Prolog

160 11 4
                                    

Drap, Drap, Drap─

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drap, Drap, Drap

Menunggangi kuda bersama seseorang, melangkahi bebatuan di jalan sebuah desa yang sepi. Suasana dini hari di desa ini, membuatku agak mengantuk. Aku berusaha menahan kantuk, mengendalikan diriku agar tidak terjatuh dari kuda, sambil memegang erat pakaian orang yang memboncengku saat ini.

Namun, mataku terasa semakin berat, berulang kali aku hampir terjatuh. Aku pun menepuk-nepuk pipiku, lalu menggeleng-gelengkan kepala, agar tersadar dari kantuk yang melanda. Badanku terasa sangat lelah sekarang.

"Kalau jatuh, kutinggal, nih. Kalau kau mengantuk, pegangan yang erat." tukas pemuda itu─orang yang sedang memboncengku sekarang.

Tetapi pemuda ini─orang yang sebenarnya tak kusukai, justru memerintah padaku dengan nada jengkel.

Aku mendengus kesal. "Iyaa, iya, cerewet." ucapku dengan setengah mengantuk.

"Cerewet?! Hey, aku sekarang sedang membantumu, tahu."

Mendengar perkataannya, aku hanya melengos. Aku tahu pemuda ini sebenarnya sedang membantuku, namun tetap saja terkadang aku masih merasa kesal dengan sikapnya.

Perlahan langit mulai berubah menjadi kebiruan. Sambil sesekali menepuk-nepuk pipiku, menyadarkan diri, aku kembali mengamati lanskap disekitar. Aku mendapati rumah-rumah dengan nuansa eropa zaman pertengahan.

Burung-burung yang indah beterbangan, berkicau seakan bernyanyi, berbagai warna tetumbuhan dan bunga-bunga yang sangat cantik─menghiasi daratan sejauh mata memandang, ditambah pesona langit biru dengan siluet keunguan, yang disertai hangatnya cahaya mentari dari arah timur. Kembali ku sadari keindahan dunia ini, terlihat tidak nyata bak dilukis oleh seorang seniman, dunia yang belum pernah ku lihat sebelumnya selain dari buku.

Di sinilah aku berada, di sebuah dunia fantasi dimana berbagai cerita aneh nan ajaib zaman-zaman dulu dikisahkan. Benar, Negeri Dongeng. Sekitar beberapa minggu yang lalu aku masuk ke dunia ini. Ya, aku pun tidak percaya. Meskipun aku suka cerita fantasi, namun aku tidak pernah berpikir untuk masuk ke dalamnya.

Aku lalu memikirkan, situasi yang kualami sekarang terasa sangat tidak nyata. Berada di sebuah dunia dongeng, dan sekarang sedang dibonceng, oleh seorang pangeran berkuda. Ya, seorang Pangeran yang terbilang gagah dan sangat rupawan, sedang membawaku bersamanya menunggangi kudanya sekarang.

Wah, terasa seperti adegan di film-film bukan? Namun, kalau kalian mau tahu, kenyataannya tidak terdengar seindah itu. Katanya ia hanya ingin membantuku kembali pulang ke duniaku. Kenapa dia ingin melakukannya? Karena aku sempat membantunya saat ia terluka, hanya sebatas itu. Aku pun bingung, namun, ia bilang, ia ingin membalas budi.

Tapi sebenarnya, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat senang ada orang yang ingin membantuku kembali ke duniaku. Jujur saja, aku tak ingin terjebak di dunia asing ini selamanya. Aku rindu keluarga, teman-teman, dan suasana di dunia nyata.

Namun, kalau dipikir-pikir, ternyata masuk ke dunia dongeng itu tidak semenyenangkan yang aku bayangkan sebelumnya. Aku justru sangat kesusahan dan kerepotan di sini. Tetapi sisi positifnya adalah, aku mendapat libur panjang dari sekolah dan kerja sambilanku di dunia nyata ... hehe.

Semua ini bermula sejak sekitar beberapa bulan yang lalu, saat aku membeli sebuah buku dongeng di toko kecil yang berada di pinggir kota.

Dan sekarang, aku malah diseret masuk ke permasalahan seorang Pangeran dari sebuah Kerajaan, yang bernama Alzeinth. Memang, kembali lagi, aku tahu dia juga melakukan hal ini untuk membantuku. Namun, tetap saja sulit untuk tidak merasa kesal. Aku akan senang jika pangeran itu adalah tipeku, tapi ... tidak, dia sama sekali bukan tipeku. Aku juga tak suka temperamennya yang buruk. Dia cenderung kasar, cerewet, dan sombong! Aku benci dia.

Aku lebih suka tipe pangeran yang kalem, ramah, baik hati dan murah senyum. Membayangkannya saja aku sudah mesam-mesem sendiri. Pendiam pun tak apa, karena kalau sama-sama cerewet, bila ada selisih, tak akan ada yang mau mengalah. Memikirkan punya pasangan seperti itu, membuat kepalaku pusing.

Di dunia ini pun, tak ada yang sempurna, ya. Ah, lupakan. Tanpa sadar aku jadi mengkhayal, pikiranku menjadi semakin jauh. Pasangan apanya. Sadarkan dirimu, Cherry. Bukan itu yang harusnya kau pikirkan sekarang. Ingat, kau harus bisa pulang ke duniamu dengan cara apapun, secepatnya.

Oh tuhan ... apa aku sudah melakukan hal yang benar? Apa aku benar-benar bisa kembali ke duniaku ... ?!

A/N: haloo!! aku author baru di dunia wattpad, panggil saja Kanon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N: haloo!! aku author baru di dunia wattpad, panggil saja Kanon. Dan ini adalah cerita pertamaku. Aku berharap bisa membuat cerita yang menarik dan bisa menghibur kalian semua. Kuharap kalian semua menyukai ceritaku!! Jangan lupa Vote dan Comment biar aku semangat ngelanjutin ceritanya~~ heheh.

akhir kata, sampai nanti di chapter pertama~!!^^

pict 1 (c) to artist
pict 2 (c) to DALL•E

-2017

FATE Of A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang