Chapter 12

8.7K 510 71
                                    

Sudah beberapa hari ini, sifat Jisoo berubah pada Taehyung begitu pun sebaliknya. Jisoo menjauh dari Taehyung, bukan menjauh karna benci tapi Jisoo masih perlu memikirkan hal rumit setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Kenapa Taehyung bisa seperti itu? Ada apa dengannya? Apa dia baik-baik saja?. Taehyung juga begitu, dia menjauh bukan karna ia membenci Jisoo tapi karna ia merasa kasihan pada dirinya sendiri, ia malu pada dirinya sendiri. Setiap kali melihat, atau berpapasan dengan Jisoo ia selalu menghindar karna selalu teringat kejadian itu setiap melihat Jisoo.

Sulit untuk tidak bertemu dengan Jisoo karena mereka satu kelas. Jika biasanya Seokjin, Jisoo, Hwa Yeong dan Taehyung selalu bersama dan selalu bercanda tapi tidak untuk saat ini. Mereka seperti orang-orang yang baru bertemu kecuali Seokjin dan Hwa Yeong. Ada rasa canggung dan rasa sungkan untuk berbicara di antara mereka terutama antara Taehyung dan Jisoo.

"Ya mungkin cukup untuk pembelajaran kita hari ini, jangan lupa kerjakan tugas kalian dan kumpulkan lewat email. Saya tunggu paling lambat hari kamis"

"Iya pak" jawab semua orang yang ada di kelas itu.

Ketika semua orang memasukan buku ke dalam tas dan beranjak dari kelas itu, Jisoo malah hanya diam menatap papan tulis yang penuh coretan.

"Yakk, ayo bereskan bukumu lalu ayo kita makan" ajak Hwa Yeong.

"Ayo, aku juga lapar"

Yang menjawab itu bukan Jisoo melainkan namja yang mempunyai bibir tebal yang menggoda di sebelahnya.

"Yaak aku tak berbicara denganmu! enyahlaah dari bumi ini"

Sadis. Itulah yang di pikirkan namja itu ketika mendengarnya. Mukanya memerah dan " Yakk jangan berbicara seperti itu, aku ini namja paling tampan di dunia ini. Kau akan nangis darah jika aku enyah dari bumi ini!!" sesudah berbicara dengan menggebu-gebu seperti itu dia memberikan flying kiss ke Hwa Yeong.

Jisoo terkekeh melihat kedua sahabatnya seperti itu, kadang mereka sangat dewasa tapi kadang mereka bertingkah seperti anak kecil. seperti sekarang.

"Sudah jangan ribut, oppa Seokjin benar juga dia kan namja tampan" Jisoo terkekeh

"kalian duluan saja nanti aku menyusul" ucap Jisoo dengan senyuman yang sangat manis.

Hwa Yeong menghela nafas "Yasudah, kami duluan ya. Jangan lupa menyusul"

"Iya"

Mereka berdua pun mulai berjalan.

"Ayo Tae, kita makan" ajak Hwa Yeong.

Taehyung menatap Hwa Yeong lalu pandangnya melihat punggung kecil Jisoo yang berada di depannya hanya terhalang tiga meja dan menatap Hwa Yeong lagi. Hwa Yeong ikut memandangi punggung Jisoo dan menatap Taehyung lagi dan Hwa Yeong mengerti dengan ia mengangguk dan menepuk lembut punggung Taehyung dan membungkuk lalu berbisik pada Taehyung.

"Jangan pernah lari dari masalah, selesaikanlah"

Hwa Yeong kembali menegakkan tubuhnya dan tersenyum pada Taehyung.

"Kajja manusia berbibir tebal" ucap Hwa Yeong dengan menepuk pantat Seokjin lalu berlari keluar kelas sambil tertawa.

"Yaakkk pelecehaan!!!" teriak Seokjin sambil mengejar Hwa Yeong.

Jisoo mulai memasukkan buku juga tempat pensilnya ke dalam tas dan tiba-tiba seseorang menyimpan satu kotak susu strawberry dengan sticker note di meja Jisoo dan di kotak susu itu bertuliskan,

"Temui aku di rooftop setelah makan siang"

Taehyung

Setelah membaca itu, Jisoo menengok ke belakang dan ia hanya melihat punggung lebar Taehyung yang berjalan keluar kelas. Jisoo fikir hanya ia yang berada di kelas tapi tenyata dia tak sendiri di kelas karena Taehyung yang berada di kelas juga.

My husband is destiny (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang