Chapter 3 : New day

1.8K 105 16
                                    

Hari demi hari pun berganti, hingga tibalah pada hari penutupan MOS. Ya, sebentar lagi kami akan menjadi siswa resmi di sekolah ini.

"Dengan berakhirnya rangkaian acara MOS kali ini, kami panggil saudara gifarisyah pratama selaku ketua OSIS archipelago high school. Untuk memberikan sambutan kepada para siswa baru. Mari beri tepuk tangan meriah kepada ketua OSIS kita" ucap salah seorang murid sebagai MC acara tersebut.

Dan seketika, ruangan pun dipenuhi dengan bisikan histeris yang didominasi oleh suara siswi perempuan

"Ya ampun! Ganteng banget sumpah! Itu manusia apa malaikat sih?"

"Aduh silau euy! Sinarnya ngalahin matahari, Bisa buta mata gua!"

"Wow so badass!!"

Bentar! Jadi kak faris KETOSnya Archipelago high school? Pantesan aja si kutu kupret mukanya pucat pasi seperti orang yang abis dikejar setan aja waktu itu ucapku terkekeh

"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para panitia, rekan OSIS dan seluruh pihak yang mendukung berjalannya acara ini. Saya selaku KETOS sangat berterima kasih atas partisipasi kalian para siswa baru dalam mengikuti rangkaian acara MOS hingga selesai. Selamat datang di archipelago high school. Mari Bersikap sportif dan kompetitif, Kejar prestasi kalian, dan wujudkan mimpi kalian"

"Dengan berakhirnya sambutan dari KETOS kita maka berakhir pula rangkaian acara MOS ini. Setelah itu, akan diadakan pembagian kelas berdasarkan urutan peringkat pada tes masuk kemarin. Untuk lebih lanjut, kalian bisa lihat hasilnya di Mading"

Ratusan siswa pun berbondong-bondong menuju Mading untuk melihat di kelas manakah mereka berada. Suasana sekitar mading menjadi sangat sesak mengakibatkan aku mengurungkan niat untuk melihat mading tersebut.

"Ga kebagian tempat ya?"

"Eh kak faris? Iya kak gua telat datang soalnya. Pas dah sampai eh si mading udah jadi kaya makanan yang dikerubungi kumpulan semut aja" ucapku kesal

"Sudah kuduga. Nih, gua punya daftar lengkapnya. Termasuk kelas dimana lu berada" ucapnya sambil menyodorkan kertas yang ia bawa.

Sekarang gua tau alasan kenapa sampai banyak yang fans sama lu kak. Siapa yang gak melting kalau di beginiin? Lu emang life safer gua.

"Loh kok bengong aja? Atau lu nggak tertarik sama isi kertas ini?"

"Ah sorry kak. Tadi aku kepikiran hal lain"

"Kepikiran apa? Mungkinkah.... aku?" Ucapnya penasaran

Blush, seketika wajahku memerah. Bagaimana bisa dia menebak isi pikiranku. Apakah seluruh siswa archipelago memiliki kekuatan supranatural? Ya! Mereka memang berbakat menjadi peramal.

Ugh lets see her face, sooo cute. Ucap faris dalam hati.

"Ah nggak kok kak, cuma lagi kepikiran aja kenapa mereka seperti katak"

"Katak?"

"Err maksudku seperti semut kak"
Ya ampun kenapa otakku ini. Hey ayo bekerja lebih keras otak. Jangan mempermalukan diri sendiri.

"Pfft... ya udah ayo di lihat kertasnya. Dari tadi bengong mulu"

Aku pun melihat kumpulan kertas yang ada di tanganku saat ini. Lembar demi lembar pun ku lewati demi mencari namaku sendiri. Namun nyatanya? nihil!

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang