Chapter 10

2.9K 217 21
                                    


"Jun-ah...  Sebaiknya kau masuk udara diluar sangat dingin.. " Lee halmeonni berteriak dari dalam rumahnya. Bermaksud menghentikan aktifitas suho yang sedang mengeruk tumpukkan salju didepan rumahnya

"Nde halmeonni...  " Suho pun masuk kedalam rumah lee halmeonni sembari membawa sekop yang tadi ia gunakan untuk mengeruk salju

"Aigoo..  Kau pasti sangat kedinginan jun-ah..." Lee halmeonni tampak khawatir akan keadaan suho. Ia pun menyuguhkan semangkuk ramen panas yang ia buat beberapa menit lalu.

"Cha...  Makanlah..  Kau pasti sangat lapar jun-ah.." Mereka berdua memakan ramen diruang makan yang sangat sederhana.

"Khamsahabnida hallmeonni" Suho menyunggingkan senyum tipisnya yang dibalas senyum tulus dari lee halmeonni.  Mereka berdua seperti nenek dan cucu sungguhan

"Aku pulang..." sebuah suara berat menghentikan aktivitas mereka berdua

"Itu pasti Gwangju..." Lee halmeonni tampak sangat bersemangat dan langsung meninggalkan ruang makan menuju pintu utama. Sedangkan suho, ia terlihat takut. Bisa jadi anak Lee halmeonni mengenalnya

.

.

.

.

.

.

.

"Anda yakin melihat suho-ssi ditempat ini xiumin-ssi?" 2 orang polisi tampak bersiaga didekat rumah sakitnya seoul lebih tepatnya didepan sebuah minimarket 

"Saya sangat yakin pak... Terakhir kali saya melihat suho berada disini.." Xiumin memberikan keterangan pada polisi

"Baiklah.. Kita akan mengecek CCTV..." kata polisi yang diangguki oleh xiumin

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

•Sehun pov

  "AAAKKKKKHHHHHHHHH....!!!" cukup...!!!  Aku sudah lelah dengan semua ini. Rasanya aku ingin mati saja. Aisssshhh.....  Kenapa semua semakin rumit?

Air hangat mengucur dari shower yang berada diatas kepalaku. Sudah hampir satu jam aku melakukan hal ini. Aku ingin mendinginkan kepalaku.

"hun-ah... Neo gwaenchana?"

Suara itu. Untuk apa dia peduli padaku? Bukankah ia bilang kasih sayangnya selama ini hanya pura-pura.

"KAU TAK USAH PEDULIKAN AKU LUHAN-SSI"  Teriakku dari dalam kamar mandi

"Tapi hun-ah... Kau sudah sangat lama berada dikamar mandi...  Kau baru saja sembuh.." 

Astaga... Aku bisa gila bahkan luhan hyung mulai menggedor-gedor pintu kamar mandiku

"GEUMANHAE...!!!" Akupun segera mengambil handukku dan mamakai pakaian santai yang sudah kubawa kedalam kamar mandi

'Cklekk...

Aku pun keluar dari kamar mandi dan terlihat luhan hyung sedang duduk diranjang suho dengan tatapan yang sulit diartika. Mungkinkah luhan hyung menyesal? 

"Untuk apa kau masih disini luhan-ssi?" ucapku dingin seraya mengeringkan rambutku menggunakan handuk

"Eoh?" Luhan hyung tampak terkejut dan tersadar dari lamunannya

DON'T CRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang