Jisoo pov
Aku sudah bangun sejak pagi tadi, sekarang aku sedang memasak untukku dan Jungkook.
"Hmmm aroma masakanku enak sekali, kalau aromanya seperti ini pasti rasanya juga akan enak deh"
Aku menyendok kuah masakanku dan mencobanya.
Ssllrrppp
"Ahh ini enak sekaliii"
Masakanku sudah matang, tapi kenapa Jungkook belum bangun juga yahh. Padahal kan ini sudah siang, apa karna ia sedang tidak kuliah makannya ia bangun siang. Sebaiknya aku bangunkan saja dia.
Tinggtonggg...
Tinggtonggg...Baru saja aku akan berjalan menuju kamar Jungkook tapi sepertinya ada tamu. Aku berjalan menuju pintu lalu membukanya. Aku melihat seorang yeoja dengan dress berwarna pink, ia terlihat cantik menggunakan dress itu.
"Eoh, kau siapa?"
"Aku is..."
"Eoh chagi, kau sudah datang?"
Kalimatku terpotong oleh Jungkook yang tiba-tiba ada di belakangku, dan dia bilang chagi?
"Hmmm, aku sudah datang. Tapi siapa dia"yeoja itu menunjukku.
"Ah dia sepupuku, eommanya menitipkannya disini"
Sepupu?
"Ahh sepupu, yoora imnida"ia mengulurkan tangannya lalu aku mengulurkan tanganku juga hingga kami bersalaman.
Aku menatap Jungkook, ia menaikkan satu alisnya.
"Jisoo imnida"
"Ah Jisoo, senang bertemu denganmu. Kau cantik sekali, pantas saja sepupumu tampan sekali"ucapnya menatap Jungkook.
Jungkook menarik tangan Yoora dari tanganku.
"Jangan lama salamannya, aku kangen sama kamu. Ayo kita ke kamar"
Kamar?ia pergi bersama yeoja lain ke kamar?kenapa hatiku ini?kenapa rasanya sakit sekali seperti tersayat-sayat hati ini. Dia suamiku tapi diaa.. ah aku tak bisa membendung air mataku lagi. Tapi aku harus tegar, aku harus kuat. Aku tau, ia tak mencintaiku tapi aku akan membuatnya mencintaiku.
Aku menutup pintu dan aku langsung menuju ruang tamu dan duduk di sofa. Aku mendengar suara tertawa Jungkook, sejak kami menikah aku tak pernah mendengar Jungkook tertawa bahkan senyum pun tak pernah. Aku jadi ikut tersenyum sendu saat mendengarnya tertawa. Aku menyalakan Tv karna sepi sedang mendatangiku sekarang karna aku tak mendengar suara tawa Jungkook lagi.
Saat aku menonton Tv, aku mendengar suara yang aneh di telingaku tapi saat aku mematikkan Tv untuk memastikan suara apa itu tiba-tiba suaranya tak terdengar lagi. Aku yakin 100% suara itu berasal dari kamar Jungkook, disini aku bisa melihat kamar Jungkook yang berada di atas sedikit terbuka. Aku memberanikan diriku melihat apa yang terjadi, semoga yang aku takutkan tak terjadi. Aku berjalan menaiki anak tangga lalu aku mendekati kamar Jungkook.
"Aaaahhhh oppaaahh"
"Neeehh chagiihhh, vaginamu nikmat engghhh sekali ssshhh"
Deg!
Tidak mungkin, ini pasti hanya halusinasiku saja. Aku melanjutkan jalanku lagi, betapa sakitnya hatiku saat melihat Jungkook berada di atas yeoja itu. Ingin sekali aku marah tapi untuk memanggil namanya saja aku tak sanggup, aku malah membeku melihat mereka sedang melakukan itu dengan air mataku yang terus menerus keluar.
Jungkook melihatku berdiri diambang pintu tapi bukannya berhenti ia malah makin liar di atas yeoja itu sambil tersenyum kepadaku. Aku berbalik lalu kembali ke ruang Tv. Aku duduk di sofa dengan pandangan kosong, terlalu banyak yang aku pikirkan di otakku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is destiny (21+)
Fanfictionjika seharusnya sebuah pernikahan itu menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan, lain halnya dengan seorang yeoja dan namja yang harus menikah karena perjodohan yang di rencanakan oleh tuan Han dan tuan Jeon dengan dalih mempunyai hutang kepada kelua...