tiga

5.2K 349 43
                                    

" apa aku baik baik saja ?"

Lelaki itu mengangguk mengecek dahi Bomi untuk yang kesekian kali nya, Bomi menghela nafas panjang, ia menyeka keringat yang membasahi leher dan sekujur tubuh nya

" mau sampai kapan kau akan bertanya seperti itu ?"

" aku tidak percaya diri "

" kau baik baik saja "

" tapi..."

Kali ini lelaki di samping Bomi geleng geleng kepala, menunjukan arloji nya seakan mengatakan 'ini sudah tengah malam'

" bukan kah kau ingin menyambut kekasih mu yang baru tugas dari luar kota ? Lalu kenapa sekarang kau ragu?" Tanya nya

Bomi cemberut, mood nya benar benar buruk " apa aku baik baik saja ?"

" ya ampun Bboomm... aku ingin menghajar mu agar kau sadar kalau kau baik baik saja !!"

" tapi..."

" apa perlu kita kembali ?"

" tidak tidak... aku akan pulang, terima kasih sudah mengantar ku" Bomi mengambil tas nya yang ada di jok belakang, merapikan rambut nya yang sedikit berantakan lalu menghadapkan sedikit tubuh nya pada Taejon di samping nya

" jangan senyum seperti itu boom, kau ingin menggoda ku ?" Tanya Taejon saat Bomi menunjukan Aego nya

" he... kau masih tergoda ?" Tanya Bomi balik

" kau fikir ?"

Mereka tertawa pelan mengisi ruang mobil yang sempit

" bomm... aku penasaran apa kekasih mu tampan ?"

" tidak ! Dia cute "

" nde ? Cute...?"

Bomi mengangguk " sangat cute "

" kalau kau berkelahi dengan nya apa dia akan menang ?"

" dia akan bersujud di kaki ku "

Taejon menggeleng tak percaya "kau berkencan dengan lelaki seperti itu?"

" kenapa ? Aku juga cute "

" jangan mimpi... cute dari mana ? Kau bisa makan 3 ramen sekaligus, kau sabuk hitam dan kau tukang tidur"

Bomi menepuk pundak Taejon sedikit keras membuat Taejon meringis kesakitan "jangan mengungkit kejelekan ku bodoh... ku patah kan kaki mu nanti "

" oke baik lah... cepat, itu taksi yang kau pesan kan" Taejon tersenyum manis membelai pipi Bomi lembut "aku akan selalu ada untuk mu, kalau kau kenapa napa kau ingat panggilan cepat nomer 9 di handphone mu... aku akan datang kapan pun dan di mana pun"

Sebuah taksi berhenti tepat di depan halte mereka, Bomi menghela nafas lega, ia memeluk Taejon untuk mengucapkan selamat tinggal lalu pergi pindah ke tempat duduk ke taksi di depan nya

Taksi melaju meninggalkan mobil Taejon. Bomi menatap jalanan komplek perumahan yang sangat sepi

" nomer 652 "

Sang sopir mengangguk, Bomi menyerahkan uang lebih pada sang sopir saat mobil berhenti tepat di sebuah nomer 652

" ini terlalu banyak aggashi"

" tidak papa. Ini juga terlalu malam untuk mengantar ku... gomawo "

" gomawo..."

Bomi menatap pagar rumah di hadapan nya, lampu nya sudah menyala terang tapi pasti di dalam kosong, para asisten pasti sudah pulang dan Baekyun juga seperti biasa akan pulang ke rumah orang tua nya untuk setoran muka sebelum ia pulang ke rumah ini

Full House 2 [ HOT DADDY ] --ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang