Cukup Tau

105 9 2
                                    

" Jadi Ilham itu kakak lo atau adik lo? Koq dia bisa sekolah disini? "  tanya Suci, mereka sekarang lagi dihukum karena terlambat saat pelajaran olahraga, alhasil mereka mengelilingi lapangan sebagai hukumannya.
"  Gue lahir lebih dulu daripada dia. Gue ngga tau kenapa dia ada disini, dan gue ngga peduli. " jawab Lia
"  Ouh,,  bearti lo kakaknya! Yang sabar ya lo pasti kuat. " Suci memegang tangan Lia menyemangati nya.
"  thanks, lo emang teman terbaik! " Lia memeluk Suci , bukanya berlari malah saling berpelukan dan sekarang merek mendapat sorakan temen satu kelas

"  woy..., Lari malah berpelukan! "
"  Lia,  gue juga mau kali dipeluk "
"  suruh lari malah saling curhat "
" namanya juga cewe, dimana2 ya tetap gosip"

"  Berisik lo pada! " seru Suci ke temen sekelas yang menyoraki mereka, mereka kembali ke kegiatan masing2 karena hari ini olahraganya free jadi mereka bebas melakukan apapun yang inginkan. Contohnya Lia dan Suci mereka hanya duduk2 di bawah pohon bergosip ria

"  sekarang lo mau gimana dengan satu sekolah dengan Ilham? " Suci duduk dihadapan Lia dengan duduk bersila di rumput
"  ya,,  ngga gimana2! pura2 aja kagak kenal! " Ujar Lia cuek
"  tapi kalau satu sekolah tahu, gimana? " tanya Suci
"  ya udah ngga papa,  lagian nyokap juga udah ceraikan. " 
" iya juga sih, haknya bokap loh mau nikah lagi atau kagak, " Suci masih berpikir pertanyaan apalagi yang ia ingin ajukan.
"  kantin kuy, laper! " Lia bangkit dari duduknya diikuti Suci, mereka menuju ke kantin ternyata teman yang lain sudah lebih dulu ke kantin

Setelah membeli makanan, mereka mencari tempat duduk dan memakan makanannya. Belum selesai dengan makannya, terdengar pengumuman dari speaker

" diberitahukan kepada Anita Aulia Aurora kelas 11 Ipa 4, sekarang juga datang ke ruang Osis, sekali lagi dimohon kedatangannya sekarang juga. Terima kasih atas perhatiannya. "

"  gue lupa,  gue harus menyerahkan proposal buat turnamen silat bulan depan" Lia segera bangkit dan berlari menuju kelasnya,  Suci yang melihat tingkah Lia hanya melonggo

" udah Gila kayanya temen gue! Saking cintanya sama Akbar" batin Suci

Baru sampe kelas Lia dihujati pertanyaan2 bak seperti artis dadakan

"  Li, lo suruh ke ruang Osis! Ada apa? "
"  Li, lo jadian sama Akbar? "
"  Lia, sekarang mainnya sama anak Osis! "
Dan masih banyak lagi

Lia hanya menghiraukan pertanyaan2 tersebut, setelah mengambil barang yang ia butuhkan lalu berlari ke ruang Osis. Lia mengetuk pintu dan masuk ternyata didalam ada Ilham yang sedang menyerahkan formulir ekskul.

"  Maaf Bar,  gue lupa soalnya! " Lia mendekat ke 2 cowo tersebut sambil menyerahkan proposal ke Akbar
"  iya ngga papa Li,  lo habis olahraga yah? Berantakan banget rambut lo! "  Lia langsung melihat pantulan dirinya sendiri di cermin yang ada didekatnya.

" Gila mau ditaruh mana muka gue,  pantesan selama lari kesini pada ngeliatin gue sambil ketawa - tawa" pikir Lia malu sendiri

" iya,  kebetulan habis lari  ngelilingi lapangan " ujar Lia cengengesan dan merapikan rambutnya, Ilham yang sedari tadi berasa jadi obat nyamuk, langsung batuk,

"  hmm...  Kalu gitu gue pergi dulu! " ujarnya, Lia hanya Melihat sekilas
"  oke...  Nanti gue sampaikan! " balas Akbar,  Lia yang penasaran langsung bertanya sambil duduk di sofa yang tersedia
"  dia ngapain? "tanya Lia
"  Ouh, dia mau ikut ekskul basket. Nih formulirnya" Akbar ikut duduk di samping Lia,  Lia membaca formulirnya dan melihat nama bokap yang tertera. Anehnya ia tidak mencantumkan nama Aurora di belakang nama bokapnya. Lia mengangguk - ngangguk membacanya, sebenarnya ia hanya akting saja karena ia tahu semua tentang Ilham.

" serius amat bacanya Li! "  tanapa Lia sadari Akbar memperhatikan Lia sambil tersenyum.
"  B aja nih, ngga tertarik gue! " Lia menyerahkan Formulir Ilham ke Akbar, seketika datang seseorang yang main nyelonong tanpa mengetuk pintu

" wah ternyata si ketos lagi pacaran di jam kbm! " sinis Aditya,  Lia dan Akbar menatap Aditya
"  wah ternyata si Playboy stadium akhir yang datang " balas Lia menirukan gaya bahasa Aditya.
"  Apa lo bilang? " seru Aditya tidak terima dipanggil Playboy oleh Lia
"  kalau gitu gue pergi dulu ya Bar! Kayanya si Playboy stadium akhir ada urusan, " Setelah mengatakan itu Lia meninggalkan mereka berdua.
"  untung cewe luh! " seru Aditya, Lia masih bisa mendengar teriakannya
"  Ouh ya Dit,  ada yang mau daftar jadi anggota tim basket,! "
"  Siapa? Orangnya tinggi ngga? Bisa main basket? " tanya Aditya
"  orangnya sih tinggi,  nih formulirnya! " Akbar memberikan formulir Ilham ke Aditya
"  Oke nanti gue pertimbangkan! Kalu gitu gue pergi mau ke kantin" ujarnya cuek
" terus lo kesini ngapain? " tanya Akbar bingung
"  Gue juga ngga tau kesini mau ngapain! " dia pergi meninggalkan Akbar yang melonggo mendengarnya

" Gue kesini kan cuma mau ngganguin lo pacaran! " batin Aditya tersenyum puas karena rencananya berhasil

Li kembali ke kelas mendapati teman sekelas lagi santai santai ria, Lia berjalan ke bangkunya. Ternyata Suci, Imah, Sofi dan Mega sedang bergosip ria dibelakang kelas. Lia datang menghampiri mereka,

" lo ngapain di ruang Osis Li? " tanya Imah
"  cuma ngasih proposal buat lomba aja, kalian lagi gosip apa? "
" ni, Mega kemarin liat Aditya sama Angeline jalan bareng di mall" kata Sofi
" ya emang kenapa? Bukan urusan kita kan! "
"  emang sih,  tapi apa ngga aneh seorang Aditya jalan bareng Angeline!"
" aneh kenapa ya ngga lah! Kan cocok cowo angkuh dan cewe belagu"
" bener sih kata Lia, tapi menurut gue Aditya itu cowoknya sama lo Li! "
"  Koq gue, jangan sampe gue punya cowo macem Aditya! "
Lagi asyik menggosip, ada sesosok makhluk yang memanggil nama Lia dari depan kelas. Lia berjalan males menuju sesosok makhluk tersebut

Tampa mereka sadari ada segerombol
"  yang sabar Ni, lo pasti bisa dapetin Aditya! " ujar Gita
"  secara kan lo lebih cantik dan pintar daripada Lia, " tambah Yani
"  Gue pastiin lo akan jadi milik gue! " gumah Nia
" emang dasar Lia kegatelan ke semua  cowo! " Rofi ikut berkomentar

Lia dan Aditya berada di gedung olahraga, hanya ada mereka berdua disana,

"  ada apa lo manggil2 gue! " ujar Lia berkaca pinggang dihadapan Aditya
"  Gue mau menagih hutang lo,  permintaan gue yang pertama gue besok akan menghadiri pernikahan saudara gue. Dan lo harus pura-pura jadi pacar gue" kata Aditya
" Apa lo kata! Gue harus pura-pura jadi pacar lo, " seru Lia
"  gue ngga butuh penolakan, dan acaranya besok. Dan gue minta nomer lo? " pinta Aditya
"  Gue ngga mau, be-besok gue acara! " dusta Lia
"  Gue ngga mau tau, lo harus tetap datang. " seketika Aditya mengambil ponsel Lia yang sedang dipegang tangan kirinya
"  kembaliin ponsel gue dit, " Lia berusaha mengambil ponsel nya, namun selalu gagal karena Aditya lebih tinggi darinya
"  nih gue kembaliin! " Lia menerimanya dan Aditya meninggalkan Lia.
Tiba -  tiba ponsel nya bergetar, Lia mengangkat nya

" Halo, dengan siapa ini? " tanya Lia
"  jangan lupa dengan janji kita Sayang! " ujar seseorang disana
"  sayang pala lo peyang! " sunggut Lia menghadap ke pintu keluar gedung dimana Aditya berada
"  uh,,  makin cantik deh kalau marah! " goda Aditya
"  bodo amat! " Lia mematikan ponselnya

Lia mengikuti jam terakhir dengan suasana hati yang sangat buruk, ia hanya diam sampai bek pulang berbunyi. Lia memasukkan buku2 kedalam tasnya,  dan berjalan keluar kelas hingga seseorang menyeretnya seperti dogy
"  lepasin Vit, lo kira gue dogy apa? "
"  lo katanya mau nebeng tapi kenapa lo nyelonong dulu! "
"  ya tapi lepasin dulu elah, malu tau! "
"  kaya lo punya malu loh, Ilham! " seru Vito ke seseorang didepannya, tangan Vito masih setia memegang tas Lia
"  kenapa Vit? " tanya Ilham melirik ke Lia
"  lo jadi ikut basket? Ouh iya kenalin anita ini Ilham  dan Ilham ini Anita atau biasa di panggil Lia" jelas Vito, Lia yang mendengarnya hanya memutar bola matanya
" ya ikut,  Ilham" katanya
" Lia,  " singkat padat dan jelas, Vito yang melihatnya merasa ganjil dengan sikap Lia mendadak dingin
" bagus deh kalau gitu,  latiannya setiap hari kamis Ham, " Lia ngacir duluan ia males berlama - lama didekat Ilham
"  Lia lo mau kemana? " seru Vito yang menyadari Lia telah jalan duluan
"  pulang lah, lo lama! " teriak nya, Vito langsung berlari mengejar Lia.

Mereka pulang bersama untuk ke sekian kalinya orang yang melihat mereka pasti berpikir bahwa mereka sepasang kekasih. Karena mereka begitu romantis kelihatannya, tapi bagi teman-temannya sudah biasa akan kelakuan mereka berdua.

***
Jihan Nurhalisa Rahmadhani 💕💕

What My Fault? ( Slow Update ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang