Eighth: Sorry, I'm gone

8 6 0
                                    

Dear diary,
Kenapa si bodoh ini tetep aja suka sama orang yang kemungkinan akan jadi miliknya hanya 0,00001%

Pakai curhat dibuku segala, batin Afi. Ia sedang membersihkan kamar adiknya yang berantakan. Mbok Jumi mengalami patah tulang dikakinya akibat jatuh dari tangga dan Audi tidakkan mungkin melakukan pekerjaan rumah tangga disaat perutnya menggelembung. Sementara Qia sedang nongkrong bersama teman-temannya.

Orang yang sudah dimiliki cewek lain
Parahnya, cewek itu kakak gue, Khafiya Ayumi.

Si perfect dengan semua pujian dan sanjungan yang didapatnya.

Awalnya gue gak ada iri-iri sama sekali sama Kak Afi, namun saat yang dicinta mencintai yang lain, dan orang lain itu saudara sendiri, bolehkah gue ngiri?

Kakak gue itu emang sempurna.
Cantik kayak mami, tinggi persis seperti papi, putih turunan grandpa, atlet basket andalan sekolah, pemusik dengan bermacam-macam kepandaian memainkan alat musik, sukses dengan hasil keringat sendiri, dan bertambah dengan sikapnya yang mulai baik kepada semua orang. Bibit unggul bukan?

Keningnya mengernyit. Dalam lubuk hatinya ia merasa Qia iri padanya, tapi apa yang bisa diirikan?

Apalagi disaat ia mulai tersenyum dan tertawa disaat sosok bernama Rafqi itu datang dan merubah hidupnya, juga hati gue.

Deg.

Jantung Afi berhenti seketika membacanya. Adiknya menyukai Rafqi yang notabenenya adalah kekasihnya.

Fans-fansnya makin bertambah karena itu. Gue seneng dia berubah. Tapi saat cowok yang gue suka menyatakan bahwa kakak adalah miliknya, fans kakak patah hati dan gue hancur.

Tetesan itu makin deras dan menjadi-jadi. "Sorry gue gak tau, dek. Gue pastiin hati lo gak bakal hancur lagi gara-gara gue. I promise"
(+)(-)(+)

Afi segera turun kelantai bawah karena teriakan Audi yang mengatakan seseorang telah menunggunya. Seseorang yang ia buatkan tembok pembatas tinggi dan besar selama beberala bulan belakangan ini dengan alasan fokus UN yang hanya dijadikan alibi.

VivereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang