Kembali di tempat Andra...
"Maksud aku, aku kenal Prilly itu kayak gimana. Dia gak mungkin nglakuin ini suka sama suka, karena aku tau dia cinta sama aku" jelas Andra panjang lebar
"Tapi udah jelas kan Ndra, dia nglakuin itu sama pasha, sahabat lo sendiri. Gak mungkin kan pasha bohong"
P.s. Andra belum tahu kalau Salsha memiliki hubungan darah dengan Pasha
"Mungkin aja, denger sa, gue tau dari dulu kita bersaing untuk dapetin dia. Dan gue yang menang, mungkin aja kan pasha sengaja nglakuin ini buat balas dendam ke gue"
"Maksud lo? Tunggu deh ndra, jadi selama ini kalian taruhan buat dapetin Prilly? Gue gak salah denger nih?"
Andra segera menutup mulut Salsha dengan jemarinya.
"Shiiit! Please lo jangan kasih tau siapapun tentang ini" ancam Andra
Salsha yang tegang hanya bisa mengangguk takut
"Denger, ini tuh udah lama, tiga tahun yang lalu saat kita masih sma. Tapi lama-lama aku beneran sayang sama dia. Lo temen gue kan sal. Lo mau kan bantuin gue"
"Bantuin apa?"
Andra membisikkan sesuatu kepada Salsha. Disaat yang sama seseorang memotret kebersamaan mereka yang terlihat sangat mesra.
"Lo mau mainin hati sahabat gue?! Hah, lihat aja Andra, perlahan-lahan kedok lo bakal gue bongkar" suara seorang gadis yang wajahnya tertutup jaket ungu.
Di tempat lain, Rizky tengah bersantai di caffe Sunrise. Tidak seperti biasanya, caffe terasa sepi, Arif pun menghampiri nya dan menemaninya minum.
"Sepi ye gak ada Prilly" seru Arif
"Iya, gua gak habis pikir Pasha se syco itu"
"Gue juga, mana beritanya di lebih-lebihin lagi"
"Pasti karena orang tuanya, lo tau kan, orang tua pasha itu sama aja. Mereka pasti gak mau putra mahkota penerus bisnis mereka punya nama yang jelek di masyarakat. So, mereka bisa nglakuin apa aja buat jatuhin Prilly"
"Prilly pasti bener-bener down gara-gara ini. Bro, kenapa lo gak ke rumah nya aja. Justru disaat saat kayak gini dia butuh sosok penyemangat. Dan gue yakin lo pasti bisa menangin hatinya lagi"
Rizky hanya tersenyum, ingatannya melayang pada kejadian tadi pagi.
Flashback
Rizky membawa sebuket bunga mawar untuk menjenguk Prilly dirumah nya.Ia mendengar orang-orang tengah tertawa bahagia di kamar Prilly. Pemuda ini pun sengaja mengintip ke dalam. Ia melihat sesosok pria lain dengan kostum doraemon tengah mengobrol dengan Prilly dan teman-temannya serta keluarga Prilly.
Mereka terlihat baik-baik saja. Dan pemuda itu sepertinya sangat special di hati Prilly. Sampai-sampai gadis itu memandanginya dengan penuh kekaguman.
Sayang sekali pemuda itu duduk membelakangi pintu, Rizky pun tak mampu melihat wajahnya dengan jelas.
Ia tak mau mengganggu kebahagiaan ini dan memutuskan untuk pergi
Flashback End
"Dia baik-baik aja kok sekarang"
"Lo tau dari mana?"
"Ya pokoknya gue tau, hemmm yaudah kita main musik aja daripada sepi gini"
"Ide bagus tuh, gue juga udah gatel pingin main drum lagi"
Kembali ke tempat Prilly...
Semua orang meninggalkan Prilly dan Max berdua."Makasih ya, kamu udah bikin aku ketawa lagi"
Maxime menggenggam jemari Prilly dan tersenyum.
"Bisa gak jangan bilang makasih. Semuanya gak gratis loh"
"Maksudnya?"
"Kamu harus bayar 😋😏"
"What?!"
"Hehehe, gak mahal kok bayarnya. Besok kamu ke kampus. Udah itu aja"
"Hhh... gila gue pikir apaan anjirr"
"Hehehe peace"
"Ke kampus? Kayaknya gak dulu deh buat saat ini. Aku belum siap"
"Terus, kamu mau ngumpet disini berapa lama lagi? Sampai lebaran monyet? Inget, bukannya kita udah ditugasin Rektor untuk ngisi acara kampus. Acaranya cuma diundur bukan berarti dibatalin. Dan diacara ini ada banyak orang yang bergantung sama perform kita"
"Terus kamu gak mikirin perasaan aku gitu? Gimana kalau mereka gak suka penampilan ku?! terus mereka ngelemparin botol, telur, atau apapun itu ke aku?! Aku belum siap max!"
Maxime menggenggam erat bahu Prilly dan menatapnya dalam. Tatapan matanya yang meneduhkan membuat gadis ini merasa tenang.
"Denger, kalau sampai mereka nglakuin itu. Aku yang akan jadi orang pertama yang mereka timpuk. Aku gak akan biarin mereka ngelakuin itu ke kamu. Trust me okay! Don't worry everything is fine. I'll giving back their trust on you. But first, you should to trust to yourself. Kalau kamu gak salah kenapa kamu harus takut?!" Ujar max memotivasi gadis cantik ini
Tiba-tiba ponsel max berdering. Sebuah panggilan dari sang mama.
Mereka bicara dengan bahasa prancis dimana Prilly sama sekali tidak mengerti.
Max vs Mom on the phone
Mom: M
Max: XM: où es-tu?
X: à la maison de mon ami
M: je t'en prie, reviens vite!
X: Whats wrong?
M: Your little sis was sick, please don't ask anymore. Cepat pulang!
Max menutup telpon dan berpamitan kepada Prilly dengan terburu-buru."Ok, i think tugas aku udah selesai. Sekarang aku pulang dulu ya" ucap maxime sembari melepas kostum doraemon yang ia kenakan dengan terburu-buru.
"Ada apa? Kenapa habis ngangkat telpon muka kamu jadi tegang gitu?"
"Hahaha, tegang? Nggak, perasaan kamu aja mungkin. Yaudah aku harus pergi, jaga diri baik-baik ya. Besok aku jemput" ujar max lalu pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkey Mantis Story (slow update)
Teen Fiction"Monkey itu identik dengan bulu, terutama disekitar wajah, jadi gimana kalau aku panggil kamu monkey aja?" Ucap Max sembari menarik jambang Ily gemas "Kok monkey sih?! Aww sakit max!" Keluh Ily menepok tangan maxime "Abis aneh sih, cewek kok pun...