"Duduk dulu bi!" pinta Namjoon sambil berjalan menghampiri Nyonya Min yang terlihat jelas sangat khawatir.Dengan langkah enggan, Nyonya Min mendekati yang lain. Wajahnya yang mulai menua tetap terlihat cantik menjelaskan dari mana asal ketampanan Min Yoongi.
"Ada apa Namjoon?" Nyonya Min melempar tatapan penuh tanya pada Namjoon yang berdiri di sisinya. Ia mengenal baik lingkungan pertemanan Yoongi, apa lagi orangtua dari teman-teman Yoongi juga adalah temannya sebagai sesama kalangan sosialita.
"Aku juga kurang begitu mengerti bi." Namjoon menunduk pelan sebagai pertanda bahwa ia tak bisa menjawab pertanyaan wanita yang sudah ia anggap sebagai bibi itu.
"Duduk dulu bi, tenangkan dirimu." pinta Seokjin sopan sambil mempersilahkan Nyonya Min duduk dengan kedua tangannya.
"Tidak Seokjin! Jelaskan dulu, kenapa kita ada di sini!" Nyonya Min menolak permintaan halus Seokjin karena jelas ia merasa mereka hanya berusaha mengulur waktu dengannya. Sementara ia sendiri semakin penasaran dengan alasan keberadaan mereka di sini terlebih setelah ia tidak melihat Yoongi di antara mereka.
"Di mana putraku, Yoongi?"
"Bi, Yoongi hyung ada di dalam ruangan itu." jawab Jungkook jujur, berbeda dengan hyung-nya yang terus mencoba mengulur-ngulur jawaban untuk Nyonya Min.
Karena hal itu juga, Jungkook mendapatkan pijakan di atas kakinya oleh Seokjin yang juga mewakili teman-teman yang lain.
"Sakit hyung!" ringis Jungkook tak lupa ia memijit-mijit kakinya pelan. Melihat tingkah Jungkook yang kelewat polos semakin membuat geram para hyung.
"Bagaimana bisa Yoongi ada di sana?" tanya Nyonya Min dengan nada meninggi yang jelas sekali bukan seperti dirinya yang terkenal akan kelembutan.
"Dia, dia di serang preman bi!" jawab Hoseok cepat karena takut jika Nyonya Min hanya akan semakin kesal jika mereka mengulur waktu lebih lama.
"Preman? Hoseok, bukankah kau sudah berjanji untuk menjadi penanggung jawab keselamatan diri Yoongi selama dia di luar rumah? Kau sudah janji denganku." Nyonya Min terdengar mempertanyakan tentang tanggung jawab menjaga Yoongi yang ia serahkan pada Hoseok.
"Maafkan aku bi." Hoseok menunduk penuh penyesalan. Sadar telah mengecewakan perasaan ibu dari temannya itu.
Melihat semua itu, Yoonji sadar secara perlahan jika Yoongi bukan orang sembarangan. Apa lagi melihat semua temannya terlihat sangat hormat pada sang ibu terlepas dari fakta mereka adalah teman terdekat Yoongi.
Lagi pula, Nyonya Min terlihat seperti wanita-wanita kaya yang sering Yoonji lihat di dalam serial drama yang biasa ia tonton di tv.
"Bibi, sebenarnya ini bukan salah Hoseok sepenuhnya karena sudah seminggu belakangan Yoongi tidak tinggal di rumah Jungkook lagi." ujar Seokjin mencoba membela Hoseok yang terpojokkan.
Betapa kaget rasanya, Nyonya Min mendengar penjelasan Seokjin. Setahu wanita yang sudah tak lagi muda itu, putra semata wayangnya tinggal di mansion mewah milik Keluarga Jeon.
"Apa maksudnya Jin? Yoongi sudah tidak di rumah Jungkook?" Nyonya Min menatap satu per satu wajah teman-teman putranya: mencari jawaban yang sebenarnya dari wajah mereka.
"Iya bi, Yoongi hyung sudah tidak tinggal di rumah." Jungkook mewakili yang lain menjawab dengan ragu sambil menunduk.
Terkenal dengan image pria yang tak kenal rasa takut pada siapa pun langsung saja patah saat Jungkook harus berhadapan dengan Nyonya Min.
Berteman selama bertahun-tahun dengan Yoongi, tentu saja mereka mengenal dengan baik silsilah keluarga Yoongi; termasuk rahasia-rahasia terkelam keluarga yang masuk dalam daftar keluarga terkaya di Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ROOMATE [MYG]
FanfictionKarena memiliki nama yang sama, Yoonji dan Yoongi terpaksa tinggal di satu kamar apartemen yang sama. Selain nama, tidak ada lagi hal yang bisa menyangkut pautkan kedua manusia itu! Tidak ada, sampai suatu hari cinta mulai merayap naik menguasai log...