Chapter 6 ~ Rain

46 7 2
                                    

Previous Chapter (Chapter 5 ~ Lily)

Pasukan berkuda itu akhirnya lewat tepat di depan Cherry. Karena rasa penasarannya yang tak terbendung lagi, Cherry mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat siapa maksud dari 'Pangeran' itu.

Ia terperanjat saat melihat siapa yang dihormati dan dimaksud orang-orang dengan sebutan itu. Tak disangka, orang itu ternyata sangat familiar dimatanya.

Loh ... bukannya dia itu ...

KIAN?! pekik Cherry dalam hati.

Sorot mata itu, terlihat dingin, yang membuat siapapun segan melihatnya, fitur wajahnya juga dilengkapi dengan garis rahang yang tegas. Namun, irisnya tak berwarna emerald seperti yang Cherry tau. Tapi berwarna ... azure. Dilengkapi surainya yang agak berantakan, dengan poni yang menyentuh mata. Belum lagi parasnya, sangat mirip dengan pemuda yang dikenalnya. Namun kenapa rambutnya berwarna blonde? Baju zirah serta jubah kerajaan megah yang dipakainya juga membuatnya terlihat berbeda. Karakteristik wajah dan perawakannya memang sangat mirip dengan teman sekelasnya itu, namun tidak mungkin dia berada disini kan? Dan tampilannya juga sangat berbeda dengan yang biasa dilihat Cherry.

Itu Kian?? Ah, mungkin aku salah liat. Paling cuma orang yang mirip dia. Rambutnya juga blonde, gak abu tua kayak Kian. Batin Cherry.

Beberapa saat setelah pasukan berkuda itu lewat, para penduduk desa mulai melakukan kegiatan mereka seperti semula. Cherry juga ingin melanjutkan aktivitasnya, tetapi langkahnya terhenti setelah mendengar obrolan beberapa orang tentang Pangeran Rainnel tadi.

"Eh, kabarnya, Pangeran Rainnel dijodokan lagi, ya?"

Eh?

"Benar, menurut rumor yang beredar, Paduka Raja Keegan dan Ratu Edellyn ingin cepat-cepat menikahkannya agar punya keturunan untuk meneruskan takhta setelah Pangeran Rainnel."

"Wah, padahal Pangeran Rainnel masih belia, baru 17 tahun ..."

"17 tahun? Seumuran denganku dong?" gumam Cherry.

"Itu masih mending, perjodohan tahun lalu lebih parah, karena umurnya masih enam belas."

"Benar. Apa ya alasan keluarga kerajaan sebenarnya, sampai terus-terusan menjodohkan Pangeran Rainnel?"

"Tak ada yang tahu, tapi kalau sudah titah dari Paduka Raja dan Ratu, ya mau bagaimana lagi, kan?"

"Apa ia pergi menuntas para pembajak yang melunjak di selatan Alencier, hanya untuk alibi? Agar ia tak kembali dijodohkan?"

"Sssstt. Jangan berasumsi yang tidak-tidak. Para pembajak itu memang sudah sangat keterlaluan karena tak jera-jera setelah diusir berkali-kali. Kali ini mereka bertindak sendiri tanpa perintah pimpinan mereka. Mereka bahkan berani membunuh siapapun yang menghalangi mereka kali ini, bukankah keterlaluan?" sergah salah satu penduduk, yang dijawab anggukan dari penduduk lainnya.

"Omong-omong, nama gadis bangsawan yang ingin dijodohkan dengan Pangeran Rainnel, kalau tidak salah seorang Marchioness¹, Nona Rissa Morgynvia ya?"

"Iya. Dari Distrik Air, Morgynvia. Tapi katanya, Pangeran Rainnel tidak"

"Ssst, jangan menguping!" bisik Lily di telinga Cherry.

"Astaga! Iya bu, saya baru mau masuk ke dalam, hehe." ucap Cherry sambil menyengir. "Anu bu, ngomong-ngomong nama Pangeran tadi, Pangeran Rainnel Eleodorus?" Tanya Cherry kepada Lily.

"Benar, Putra Mahkota Kerajaan Alzeinth. Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan itu?" Lily balik bertanya.

"E-eh, tidak apa-apa. Saya cuma penasaran." ucap Cherry gelagapan.

FATE Of A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang