Really Want To Say Hello

104 8 0
                                    

Jangan menengok ke masa lalu terus,
Lebih baik belajar dari sekarang
Untuk masa depanmu.  #standbyme

Ilham Hanafi as Park Bo Gum

***

Setelah hampir 1 bulan, bokap tidak pulang kerumah dan tidak ada kabar sama sekali antara masih hidup atau sebaliknya. Nyokap meminta saran ke Lia, bagaimana kalau nyokap mau bercerai dengan bokap karena sudah tidak tahan lagi. Lia menyetujuinya, kenapa tidak nyokap lakukan dari ia belum lahir.

"Eitss...  Tapi kalu nyokap lakukan dari dulu bearti gue tidak akan pernah lahir ke dunia dong. " pikir Lia

Akhirnya nyokap memutuskan untuk mengakhiri semuanya demi kebaikannya dan Lia. Nyokap mulai mempersiapkan berkas2 perceraiannya, tak lupa ia menberi tahukan kepada Ka Sakti dan ka Adelia. Mereka menyetujuinya jika memang itu yang terbaik buat nyokap, nyokap tidak memberitahukan kepada bokap melainkan langsung ke pengadilan agama dan menceritakan semua perbuatan bokap selama menikah dengan nyokap. Setelah mendengar semua kelakuan bokap, pengadilan agama menyetujui dan akan membuat surat panggilan kepada bokap.

" ngga papa kan Li, kalau kamu ngga punya ayah? " tanya nyokap
"  ngga kali mah, Lia kan udah besar jadi ngga masalah" kata Lia menyakinkan sang nyokap
" kan ada ka Sakti, buat jadi wali nikah kalau kamu mau nikah! "  ujar mamah sambil tersenyum jahat
"  Koq ngomongin nikah, Lia aja belum lulus Sma mah! " gerutu Lia

Setelah sidang perceraiannya selesai,  awalnya bokap tidak terima tapi pengadilan telah memutuskan untuk mengabulkan perceraian tersebut. Mau ngga mau bokap harus terima putusan tersebut, Lia selalu hadir dalam setiap sidang perceraian bokap dan nyokap. Setelah hakim memutuskan tali pernikahan bokap dan nyokap, Lia merasa bebas yang selama ini mmenghantuinya seolah-olah hilang.

Setelah sidang itu, bokap kerumah untuk mengambil barang barang miliknya untuk dibawa kerumah sang istri ke 2. Dan kehidupan Lia dan nyokap kembali seperti semula. Dengan nyokap bekerja dan Lia yang melakukan rutinitas nya sebagai pelajar. Seperti pagi ini Lia siap untuk pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum. Setelah sampai di sekolah

" it's a brand new day " gumah Lia tepat didepan gerbang sekolahnya

Lia berjalan dengan senyum yang menghiasi wajahnya,  sesekali Lia menyapa adik kelas yang kebetulan lewat. Tak lupa adik kelas juga menyapa balik

"  Pagi Liza, " sapa Lia dengan senyumannya
" Pagi Ka Lia, ceria banget. " balas Liza sang adik kelas
"  iya dong, kan masih pagi jadi masih semangat! Kakak ke kelas dulu, " Lia melambaikan tangan ke Liza

Lia masuk ke kelasnya, seperti biasa pemandangan yang sangat umum barisan para penyontek dimana-mana. Lia duduk dibangkunya, sepertinya temen sepulpennya belum brangkat.

"  kebiasaan pr kagak pernah dikerjakan! Gimana Indonesia mau maju kalau kaya gini terus. " pikir Lia

" pagi-pagi ngelamun! Ngelamunin gue ya? " tiba-tiba Vito datang entah darimana,  Lia yang mendengarnya langsung menoleh ke Vito
"  pd Gila lo,! " ujar Lia
"  Li lo udah ngerjain pr Biologi? " tanya Vito
"  udah kenapa? Lo biasanya juga ikut nyontek mereka! " Ujar Lia menunjuk barisan para penyontek
"  ngga lah males gue,  bisa2 ketampanan gue turun desak2an kaya gitu. Gue nyontek punya lo aja lah, kemungkinan bener 80 %" ujarnya sombong,  nyontek aja belagu
" nyontek aja belagu loh! tapi ada syaratnya" Lia menghadap ke Vito,
" ya elah pake syarat2an segala, gue turutin dah! " balas Vito
"  nanti pulang, gue nebeng ya. Lo kan baik, ganteng, suka menolong dan rajin menabung " Ujar Lia sambil mengedipkan mata
"  iya iya gue tebengin, tapi gue nyontek ya" jawab Vito, Lia mengangguk dan menyerahkan buku prnya ke Vito

What My Fault? ( Slow Update ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang