(17) Berubah

206 14 0
                                        

Aku yang selalu memuja mu,aku yang selalu melihat wajahmu,tapi kini kamu menjauhi ku. Kenapa? Padahal ku tau perasaan kamu sama seperti perasaanku kepada mu.

Rara menuliskan sesuatu dibuku yang ia sebut diary. Rara merasa ada yang aneh sama arief. Dia merasa arief berubah. Arief yang dulu perhatian,yang dulu ceria sekarang jadi dingin. Biasanya arief menjemput rara tapi sekarang nggak. Biasanya arief selalu WhatsApp rara tapi sekarang tidak.

Rara pun mencoba bertahan. Dia paham arief kenapa. Mungkin arief banyak masalah dan dia mau menenangkan diri. Tapi rara pikir pikir,arief dingin seperti ini cuman gak sama rara,tapi sama teman temannya juga.

Rara pun mengambil tas nya yang berwarna biru dan pergi ke sekolah. Diarynya dia letakkan diatas meja belajarnya. Dan dengan segera,rara pun menuruni tangga dan pergi ke garasi untuk mengambil mobilnya.

Dilihatnya kakak,mami dan adiknya sedang sarapan. Lalu rara menghampiri meja makan dan meminum susu coklat hangatnya yang disediakan maminya.

"Lo kenapa buru buru ra? Kan arief belum datang" tanya khanza sambil melihat jendela luar.

"Arief gak jemput gue" ucap rara setelah meminum habis susu coklatnya. Dan khanza pun ber ohh ria. Rara berpamitan sama maminya dan pergi ke sekolah.

***
Disekolah arief tetap saja dingin,kali ini ada apa? Dia malah ngeladeni orang yang dia benci shasya dibandingkan rara. Apa dia benci sama rara? Emang rara salah apa? Rara harus menanyakan tentang ini ke Arief.

"Rief" panggil rara yang melihat arief berjalan sendiri dikoridor. Arief berhenti dan melihat kw sumber suara.

"Rara? Ngapain manggil gue?" tanya arief dalam hati.

"Rief,gue pengen nanya sesu..." ucapan rara terpotong karena arief.

"Nanya karena gue jauhin lo? Sorry gue gak ada waktu" celetuk arief jutek.

Arief pun pergi dengan perasaan kasihan,seharusnya ia tak menjauhi rara dengan alasan yang seperti ini. Rara memandangi arief lekat lekat. Arief ingin berbalik badan kepada rara tapi sayang,ada shasya dibelakang rara.

Arief pun lari ke kelas mereka dan bel pun berbunyi. Kenapa? Kenapa arief gak jadi nyamperin rara? Sepertinya arief takut pada shasya. Tapi kenapa?

"Lo tega rief,gue gak ada salah sama lo,kenapa lo jauhin gue rief?" ucap rara dalam hati dan keluarlah air matanya untuk seorang cowok. Cowok yang dulu dia cintai,dia sayangi,sekarang jadi perih dihati. Menyakitkan.

Rara pun berlari di koridor menuju kelas. Dikelas,rara tampak tidak bersemangat untuk belajar,rara hanya melamun selama pelajaran IPA. Dilihatnya arief tidak ada di kelas itu,kemana dia? Pikir rara.
Padahal semua orang masuk kelas,kok dia tidak?. Rara pun meminta izin kepada guru yang mengajar. Dia mau mencari arief,tapi dia izinnya ke toilet.

Rara pun diizinkan ke toilet,padahal nyari arief. Rara menyelusuri koridor tapi arief gak ada,lalu rara mencari arief ke kantin. Tapi tetap gak ada. Ke kantin belakang,ke toilet laki,ke parkiran,ke ruang satpam,ke perpus bahkan sampai ke ruang guru rara mencari arief. Tapi hasilnya tetap sama. Gak ada.

***
Sejak tadi pagi,arief gak kelihatan sama sekali. Dari pagi sampai pulang sekolah,dia gak belajar. Kemana dia? Aneh. Padahal tas dan mobilnya ada di sekolah. Kalo dia pulang,ya gak mungkin tasnya masih ada disekolah. Hanya itu yang ada dipikiran rara saat ini.

Kringg!!
Bel sekolah pun berbunyi,sontak rara tersadar dari lamunannya tentang arief,semua siswa siswi berlarian ke luar kelas karena sudah pulang sekolah. Nadya dan andin melihat akhir akhir ini rara murung. Mereka pun menghampiri rara yang duduk dikursinya sementara siswa siswi lain berlarian keluar kelas.

"Ra,lo kenapa? Kok sedih?"tanya nadya sambil mengusap punggung rara.

"Iya ra,akhir akhir ini kita liat lo gak semangat seperti biasanya. Lo ada masalah?" tanya andin lembut.

"Gak kok,gue ga papa." ucap rara dingin.

"Jujur aja ama kita ra,lo ada masalah kan?" tanya nadya.

"Ga kok. Gak ada masalah."ucap rara pura pura ceria. Dilihatnya tas arief masih bersandar dikursi yang biasa arief duduki sambil melamun.

"Beneran?" tanya andin gak yakin.

"I..iy..iya beneran" ucap rara tersentak dari lamunannya.

"Ya udah,yuk balik bareng" ajak nadya.

"Sorry guys,gue mau minjem buku dulu di perpus. Jadi gue pulang nanti aja." ucap rara berbohong kepada sahabatnya itu.

"Oke,kita duluan ya ra. Bye" ucap nadya melambaikan tangan sambil senyum manis.

Rara pun membalas dengan senyum manis juga. Setelah semua siswa telah pulang. Kelas sepi. Hening. Saatnya rara beranjak pergi dari kursi yang ia duduki itu.

Ia pergi menuju kursi arief dan memegang tas arief. Dilihatnya isi tas arief dan dia melihat buku yang menarik. Ia baca. Dan ternyata.....


Halo halo halo!! What up guys! Ketemu lagi kita. Apa kira kira yang dibaca rara? Penasaran? Sama saya juga.

Sebelum koment,budidayakan vote ya. Jangan jadi pembaca gelap,setidaknya tinggalkan jejak kalian.

Thank for reading me novel guys. See you next scane. Miss you all.

Kenangan TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang