Chapter 15

2.8K 185 2
                                    


Flashback

2 hari sebelum Kris meninggalkan Exo..

   Seorang Namja tinggi berkulit putih berjalan sendirian disebuah lorong yang cukup panjang. Sembari menyenandungkan sebuah lagu, tak henti-hentinya ia memamerkan senyum yang sejak tadi terus mengembang dibibir seksinya.

'ceklek

   Namja tinggi keturunan China-Kanada itu memutar knop pintu memasuki ruangan direktur agensi artis terbesar di Asia. Lee Soo Man

"Annyeonghasimnika sajangnim.." Kris membungkuk hormat didepan meja direkturnya tanpa melunturkan senyum yang sedari tadi menghiasi bibirnya

"Apa kau begitu senang, Kris?" direktur bertanya sembari terkekeh geli melihat anak didiknya yang terlihat sangat  bahagia

"Animida sajangnim...  Hanya saja.. " ucap Kris menggantung berusaha mencari alasan kenapa sedari tadi ia terus tersenyum

"Gwaenchana Kris-ah...  Duduklah.. " Lee soo man sajangnim menyuruh kris untuk duduk dikursi tepat berada didepan mejanya. Kris pun menuruti perintah direkturnya

"Apa kau sudah menandatangani kontrak filmnya?" Tanya lee sajangnim sembari menyeruput kopi yang sedari tadi ia pegang

"Belum sajangnim... " ucap Kris sembari menautkan kesepuluh jarinya dan menaruhnya diatas paha.  Ia akui sangat gugup untuk berhadapan dengan direkturnya. Walau Direktur lee terkesan baik dan santai, tapi ia tetaplah direktur. Yang terobsesi dengan uang dan kekuasaan. Jadi ia tak akan salah langkah untuk mengambil sebuah keputusan

"Baguslah... Mungkin kau tak jadi bermain film itu... " ucap Lee sajangnim dengan tenang tanpa memperhatikan wajah Kris yang sangat syok dan penuh kekecewaan

"Waeyo?" tanya Kris masih tak percaya dengan keputusan direkturnya.  Bahkan ia mulai meremas ujung bajunya untuk melampiaskan kemarahannya. 

'selalu seperti ini' batinnnya

"Aktingmu belum cukup bagus Kris " Lee sajangnim berkata dengan sangat lembut berharap Kris mau mengerti dengan keadaannya.

"Tapi aku sudah berlatih bertahun-tahun sajangnim....  Aku sangat mengharapkan peran di film itu!! " Kris berdiri dari duduknya mengeluarkan kata-kata yang sangat ingin ia keluarkan dari dulu tak peduli orang yang didepannya ini adalah direkturnya

"Berlatihlah satu tahun lagi...  Saya jamin tahun depan kau akan mendapatkan peran.. " masih dengan nada yang tenang,  Lee sajangnim berusaha menenangkan emosi Kris yang kian menggebu-gebu

"Aisshh..... " tanpa membungkuk ataupun mengucapkan salam, Kris keluar dari ruangan direktur dengan penuh emosi


  Dengan langkah-langkah panjang, kaki itu terus berlari diatas anak tangga yang menghubungkan setiap gedung agensi artis terbesar di Asia itu.  Kenapa ia tak memakai lift? Karna ia tak sempat berpikir bahwa ada cara yang lebih cepat untuk sampai di rooftop.

"AAAAAKKKHHHHH......!!!!" teriak Kris mengeluarkan segala amarah yang selama ini terpendam

"Hikss... Hikkss.. " perlahan teriakan itu berubah menjadi sebuah isakan. Ia duduk tertunduk lemas sembari menangkupkan kedua telapak  tangan diwajahnya yang tegas. 

Kenapa Namja sekuat Kris bisa menangis hanya karna sebuah film? Jawabannya, karna itu adalah cita-citanya dari kecil. Sejak kecil ia sangat ingin menjadi seorang aktor. Bertahun-tahun ia berlatih. Bertahun-tahun ia bekerja keras. Bahkan sangat keras sampai ia lupa caranya untuk tertidur. Tapi,  hari ini.  Seharusnya adalah hari bahagianya karna mendapat peran pertamanya. Tapi semuanya musnah. Harapan itu musnah.  Dan ia harus menunggu satu tahun lagi.  Satu tahun?  Apa menurut kalian itu waktu yang singkat?

DON'T CRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang