BAB 12

233 20 4
                                    


***

"Kenapa?" tanya Yoonji berusaha meredam rasa gugupnya sambil menatap Hoseok yang berdiri di belakangnya.

Hoseok tersenyum tipis, "Kau tinggal di kamar nomor berapa?"

Yoonji mengusap tekuknya ragu, "A-ku tidak tinggal disini."

"Tidak tinggal di sini?" Hoseok mengulang kalimat Yoonji aneh, "Lalu kenapa kau bisa di sini?"

Yoonji menghela napas pelan, "Begini," Yoonji mencoba merangkai kalimat palsu untuk mengecoh Hoseok, "sebulan yang lalu apartemen itu ditempati sepupuku dan aku tidak tau kalau dia pindah jadi aku kemari untuk melakukan acara perempuan bulanan."

Hoseok mengangguk paham, "Tapi kau malah terjebak di apartemen pria, aku mengerti."

Yoonji merasa kagum mendengar bagaimana kebohongan begitu lancar keluar dari bibirnya.

"Jadi, kau akan kemana?" Hoseok bertanya serius.

Yoonji menatap Hoseok was-was, "Aku akan kembali ke kampung, mungkin?"

Hoseok tertawa kecil lalu melihat tas ransel yang dibawa oleh Yoonji, "Begini, aku bisa memberimu tumpangan semalam."

"Ha?" Yoonji membulatkan matanya kaget mendengar tawaran Hoseok.

Kebohongan berhasil membawa kesulitan padanya.

"Aku tidak akan tidur di apartemenku, jadi kau bisa menumpang istirahat disana. Bagaimana?" jelas Hoseok tanpa menyembunyikan niat jahat apapun.

Yoonji memutar otaknya untuk mencari cara agar tidak berakhir di kamar Hoseok.

Ayolah, dia bahkan tidak tahu siapa pria itu jadi bagaimana bisa ia tidur di sana? Bahkan, jika pria itu tidak berada di sana.

Sementara Yoonji sibuk berkutat dengan pikirannya untuk menolak Hoseok, di dalam apartemen Yoongi juga sibuk memikirkan apa yang kedua orang itu bicarakan. Dia ingin sekali keluar apartemen dan mengusir Yoonji dengan cara yang paling sadis agar semua ini berakhir dengan cepat. Jika saja, tidak ada Seokjin di sisinya.

"Yoon!" Seokjin memanggil agak keras saat berkali-kali Yoongi tidak menyahutnya.

Mendengar namanya dipanggil, Yoongi menoleh dengan alis bertaut, "Wae hyung?"

Seokjin tersenyum pendek sebelum berkata, "Kau tidak sadar'kan?"

"Sadar apa?"

"Wanita itu, persis seperti Yunhi, adik Oh Sehun."

DEG!

Yoongi terlihat kaget mendengar perkataan Seokjin. Bagaimanapun, ini adalah jenis rasa kaget yang tidak bisa disembunyikan oleh pria yang memiliki hati sedingin es seperti Yoongi.

"Yunhi?" Yoongi menyebut nama itu dengan tertatih hampir setertatih bagaimana ia melafalkan nama kakaknya.

Seokjin mengangguk kecil, "Saat ia baru masuk tadi, aku tidak terlalu memperhatikan tapi setelah beberapa menit. Secara bersamaan aku dan Hoseok mulai sadar dimana kami pernah melihatnya."

"Dia Yunhi."

Yoongi semakin merasa kaget bercampur heran. Bagaimana bisa Ma Yoonji adalah Oh Yunhi?

MY ROOMATE [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang