"Wen, ayo bangun."Wendy melenguh saat mendengar suara khas Ibunya. Mata wanita itu terbuka kemudian ia bangun dari tidurnya. Ditatapnya sang Ibu sembari menguap. "Ada apa, sih? Kenapa aku dibangunkan? Ini hari Minggu, Ibu."
Nyonya Son langsung menatap anak sulungnya tersebut. "Ya, memang. Tapi, hari ini kita harus bersiap-siap untuk acara besar."
"Acara besar apa?" Tanya Wendy bingung.
"Sudah. Kau cepatlah mandi. Ah, pakai baju yang sudah Ibu siapkan di sofamu," ujar nyonya Son sambil menunjuk baju dan celana yang ada di sofa.
Wendy tak menyahut dan langsung bergerak turun dari kasurnya menuju kamar mandi.
Kepala wanita itu dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Wendy tahu sebentar lagi pertanyaan-pertanyaannya itu akan terjawab.
❤❤
Irene bergegas menutup kotak kecil digenggamannya saat melihat adik perempuannya itu datang menghampiri. Kotak kecil itupun ia masukkan ke dalam tas selempang berwarna merah muda yang sudah tersampir di lengan kirinya.
"Kau sudah siap?" Tanya Irene pada Wendy. Pertanyaannya itu hanya dijawab anggukan kepala oleh Wendy.
"Ayo, Ibu sudah pergi duluan dengan nyonya Min," kata Irene seraya berjalan terlebih dahulu keluar dari dalam rumah.
"Hah? Ibunya Suga juga ada? Ini mau ke mana, sih? Apa yang terjadi?! Kamu siapa? Aku siapa?! Kita dimana?!"
Irene sontak menatap Wendy datar. "Bisa tidak untuk tak alay begitu?"
Wendy menyengir.
Satu lagi pertanyaan yang muncul di kepalanya. Dia tidak tahu harus melakukan apa agar mendapat jawaban. Bahkan, Irene pun rasanya enggan untuk memberi tahu.
Kakak-beradik itupun segera masuk ke dalam mobil milik Irene.
"Setelah hari ini, kau akan meraih apa yang kau mau." Irene berujar setelah wanita itu mulai menjalankan mobilnya.
Wendy mengernyi. "Maksudnya? Mimpi ku menjadi pegawai kantor akan terwujud?" Tanya Wendy polos.
"Aish, bocah ini."
Wendy mempoutkan bibirnya. Memang apa salah dia? Yang Wendy memang ingin raih sekarang adalah menjadi pegawai kantoran. Lalu, kenapa Irene justru merespon seperti itu?
❤❤
Suga segera keluar dari salah satu bilik setelah pria itu berpakaian rapi. Pria itu langsung bertemu dengan putrinya yang sudah memakai dress pastel khas anak kecil dengan flower crown di kepalanya.
"Wah, anak ayah cantik sekali hari ini," puji Suga pada Yoonji lalu menggendong putri kecilnya. "Yoonji terlihat seperti putri-putri Disney."
"Benarkah? Apa aku mirip putri Sofia?" Tanya Yoonji.
Suga mengangguk. "Bahkan, Yoonji lebih cantik dari Sofia. Nah, sekarang Yoonji tolong panggil nenek kemari, ya?"
Lantas, Suga menurunkan Yoonji dari gendongannya. Putrinya itu kemudian berlari keluar dari ruangan tersebut, hendak memanggil neneknya. Tak lama, sosok yang ingin Suga temui itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy | WenGa (II) ✔
Fanfictioncerita Wendy sebelum akhirnya menikahi sosok Suga yang telah beranak satu itu.