[06.37 am]"Sel, ntar gua ga masuk sekolah. Lu tau lah maag gua kambuh gara gara kemarin telat makan. Tolong bilang ke temen gua ya, terserah mau ke siapa aja yg penting izinin gua" ucapnya sembari meringis kesakitan
"Lah, kan bisa nelpon guru atau sms gitu. Kenapa mesti gua"
"Yaelah, lu sama sodara sendiri pelit amat. Lu kaya ga tau kebiasaan gua aja. Gua tuh orangnya hemat, sangat hemat malahan. Sampai sampai pulsa gua aja bisa bertahan sampai 3 bulanan" ucap meilin panjang lebar
"Jadi itu alasannya. Elu bukannya hemat tapi pelit lah kak. Yaudah ntar gua izinin. Get well soon sist"
-------------------------------------------
"Pak de, ntar bilang bunda ga usah jemput aku ya. Soalnya hari ini aku pulang telat, ngikut kegiatan ekskul soalnya"
"Siap non. Ntar pak de sampaikan ke bunda"
Aku pun berjalan memasuki pelataran sekolah. Bau tanah bercampur debu yang merupakan hal yang paling kusukai masih sempat tercium oleh hidungku ini. Maklum semalam hujan. Ya, lumayan deras untuk mematahkan ranting pohon di samping kamarku.
"Hey.. siapa ini?" Ucapku penasaran
Ini siapa sih? Pakai acara nutup-nutupin mata gua segala. Atau jangan-jangan-- penculik ya?"TOLONG!! TOLONG!! SAYA MAU DICULIK SAMA PENJAHAT" ucapku histeris sambil meronta meminta pertolongan
"Sstt.. diem sel. Gua bercanda doang. Ini dimas"
Untung aja sekolah masih sepi. Kalau ramai, bisa panjang urusannya ntar ucap dimas lega"Gak lucu Dimas!! Kalau tadi penjahat beneran gimana?"
"Lu kan bisa bela diri. Ya tinggal tendang atau pukul aj--"
"Ga segampang itu dimas! Sekuat-kuatnya perempuan, dia tetaplah makhluk yang lemah. Camkan itu baik-baik, dim"
-------------------------------------------
Apaan sih dimas, pagi-pagi udah bikin kesel aja. Mood gua yang emang lagi ga baik nambah ga baik lagi! Badmood gua. By the way, kelas XII MIPA-3 dimana? Nah, tanya kakak itu aja kali ya? Batinku
"Err. Permisi kak.. mau nanya kelas XII MIPA-3 di-- lah elo!!"
"Eh alien-- err maksudku sella. What's up?"
Ini orang budeg atau apaan sih. Jelas jelas tadi udah nanyain sejelas-jelasnya
"Ga jadi kak! Gua pergi du--"
"Kelasnya disana, di paling ujung deket lorong yang mau turunan ke tangga"
"Beneran? Ga bohong?"
"Iya lah bener, buat apa gua bohong untuk masalah kecil gini doang? Yang ada malah nambah bikin dosa tau ga?"
Ok, sekarang dia berbakat jadi penceramah. Ucapku dalam hati
Liat aja ntar, alien sok pintar! Gua yang bakal berkuasa.
Aku pun beranjak pergi ke tempat yang di anjurkan oleh si kutu kupret. Saat itu, sekolah sudah lumayan ramai. Yang mengakibatkan berpasang-pasang mata mengalihkan pandangannya kearahku disertai bisikan yang tak dapat kudengar.
Ada apa ini? Gua buat salah ya? Ucapku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen FictionKata orang, Masa SMA adalah masa terindah bagi seorang pelajar. Karena masa itu adalah awal bagi segalanya. Nyatanya apakah hal tersebut fakta? Atau hanyalah mitos belaka? [start on 16/05/2017] 👉 On going 👈