AlvaroPOV#
Rumah sakit"Ekhem" ucapku memecahkan keheningan diantara kami.
" kenalin gue alvaro kakany kia"
"Revan" ucapnya
" aldo bilang ke gue, katanya pas lo koma gk ada tanda tanda keluarga lo yg bisa dia hubungi"
" ya " katanya
" Apa lo mau nelpon keluarga lo?"sambil menyerahkan hp
" gk perlu, gue gk mau mereka khawatir" gue hanya menganggukan kepala
" dmn kia knp dia gk jenguk gue? Ucapny kecewa
"Dia di rumah" kataku
"Kalau gitu gue mau ketemu kia, gue mau berterima kasih sama dia"
" lo gk bisa"
"Knp? Katany menyelidik
" gue gk ngizinin lo" dia syok
" lo harus ngizinin gue" ucapny memohon
" untuk saat ini dia gk bisa"
"Knp, apa dia sakit? Atau dia udh nyelakain kia? Ucapny khawatir
" apa maksud pertanyaan terakhir lo?
" dia dalam bahaya" ucapny lesu, gue masih gk ngerti, revanpun menjelaskan kronologis kejadian kmarin. Gue sempat kaget.
" izinin gue ketemu kia" ucapny memohon
" tpi lo blum pulih" kata gue
" gue udah pulih total "
" ok" kataku akhirny# Revanohoran#
Suasana di rumah varo hening,
" kia dmn?" Kata ku
"Diatas, gue akan nganterin lo sampe depan kamar, gue akan ngasih waktu lo ketemu adek gue, habis itu lo balik"
" jir, kode keras nyuruh balik"
" bodo" jawab varo datarKuedarkan pandanganku dikamar kia, dia tdk ada di kamar, tpi aku seperti mendengar isakan tangis seseorang.
Kulangkahkan kaki dg mengandalkan pendengaranku, gue liat dia hancur, sesak itu yg gue rasain. Dia sedang terduduk sambil memeluk kaki di samping tempat tidur. Aku berjongkok dihadapanny.
"Hey"kataku dia tdk menyahut
"Kia, lo denger gue kan? gue revan" kataku, dia masih menangis. Dia mengangkat kepalany kearahku, tpi tatapannya kosong,hatiku seperti teriris melihatny hancur, aku juga tdk tau mengapa, tpi sejak betemu dg ny dia itu jutek abis, gue ngerasa kenal dia, waktu rapat osis dan saat pertama kalinya dia senyum tulus ke gue, hati gue menghangat cuy, nyaman.
Tanganku terulur mengusap air matany, "vano lo kembali" ucapny, deg mungkinkah dia, gue akan tanyain nanti.
" gue disini, jangan buat gue khawatir" kutangkup wajahny dg tangan ku, sambil menatapny. Dia menangis, "Gue kangen lo vano, lo kemana, gue kangen dipanggil kara"
"Kara" ucapku menyelidik, benarkah
"Vano juga kangen kara, maaf udh ninggalin dan gk ngasih kabar kara" suaraku serak, dia kara kecilku, gue nemuin dia. Tanganny terulur memegang tanganku yg menangkup wajahny, dia tersenyum kemudian pingsan."Kara, kara bangun" ucapku syok
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I
Romancealicia cara gadis pintar dan lugu ternyata mempunyai kenangan yang membuatnya rapuh. dia dipertemukan dengan revano horan cowok tampan namun menyebalkan yang akan merubah hidupnya, disaat dia sudah mulai tenang, dengan masa lalu yang telah merenggu...