tiga belas

5.3K 740 25
                                    

Acara pertunangan Taehyung dan Irene baru saja selesai. Selama acara itu berlangsung, kebahagiaan yang Wendy rasakan sejak pagi buta hilang begitu saja saat ia melihat tamu yang sama sekali tak ingin dia lihat.

Wendy kembali mengumpat kesal. Apalagi ketika ia mengingat lagi bagaimana sosok yang ia benci itu terus memperhatikannya.

Pintu kamar Wendy tiba-tiba terbuka. Masuklah Irene dengan badan yang sudah dibalut piyama bergambar doraemon. Wajahnya pun sudah polos tanpa make up.

"Kau masih marah karena tadi?" Tanya Irene seraya mengambil posisi duduk di samping Wendy.

"Iyalah! Kenapa kau mengundang setan itu datang? Sudah tahu aku masih benci padanya," Wendy menjawab dengan ketus.

"Hey! Biar setan, dia juga dulu yang mengisi hari-harimu saat SMP."

Wendy memutar bola matanya jengkel. "Aku tak peduli. Sampai kapanpun aku tetap membencinya," ujar Wendy.

"Dia ke sini juga bukan untukmu."

Wendy seketika menatap Irene sangar. "Bukan untukku? Apa kau tahu selama acara kalian berlangsung aku terus ditatap olehnya? Aku seperti ditatap malaikat maut."

Irene menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lagipula Mark juga sudah bertunangan'kan? Lucu sekali jika dia dulu menghianatimu sekarang datang dan mengajak balikan."

❤❤

Suga duduk di depan komputernya. Ia tak berhenti mengscroll aneka busana yang terpampang di layarnya sekarang. Naik-turun. Itu yang ia lakukan sejak tadi hingga bokongnya kram karena terlalu lama duduk.

Dia bahkan sampai lupa bahwa beberapa jam yang lalu tetangga sebelahnya itu membuat acara. Tetangga yang sempat kakaknyaㅡSuho taksir saat mereka baru pindah.

"Ayah! Apa ayah sudah tidur?"

Suara teriakkan khas anak kecil milik Yoonji membuat Suga menghentikan aktivitasnya sejenak. Pria itu bangun dari kursinya kemudian membukakan pintu untuk putri cantiknya itu.

"Ayah belum tidur. Kenapa kau belum tidur, hm?" Suga lalu menggendong Yoonji, dan menutu pintu kamarnya. Ia mendudukkan Yoonji di kasur ukuran king size nya.

"Yoonji bosan tidur, ayah," kata Yoonji. Mata gadis kecil itu kemudian tak sengaja melihat ke arah layar komputer Suga. "Apa yang sedang ayah cari?" Tanyanya sembari menunjuk layar komputer.

Suga kontan buru-buru mendekati komputernya lalu keluar dari website yang ia buka tadi.

"Kenapa ayah matikan?" Yoonji bertanya, lagi.

"Anak kecil tidak boleh melihatnya. Ayo, Yoonji, ayah temani kau tidur," kata Suga.

"Shireo! Aku masih mau di sini. Aku juga mau tidur dengan ayah," pinta gadis kecil itu.

Suga menghela napas. Kalau begini ia tidak bisa melanjutkan aktivitasnya tadi. Tapi, mau bagaimana lagi? Dia tidak mungkin menolak permintaan Yoonji, anak satu-satunya yang ia miliki.

"Okelah. Ayah bacakan kau dongeng, bagaimana?"

"Iya! Aku mau dengar!"

❤❤

"Gaun yang kita pilih kemarin sudah di ambil?" Suara Wendy membuat Irene yang kala itu sedang membaca majalah langsung memalingkan perhatiannya.

Mommy | WenGa (II) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang