Di antar pulang

93 10 0
                                    

Happy Reading‼


Suasana ramai khas kantin sekolah terlihat sangat sesak dijam istirahat seperti ini. Namun, keramaian tersebut tidak membuat keinginan makan di kantin ketiga gadis itu menghilang.

"Gue aja yang pesen makanan deh biar ga usah pake ngantri, lo berdua mau makan apa?" Tanya Stella.

Enaknya kalau Stella yang beli pasti tidak pakai antri pasalnya ia adalah salah satu siswi populer disekolah jadi ya banyak yang rela kasih antriannya buat Stella asal kehadirannya dinotice oleh model cantik tersebut.

"Lo tau lah apa." Jawab Aara.

"Cilok udah pasti, eh gue double ya porsinya lagi laper banget nih." seru Fifa.

"Halah segala lagi laper banget, padahal emang biasa porsi lo double dasar kuproy."

Kuproy adalah panggilan sayang Stella dan Aara untuk Fifa karena memang kalau dilihat dari porsi makan, kelakuan dan kekuatannya dia mirip dengan Kuli proyek a.k.a kuli bangunan. Tanpa banyak omong lagi Stella segera pergi menuju tukang Siomay langganan mereka. Tiba-tiba datang dua orang pria pembuat onar tanpa permisi duduk disebelah Fifa dan Aara dengan membawa semangkuk bakso dan segelas es jeruk dan teh anget ditangannya masing-masing.

"Geser dikit." Ucap Faran sembari Meletakan mangkuk bakso dimeja lalu mendorong Fifa dengan sisi kiri tubuhnya agar Fifa bergeser sedikit. "Nah gitu, udah laper banget gue."

Fifa yang kaget segera menggeser duduknya tanpa tau siapa yang duduk disebelahnya, namun ia segera bangkit dari duduk setelah sadar bahwa Faran yang ada disebelahnya saat ini, "Ngapain lo duduk di sini?!" Tanya Fifa sewot.

"Kenapa lo sensi mulu sama gue si?! Pake mata lo, liat noh meja kantin penuh kecuali disini." Jawab Faran dengan nada meninggi. Ia menarik napasnya dalam-dalam guna meredam emosi, lalu sedetik kemudian ia kembali fokus pada makanannya.

Mata Fifa menyusuri setiap sudut kantin, memang benar mejanya penuh semua. Hanya meja merekalah yang tersisa untuk duduk bagi dua orang ini. Tapi kan Faran sama Ardi sudah terkenal sebagai preman di sekolah ini, dia minta anak lain geser juga pasti langsung dapat tempat duduk pikir Fifa.

"Lo kan anak begajulan, kenapa ga lo usir aja siapa kek gitu biar dapet tempat duduk!"

Faran mengalihkan fokusnya dari bakso, "Wah ngaco nih anak, fiks Di ngaco dia. Sembarangan ngatain kita begajulan." Ucapnya pada Ardi.

"Padahal lo doang bukan gue ya Ran." Balas Ardi sambil menyeruput teh angetnya.

"Yeeehh punya temen sialan."

"Eh ada ya orang kaya lo? Orang udah bener nyari tempat duduk kosong malah disuruh ngusir orang buat dapet tempat duduk."

"Mau lo ngusir orang atau gimana kek, bukan urusan gue, asal jangan duduk semeja sama gue! Jadi ga nafsu makan tau ga!" Ucap Fifa, pertengkaran mereka sepertinya akan panjang karena terlihat dari tatapan sengit keduanya.

"Heh gue terpaksa duduk disini, jadi jangan kepedean. Lo kira gue mau banget apa duduk ama lo? Emang lo siapa?" Kata Faran.

"Ishhhh Nyebelin banget lo setan!" Fifa mengepalkan dua tangannya di depan wajah Faran karena kesal dengan ucapan pria narsis itu.

"Apa? Kalo lo ga mau duduk bareng ya tinggal pindah, ribet banget." Ucap Faran dengan wajah sengaknya.

Ish nyebelin banget lo jadi cowok, kalo gue gak suka sama lo... Udah bonyok tuh muka ganteng lo sialan! Batin Fifa geram.

"Ada apa si ni ribut-ribut, diliatin semua orang anjir." Oceh Stella sambil membawa nampan dan minum.

"Fa jangan marah-marah mulu napa, gue sama anak monyet ini cuma mau numpang makan aja disini gak maksud ganggu lo sama teman-teman lo." Ardi dengan lembut berusaha membujuk Fifa agar bisa damai dengan kehadiran dia dan Faran. "Boleh ya Fa? Anggep aja si Faran gak ada, gak apa-apa." Lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Imperfect Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang