First: A Naughtyboy

35 12 29
                                    

Aku mulai mencurigaimu yang membuat hatiku bergetar hebat dan aku jadi ingin tau segalanya tentangmu-Rafqi Abraham
❄❄❄

Afi menjalankan mobilnya brutal. Pasalnya ia telat pergi kesekolah karena kelamaan makan diwarung Budhe Lim. Sejak SMP, ia sudah tak pernah lagi makan masakan rumah.

Dirumah, dia hanya numpang tidur saja. Hal lain dilakukannya diluar. Mulai dari pakaian yang ditaruhnya di-laundry. Malahan ia punya pekerjaan sendiri, yaitu penyanyi diberbagai acara.

Usahanya tak mempan, sebab gerbang sekolah sudah terkunci rapat. Pastinya didalam sudah melaksanakan upacara bendera seperti Senin sebelumnya. "Pak!!! Pak, izinkan saya masuk!! Tolong, pak!!" pinta cowok berpenampilan urakan seperti Afi yang dulu.

Pak satpam tetap menggeleng. Lalu ia menoleh kearah Afi. "Eh, neng Afi, tumben-tumbenan telat! Masuk neng, mangga!" ujar Pak satpam pada Afi dengan logat Sundanya.

Berasa mendapat hujan emas disiang bolong, Afi masuk atas izin Pak satpam. Sementara cowok yang telat bersamanya tadi hanya melongo.

"Buset dah lo pak! Yang cantik aje dibolehin masuk! Ane harus jadi cantik dulu ape biar bise masuk sini?!" bentak Rafqi tak terima.

"Shut!! Anak kecil gak usah sok tau! Nih, neng Afi itu gak pernah buat ulah, diem, kalem, gak kayak kamu! Motor aja bagus, penampilan kayak gelandangan! Aneh!!"

"Fwy ya pak, saya itu murid pindahan dari Jakarta! Saya telat bangun dan rumah itu jauh pak! Rencananya sih ngerapiinnya disekolah gitu, pak."

"Terus gue nanya getoh?" ucap Pak satpam sewot. "Kamu tunggu sini sampai upacara selesai!"

'Sialan ni satpam! Gimana gue cabut ye besok-besok?' dumelnya dalam hati.
(+)(-)(+)

"Astaga Rafqi!!! Ini hari pertama dan lo udah telat?!! Gue gak tau lagi deh! Dah untung bonyok deportasi lo kesini! Kalo gak gue gak tau deh!" ucap Satria Abraham, guru olahraga di Scientific dan juga pelatih tim basket putri yang mendapat kutukan untuk punya adik seperti Rafqi Abraham.

Pasalnya, lelaki satu ini punya kelakuan yang melebihi batas normal. Itulah sebabnya ia harus mengiyakan kemauan orang tuanya untuk pindah ketempat kakaknya mengajar, karena disini kedisiplinan dinomor satukan.

"Santai elah! Kelas gue dimana, bang?" ucapnya ringan.

Mr. Satria menatap tajam. "Ini sekolah! Gak ada bang-bangan! Kelas lo 11-F!"

Dahinya berkerut. "Dimana tu coba?"

Bersamaan itu, Afi baru saja selesai mengumpulkan tugas sejarah dimeja Mr. Jimmy. "Khafiya!!" panggilnya.

Afi langsung menengok dan mendapati Mr. Satria melambai kearahnya. Segera ia menghampiri meja tersebut walau dikelilingi perasaan cemas. "Yes, Mr!?"

"Tolong antarkan adik saya ini kekelas 11-F! Bisakan?" Afi langsung menganggukan kepala. Dugaannya teoat sasaran.

"Eh, Yes, of course Mr."

Afi keluar dari majelis guru disusul oleh Rafqi dibelakangnya. Cowok itu menjalankan hobinya dulu saat di Jakarta, modusin cewek.

"Kenalan dung! Gue si ganteng Rafqi Abraham dari Jakarta Selatan. Kalau boleh babang Rafqi tau, si manis yang jalan sama gue ini siapa ya namanya?" tanyanya.

Dalam hati, Afi merutuki nasib buruknya hari ini. Sungguh sial!

Tak ada jawaban, otak Rafqi menyuruhnya untuk bertanya dalam bahasa Inggris. Sebab gadis tadi berbicara dalam bahasa Inggris. "You can speak in Indonesia, Mrs?"

VivereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang