10

769 52 0
                                    

Di perjalanan Prilly lebih sering menunduk dan memainkan ponselnya. Mengambil beberapa selfie untuk kemudian di upload di sosial media. Ia merasa sedikit lega, tidak seperti biasa nya ia hanya mendapatkan beberapa notifikasi like tanpa komentar-komentar pedas yang menyakitkan.

Maxime sesekali memperhatikan gadis cantik ini

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"

"Oh, ini, lihat deh, tumben gak ada yang bully postingan aku di Instagram"

Maxime hanya tersenyum sambil memperhatikan jalan.
"Bagus dong"

Tiba-tiba wajah Prilly kembali lesu. Dan membuat Max merasa bingung.

"Kok sedih lagi? Jelek tau!" Ejek maxime

"Aku takut, gimana kalau di kampus reaksi mereka beda setelah lihat aku . Gimana kalau mereka..."

Max menggenggam jemari Prilly yang tak mau diam menahan rasa takut.

"Ssst... jangan pikirin, ok. Trust me, everything is fine. Kamu gak perlu takut, kan ada aku"

Tak lama kemudian mereka pun tiba di pelataran parkir kampus.
Sudah ada banyak mahasiswa yang berlalu lalang disana.

Max turun lebih dulu, ia menunggu Prilly keluar dari mobil. Tapi gadis bermata hazal ini sepertinya enggan untuk keluar menampakkan wajahnya ke depan teman-teman kampus nya.

Max memaksa dengan membukakan pintu mobil untuk Prilly.

"Ayo turun, kita udah ditungguin loh" bujuk maxime

Prilly hanya menggeleng takut.

Pemuda berlesung pipi ini pun memaksa dengan menggandeng tangan Prilly dan menariknya keluar.

"Ayo!"

"Kamu yakin mereka gak akan bully aku? Gimana kalau mereka..."

"Udah, kamu gak akan kenapa-napa, percaya deh sama aku. Ayo!"

Max berhasil membujuk Prilly keluar, semua mata pun tertuju pada mereka.

Prilly merasa sedang berjalan ditengah kerumunan singa. Tapi prasangka buruknya langsung berubah setelah mrmperhatikan mereka dengan seksama.

Mereka memandangnya dengan rasa kagum dan tersenyum ramah.

Andra yang baru saja turun dari mobilnya melihat Maxime menggandeng erat jemari Prilly dan menarik gadis ini ke suatu tempat.

Beberapa saat kemudian Prilly dan Max sampai di backstage. Tuan Rektor menyambut hangat kedatangan mereka.

"Maxime, akhirnya kamu berhasil juga bujuk Prilly kesini"

"Alhamdulillah pak, berkat bapak juga"

"Ssst, itu rahasia kita hahaha. Ayo kalian siap-siap check sound, abis itu kalian tampil"

"Tapi pak..." sahut prilly

"Udah gak ada tapi-tapi an, ayo!!" Potong pak rektor menarik tangan max dan prilly pergi ke dekat panggung.

Pembawa acara sudah menginvite keduanya ke atas panggung. Maxime keluar lebih dulu disambut oleh tepuk tangan meriah penonton, tapi Prilly masih mengintip dari pintu masuk stage. Kemudian mc pun menjemput gadis mungil ini untuk segera tampil di stage.

Gadis mungil ini kehilangan kepercayaan diri nya, ia pun memasuki panggung dengan menunduk. Tidak ada tepuk tangan yang menyambut kehadirannya diatas panggung, melainkan keheningan.

Tapi Maxime berinisiatif untuk memberikan applause kepadanya seorang diri. Diikuti oleh teman-teman Prilly yang lain sampai akhirnya seluruh penonton memberikan tepuk tangan untuk nya.

Perlahan kepercayaan diri Prilly pun bangit lagi meski tidak sepenuhnya.

"Berikan tepuk tangan meriah untuk sahabat kita yang satu ini. Kita semua tahu apa yang telah terjadi di kampus kita akhir-akhir ini sangat mengecewakan. Banyak orang yang tidak kenal dan tidak mengerti kejadian yang sebenarnya berbondong-bondong menghakimi gadis cantik ini. Tapi kita tahu, sebagai wanita kita harus membela dan melindungi sesama wanita, apalagi kejadian itu tentu saja membuat trauma yang mendalam, bagaimana kondisi kamu sekarang Prilly?" Ucap mc panjang lebar

"Alhamdulillah, makasih semuanya yang udah mensupport aku. Buat sahabat-sahabat ku" ucap prilly menunjuk Ikha dkk yang sedang menonton di sudut lapangan.

Kemudian pandangan prilly pun berganti ke arah maxime "And especially thanks for you, aku gak tahu gimana aku nanti kalau kamu gak ada. Thank you so much" tambah prilly sembari memandang maxime yang tengah bersiap memainkan gitar nya.

Pembawa acara pun mempersilahkan keduanya tampil. Maxime menyiapkan gitarnya dan Prilly bernyanyi di sampingnya.

Prilly & Maxime
"Say You Won't Let Go"

I met you in the dark
You lit me up
You made me feel as though
I was enough

We danced the night away
We drank too much
I held your hair back when
You were throwing up

Then you smiled over your shoulder
For a minute I was stone-cold sober

I pulled you closer to my chest
And you asked me to stay over
I said, I already told you
I think that you should get some rest

I knew I loved you then
But you'd never know
'Cause I played it cool when I was scared of letting go

I knew I needed you
But I never showed
But I wanna stay with you
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go

I wake you up with some breakfast in bed
I'll bring you coffee
With a kiss on your head

And I'll take the kids to school
Wave them goodbye
And I'll thank my lucky stars for that night

When you looked over your shoulder
For a minute, I forget that I'm older
I wanna dance with you right now, oh

And you look as beautiful as ever
And I swear that every day you get better
You make me feel this way somehow

I'm so in love with you
And I hope you know
Darling, your love is more than worth its weight in gold
We've come so far my dear
Look how we've grown
And I wanna stay with you
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go

I wanna live with you
Even when we're ghosts
'Cause you were always there for me
When I needed you most

I'm gonna love you 'til
My lungs give out
I promise till death we part
Like in our vows
So I wrote this song for you
Now everybody knows
That it's just you and me
Until we're grey and old
Just say you won't let go
Just say you won't let go

Just say you won't let go
Oh, just say you won't let go

Chemistry mereka di atas panggung menyita perhatian para penonton. Meskipun ini kali pertama mereka tampil tanpa persiapan apapun tapi hasilnya sangat luar biasa. Penonton pun memberikan applause atas penampilan keduanya.

Kini wajah yang merenung itu tiada lagi menghias pipi chubby gadis bermata hazal ini. Yang ada hanya senyuman rasa syukur atas perhatian teman-teman nya dan penerimaan masyarakat atas dirinya yang sempat menjadi korban asusila

Monkey Mantis Story (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang