriano Putra] Ganteng: ✔️ Pintar: ✔️ Populer: Banget! Rian sapaannya, si cowok populer pujaan siswi di sekolahnya. Me...