11

4 1 0
                                    


Kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke kota. Sebut saja kota New Town atau kota baru. Kota ini terlalu banyak memiliki nama panggilan hingga aku bingung aku harus menyebutnya sebagai kota apa. Mungkin sekitar 2 atau 3 hari lagi kita akan sampai di kota itu.

Akhirnya kami sampai di kota terbesar yang ada di negara ini, kota di mana setiap orang dari berbagai penjuru berkumpul untuk berlindung dari serangan para iblis. Penjagaan disini sangat ketat sebelum masuk harus melewati tahap pengecekan terlebih dahulu, karena di khawatirkan akan ada iblis yang masuk untuk memata-matai atau bahkan menyerang masyarakat yang ada di dalam. Sebelum masuk Bill menyarankan kami untuk mencari sungai terlebih dahulu dan membersihkan badan, karena kami telah berhadapan dengan iblis srigala beberapa hari kemarin.

"Bukankah tidak apa kita kan hanya manusia biasa?" Elf bertanya pada Bill.

"Entahlah aku tidak mengerti, tapi orang yang telah bersentuhan dengan siluman pasti akan terdeteksi sebagai siluman!" Kami mengikuti saran dari Bill untuk mencari sungai di sekitar kota itu. Ada sungai kecil di sana, kamiu menyusurinya mencari hulu sungai yang mungkin terdapat danau di sana.

"Hey, ayo sini" Elf memanggil kami, dia menemukan sungai danau kecil dengan air yang sangat jernih, bahkan dasar dari danau tersebut dapat terlihat dengan jelas tanpa menyelam. Saat kami akan menyelam kami mendengar suara yang cukup gaduh.

"Matilah kau bodoh itu salah mu"

"Berisik bodoh!"

Suara teriakan dua orang yang sepertinya sedang bertengkar. Saat kami lihat di sumber suara tersebut ternyata ada 2 orang dengan masing-masing memegang tombak. Mereka berdua saling menyerang dengan luka yang cukup banyak di badannya.

"Kalian yang di sana hentikan, jangan saling menyakiti!" Aku berteriak pada mereka berdua namun mereka berdua malah memarahiku dan berkata "Jangan mengganggu kami bodoh" setelah di perhatikan cukup lama aku baru sadar, ternyata wajah mereka sangat mirip. Mungkinkah mereka kembar, jika ia mereka kembar kenapa mereka bertarung hingga menumpahkan darah seperti itu. Aku mulai mengamati pergerakan mereka.

"Louis lihatlah!" Bill memanggilku.

"Ada apa kawan?"

"Coba lihat luka-luka yang ada pada tubuh mereka"

Setelah kulihat luka-luka mereka ternyata bukan luka dari tusukan tombak melainkan luka cakaran dan robekan taring. Mungkin mereka juga korban yang di serang oleh para srigala yang pernah menyerang kami. Kami terus mengamati mereka setelah di amati ternyata mereka tidak menyerang satu sama lain hanya saling membalas pukulan-pukulan mereka. Mungkin mereka sedang berlatih. Kami memutuskan untuk segera mandi karena hari sudah mulai larut.

"Hei, jika sudah selesai ayo mandi di sungai, agar bisa masuk ke dalam kota. Bukankah kalian sudah berurusan dengan iblis srigala itu?" ucapku meninggalkan mereka berdua. Kami segera mandi, namun Elf hanya diam di samping tidak ikut membuka bajunya.

"Elf ada apa? Apa kau takut air?" Tanyaku.

"Aku malu, aku ini perempuan dasar bodoh"

Bukannya aku lupa kalua dia itu perempuan, aku hanya tidak tahu ternyata dia sudah remaja. Kebetulan aku belum pernah bertanya umurnya, aku hanya melihat posturnya yang mirip dengan Shane putraku. Aku melupakan kalua postur tubuh wanita dan laki-laki itu berbeda.

"Baiklah Elf, setelah kami nanti kamu masuk sendiri, kami takan melihat ke arah mu tenang saja" kami berdua segera membuka pakaian dan segera mandi. Setelah itu kami pergi menjauh dari danau tersebut untuk memberi kesempatan Elf mandi di sana.

Half ( Sebuah Kutukan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang