Chapter 1

401 56 33
                                    

Prank suara kaca pecah memecah keheningan.

Bela berlari kearah suara itu. ia melihat dari kaca kamarnya yang berada di lantai dua.

Anak laki-laki seumurannya sedang memanjat pohon yang ada di samping rumahnya. Sesekali ia meringis karena digigit oleh serangga. Ia terus memanjat untuk mengambil bolanya yang terlempar ke halaman rumah Bella.

Bola nya mengenai lampu taman yang berada di halaman rumah Bella. Yang menyebabkan pecahan kaca berceceran disekitar halaman.

Ia berhasil memanjat pohon dan melompati dinding pembatas dengan cepat ia segera mengambil bolanya.

"Hey, siapa kau?" tanya Bella

Anak laki-laki itu menoleh kebelakang dan mendapati seorang perempuan seumuran dengannya sedang menunjuknya.

"Eh, K-k-kamu maaf ya," ucap nya dengan terbata-bata.

"Maaf? kamu udh pecahin lampu tamanku tau!" Gertak Bella.

"Kan aku ga sengaja. Aku bersihin deh," ucap lelaki itu. Ia menunduk dan membersihkan pecahan kaca yang berceceran.

"Aww,"rintih lelaki itu.
Darah segar mengalir dari tangannya yang terluka.

Bella panik. ia langsung menghampiri lelaki itu dan langsung melihat lukanya.

"Luka? pasti sakit ya? aku ambilin obat sebentar ya" tawar Bella.

"Nggak usah, luka segini mah kecil," ucapnya sambil tertawa.

"Tapi kata papa nanti bisa infeksi loh kalau luka gak di obatin," Jawab Bella.

"Bawel ih," ejek lelaki itu.

Bella berlari memasuki rumah untuk mengambil kotak P3K. Ia buru-buru sampai menabrak pembantunya yang habis mengangkat pakaian. Alhasil, pakaian itu terhambur berantakan karena ulahnya Bella.

Saat ia keluar lelaki itu sudah hilang ntah kemana.

Kok hilang? jangan jangan hantu, batin Bella.

Ia berjalan mendekati dinding yang dilompati oleh anak lelaki tadi.

Tak sengaja Bella melirik ke arah bak pasir.

"Hai. Aku Bima. Salam kenal ya,"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

My Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang