Di pagi hari...
Benar saja Lotus belajar dengan sangat cepat, pagi harinya saat Louis terbangun. Lotus sudah menyiapkan masakan yang dia buat dengan resep dari buku. Sungguh gadis yang luar biasa.
"Pagi Louis, ayo sarapan"
"Aku mandi dulu, dan aku tidak akan membuat kamar mandi menjadi danau" menuju kamar mandi mengejek Lotus.
Wajah Lotus memerah malu "Jangan lama, kalau dingin mungkin tidak enak"
"Memang kalau hangat enak? Haha" Louis yang jail kembali menertawakan Lotus.
"Sudahlah ayo cepat dan cicipi masakanku" Lotus kesal.
Melihat Lotus kesal Louis segera bergegas mandi mengganti pakaian dan segera sarapan. Dan benar di luar dugaan ternyata masakan yang telah dia masak sangat enak, Louis menambah porsi makannya.
"Kamu hebat, ini sangat enak, sungguh jika aku menjadi suamimu aku akan sangat bahagia"
Mendengar itu Lotus tersipu.
"Baiklah aku akan ganti pakaian dulu, tunggu ya"
"Memang mau kemana?" Louis kembali memulai candanya.
"Bukankah kamu yang kemarin memaksa! Arrrrgh" Lotus marah.
"Ia ia... pakailah pakaian yang ada di kamar dulu, itu bekas ibuku."
Lotus mengganti pakaiannya. Tanpa bersolek sedikitpun Lotus terlihat sangat manis. Mereka berdua pun pergi. Berjalan cukup jauh, Louis sengaja mengajaknya berjalan agar dia tahu lingkungan sekitar. Banyak kendaraan dan banyak benda-benda elektronik di spinggir jalan seperti alat penjual otomatis, android yang ada di toko-toko dan banyak lagi. Di tengah perjalanan mereka merasa haus.
"Mau beli minum?" Louis bertanya.
"Tentu, tapi di mana?"
"Di mesin yang ada di sana, kamu masukan saja koin ini ke sana lalu tekan minuman apa yang kamu mau"
Lotus pergi membeli minuman untuknya dan Louis.
"Terlalu banyak tombol, ah akan ku pilih yang paling menarik" kebingungan memilih minuman akhirnya Lotus memilik minuman yang menarik di matanya.
"Ini!"
"Kamu mau minum ini?" Louis bertanya.
"Ia karena menarik" Lotus menjawabnya dengan polos.
Baiklah tapi nanti di rumah, Louis membeli minuman baru dan memberikannya pada Lotus. Lotus tidak bertanya apapun tentang minuman itu dan Louis tidak mengatakan apapun. Ternyata yang di beli Lotus adalah Bir. Maka dari itu lebih baik di minum saat di rumah agar tidak repot jikalau Lotus mabuk nanti. Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai di toko pakaian.
"Permisi, tolong oilihkan pakaian yang cocok dan dandani dia dengan baik ya" Louis mengatakannya pada pekerja di sana.
"Baiklah tuan" salah satu pegawai mengatakannya.
Lotus pun ikut dengan pekerja di sana Louis pergi berkeliling di sekitar toko tersebut, bertemulah dengan rekan kerjanya.
"Wah Lou, sedang apa kamu disini?"
"Mengantar seseorang berbelanja"
"Eeh... belanja atau berkencan?" ledek rekan kerjanya.
"ah, sudahlah hanya belanja. Memangnya siapa yang mau berkencan denganku?" jawab Louis dengan canda tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half ( Sebuah Kutukan )
Randomketika kisah cinta yang sangat indah memiliki dampak terhadap kehancuran dunia, pada saat itu hanya cinta lah yang dapat menyelamatkan semuanya.