Latar Belakang Hidupku

177 6 0
                                    


Hey everybody, perkenalkan my name is Zac Adrian. Aku dilahirkan pada tanggal 24 April 1996 di Surabaya. Aku anak kedua dari dua bersaudara, satunya adalah abangku yang tinggal serumah denganku. Kini ia duduk di kelas XII MIPA. Kita hanya selisih 2 tahun. Oiya, aku keturunan India-Sumatra. Perawakanku lumayan tinggi, kulit putih langsat, kurus tapi sedikit berisi, rambut lurus, manis, dan romantis :D

Aku hidup bersama kakek dan nenekku di Surabaya. Latar belakang keluargaku adalah keluarga terpandang dan terhormat disana, jadi aku terbiasa hidup serbamewah, segala keinginanku terpenuhi saat itu juga. Misalnya jika aku menginginkan motor Ducati, maka aku tinggal memintanya pada kakekku, maka hari itu juga kakekku mengutus seseorang untuk mengantarkanku ke dealer Ducati yang berada di Malang dan membelinya hari itu juga.
Hampir setiap hari, kehidupanku disini hanya berfoya-foya dan menghabiskan waktu di daerah pegunungan. Namun begitu, aku juga harus bisa membagi waktu antara belajar dan bersenang-senang.

Segala keinginanku terpenuhi, mulai dari Iphone, laptop, PSP, X-Box, motor, pakaian branded, and everything.


Selain itu, aku hanyalah seorang anak polos yang waktu pergaulannya sangat dibatasi oleh keluargaku, aku tidak tahu banyak dunia luar sana, lebih mirip kisah di film Tangled.

Aku hanya boleh bergaul dengan keluarga bangsawan dan keluarga terpandang saja.

Tetapi semuanya menjadi berbeda, pada lebaran tahun 2011 silam, ketika aku disuruh ikut ayahku, seorang sopir Uber yang tinggal di bilangan kota Jakarta. Gajinya pun tak menentu, tergantung jumlah penumpang. Begitupula moms tiriku, seorang dokter umum yang gajinya tak lebih dari 2 juta perbulan. Mereka hanya tinggal di rumah kontrak di daerah Cawang, karena mereka tak mampu untuk membeli rumah baru, meskipun hanya rumah minimalis saja.
Segala keinginanku dibatasi disini, aku tidak bisa lagi memakai X-Box, Iphone, Laptop touchscreenku, Pakaian Branded, dan segalanya. Cuma aku tidak mau membebani mereka karena aku tahu kondisi ekonomi mereka yang lemah. Tidak seperti anak zaman sekarang, yang harus menuntut segala jenis keinginannya dengan ancaman kepada orangtuanya tanpa memperhatikan kondisi perekonomian mereka.
Kita tidak tahu seberapa keras perjuangan mereka untuk kita. Yang kita tahu adalah bahwa mereka akan melakukan hal apapun untuk menyenangkan hati anaknya. Itulah orangtua

Okey, orang-orang mungkin akan bertanya-tanya, mengapa anak sekaya aku lebih mengikuti orangtuanya yang berpenghasilan rendah di kota Jakarta?

Jawabanku adalah karena aku tidak ingin menyakiti hati mereka, aku takut mereka tidak ridho kepadaku sehingga hidupku akan hancur walaupun kekayaan disekelilingku. Ingat kisah Malin Kundang??

Bayangkan betapa besar rasa kecewa orangtua kita ketika melihat anaknya menjadi durhaka??

Mau tak mau, suka tak suka aku harus mengikuti segala perintah mereka. Karena surga bergantung kepada keridhoan mereka...

Lanjut part berikutnya...
Bintangnya yah+ jangan lupa comment...😂😂😂
Biar makin semangat nih buat melahirkan karya-karya baru yang inovatif dan inspiratif💪💪

Salam, penulis

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang