Bila menyelimuti seluruh tubuhnya saat mendengar bunyi ketukan dari luar pintunya.
"Buka pintunya, Bila." Suara bunda terdengar dari balik pintu.
Dengan enggan, Bila beranjak dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya untuk bundanya.
"Ya ampun, kaget bunda!" Bunda langsung tersentak kaget melihat penampilan anaknya yang acak-acakan.
"Kenapa, bun?" Bila menguap, masih setengah sadar.
"Kamu itu liat dulu makanya di kaca," ujar bunda kepada Bila.
"Mandi dulu gih, terus makan. Bunda tungguin ya di ruang tamu." Bunda meninggalkan anaknya dan menuruni tangga.
Tungguin? Mau kemana? Pikir Bila.
Ia kembali masuk ke kamarnya dan melihat ke kaca, alangkah kagetnya ia melihat rambutnya acak-acakan seperti sarang lebah.
Ehh! Pantesan bunda kaget, pikirnya.
Bila menghidupkan hape-nya dan melihat tanggal dan hari yang tertera di layarnya.Saturday.
Oh, iya! Bila baru ingat, ia punya janji untuk menemani Bunda ke acara arisan dengan temannya.
Kenapa Bila gak sekolah? Karena, Bila di sekolahnya udah Full Day School. Setiap hari ia balik ke rumah sekitar jam 4 sore, jadi saat hari sabtu ia libur.
Bila merapikan kasurnya dan merapikan novel-novel fiksinya yang berserakan di lantai.
Bila kadang sungkan harus merapikan barang-barangnya yang kadang berceceran di lantai karena kebiasaan nakal-nya saat ia tidur. Tapi, kalau dibiarin, malas makin malas melihat bukunya berceceran dimana-mana.
Bila pun merapikan novel-novel fiksinya dan menumpuknya diatas meja belajarnya, tak lupa novel fiksi favoritnya ia letakkan di paling atas. Karena, ia ingin membaca kembali novel kesukaannya itu.
Setelah merapikan kasur serta kamarnya, Bila meng-charge hape-nya dan mempersiapkan baju yang akan ia pakai nanti.
Dress pink muda tak berlengan dengan garis putih menghiasi pinggirnya. Tak lupa, dengan cardigan putih favorit Bila yang sering ia pakai.
Bila mengambil tas kecilnya dan meletakkan berbagai keperluan disana. Mulai dari uang, headset dan mungkin hape serta chargernya. Bila nggak pernah bawa-bawa make-up set seperti yang selalu dibawa Mona ke sekolah.
Bila membawa handuknya dan membilas tubuhnya dengan air hangat. Mandi bagi Bila tidak membutuhkan waktu yang lama.
Alasan Bila kadang menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi karena 10% nya ia beneran mandi sedangkan 90% nya lagi ia habiskan untuk bernyanyi.
Akhirnya, Bila sudah selesai bersiap-siap. Rambut gelombangnya ia biarkan terurai. Dress yang ia pakai sudah terpasang rapi di badannya, dipadukan dengan tas putih kecilnya.
Bila turun dari kamarnya dan berjalan ke ruang makan. Sepiring roti bakar dengan selai nutella dan susu putih sudah menunggu Bila.
"Makan itu aja dulu ya Bil. Nanti ada banyak makanan di rumah temen Bunda," kata Bunda dari ruang tamu.
"Uh-hm," angguk Bila, yang dari tadi sudah menyantap roti nutella kesukaannya.
Bunda menghidupkan mobilnya, diikuti dengan Bila yang telah duduk manis di sampingnya.
"Bila, cantik banget hari ini," puji Bunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemy
Teen Fiction[Salsabila Kirana] Gadis yang baru pindah ke SMA Harapan itu seketika hari-harinya berubah setelah bertemu dengan Adriano Putra. [Adriano Putra] Ganteng: ✔️ Pintar: ✔️ Populer: Banget! Rian sapaannya, si cowok populer pujaan siswi di sekolahnya. Me...