Chapter 4

6.1K 295 15
                                    

Jungkook pov

Kenapa aku ini?kenapa aku tak rela melihat Jisoo berciuman dengan Tae hyung. Dia istriku tapi kenapa ia berciuman dengan Tae hyung, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang membuatku sesak. Apa aku cemburu?tidak, itu tidak mungkin. Untuk apa aku cemburu, aku tak mencintainya bahkan aku sangat membencinya.

Entah sejak kapan kaca yang berada di depanku sudah pecah dengan darah yang menghiasi kaca itu, aku lihat tangan kananku penuh dengan darah. Kenapa rasanya tak sakit?apa karna amarahku yang lebih dominan sehingga luka ini tak sakit?yah aku memang memukul kaca yang berada di depanku sehingga kacanya pecah, aku pun tak tau kenapa aku memukulnya.

Aku keluar dari kamar mandi dan langsung menghampiri meja bar karna sekarang aku berada di club yang biasa aku datangi.

"Berikan aku vodka sekarang"

"Heii kau ituu sangat tak bisa menyentuh vodka, nanti kau akan gila"

"Yaa Bong min!! tapi aku sangat ingin saat ini"

"Tidak, kau tak boleh Jungkook"

"Yaakkk!! apa kau ingin aku gusur tempat ini agar kau tak punya pekerjaan lagi eoh?!"

Aku bisa saja menggusur tempat ini, karna club ini di bangun di atas tanah milik keluargaku. Jadi aku berhak jika ingin menggusur tempat ini. Dengan ancaman kecilku ini akhirnya aku bisa mendapatkan vodka.

Aku baru menghabiskan sebotol vodka tapi kenapa aku sudah sangat pusing. Meskipun aku sekarang sudah pusing, aku tetap meminumya.

Jungkook pov end

***

Kini Jisoo sedang berjalan mondar-mandir di ruang tamu karna ini sudah pukul 12 malam tapi kenapa suaminya belum juga pulang. Sebenarnya ia memang sering pulang larut malam, tetapi sebelum Jisoo pulang dari apartemen Taehyung, Jimin mengatakan bahwa Jungkook pergi dengan keadaan marah entah kenapa.

"Jungkook kemana yahh?aku sudah menghubunginya tapi kenapa ponselnya tak bisa di hubungi sihh. Apa aku menelpon Jimin saja?dia pasti tau Jungkook dimana"

Kemudian Jisoo menelpon Jimin.

"Yeoboseyo"

"Ah Jimin, apa kau tau dimana Jungkook?"

"Jungkook?"

"Iyaa"

"Aku tak tau Jungkook dimana"

"Ah dia kemana yahh"

"Sudah kau tak usah khawatir padanya, nanti juga dia pulang ko. Lebih baik sekarang kau tidur saja"

"Tapi aku khawatir dengan Jungkook"

Titt...tiitt...tiit...
ceklek

Jisoo langsung mengalihkan padangannya ke arah pintu dan Jisoo bisa melihat bahwa yang berada di pintu itu suaminya, Jungkook.

"Ah Jimin, dia sudah pulang"

"Syukurlah, yasudah kalau begitu"

"Maaf ya menganggumu malam-malam"

"Iya tak apa Jisoo"

"Yasudah, jalja Jimin"

"Hmm jaljaa Jisooo"

Tuut...tuut...tuut...

Jungkook menutup pintu lalu berjalan ke arah Jisoo dengan sempoyongan sambil menatap tajam Jisoo. Jisoo benar-benar takut dengan tatapan Jungkook saat ini.

My husband is destiny (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang