Full House 2 [ HOT DADDY ] --END

Tiga puluh Empat

Spesial PoV Eunji

___________

" okeh... kita liburan tapi, jawab pertanyaan ku dengan jujur" ku tatap mata chanyeol, ia mengangguk menyetujui permintaan ku tanpa mendengar apa yang ku pinta

" tatap mata ku dan bilang kalau kau percaya pada ku, percaya kalau jennie yang menyebarkan Rumor kalian..."

Tatapan chanyeol yang dari tadi menusuk ku mendadak pudar bahkan ia menjatuhkan pandangan nya ke lantai, dan tangan nya yang dari tadi mencengkeram bahu ku pun mendadak ia lepas begitu saja

Aku tau jawaban yang tak perlu kau jawab.

________________

Apa kabar Hati...

Jika jennie itu Nana atau Joy yang terang terangan menunjukan Tanduk nya, aku juga bisa terang terang an menohok mereka dengan tanduk ku tapi jika jennie ? Aku bisa apa ?

chanyeol menjelaskan alasan nya yang semata mata hanya karna trauma jennie, jennie adalah anak tunggal, hidup nya sebatang kara sejak orang tua nya meninggal dunia oleh kecelakan hebat di usia nya yang ke 16 tahun. Sejak kecelakan itu jennie selalu protektif terhadap segala hal karna trauma nya dan atas dasar itu lah chanyeol menyangkal tuduhan ku dan mempercayai jennie

Lalu aku bisa apa ? Bercerita tentang pengakuan jennie ? Oh now... tak ada satu pun bukti yang membenarkan ku meski pun jennie mengakui nya pada ku secara langsung

" aku lelah..." cicit ku akhir

Chanyeol menghembuskan nafas berat nya, lengan besar nya meraih tubuh ku untuk di dekap nya, tak ada pembicaraan apa pun setelah ini kecuali helaan nafas suami ku dan kecupan hangat yang bertubi tubi ia sematkan di puncak kepala ku

Kami lelah, dan kami tau itu

Ku fikir pertengkaran kami berakhir cukup sampai di sini, aku mengalah membiarkan aku dan jennie mengukir cerita kami masing masing

Tapi...

______________________

Apa kabar Hati....

Aku terbangun saat suara bisikan mengganggu ku, ku buka mata ku malas malas, suara itu ada di kamar mandi dan ku rasa suara itu adalah suara berat chanyeol

" bagaimana dokter... oh... untuk sekarang tidak bisa. Aku harus berbicara dulu dengan istri ku..."

Ku dengarkan suara chanyeol dari balik pintu kamar mandi, dia sedang menelfon seseorang, dokter ? Siapa ?

" tidak dokter, aku bukan wali nya... aku hanya... jennie... jennie..."

Brakkk...

Ku dorong pintu kasar, chanyeol menjatuhkan handphone nya di lantai. Entah kenapa emosi ku memuncak mendengar nama jennie terucap dari bibir suami ku. Untuk apa dokter menelfon malam malam lalu membicarakan masalah jennie

" ada masalah dengan jennie" ucap nya tanpa ku minta menjelaskan

" apa urusan mu"

" karna..." bibir chanyeol bungkam, mata nya berputar seakan berfikir keras untuk sesuatu yang ku yakin mengejutkan

" aku tanya, kenapa dokter menelfon mu malam malam... ini jam 2 malam !!!"

" jennie mengalami susah tidur, ia menangis ketakutan sepanjang malam... dia mengigau dan teru---"

" kenapa harus kau ???!" Teriak ku memotong penjelasannya "jawab chanyeol..."

" karna nama ku tercantum dalam daftar wali yang bertanggung jawab atas pasien"