Chapter 2 ~ Penderitaan

62 9 0
                                    

Bel pulang berbunyi, Cherry pun mengemasi bukunya dan bersiap untuk pulang. Sudah sekitar dua minggu Cherry menjadi siswi kelas 2 SMA.

"Cher, kita makan yuk!" ajak Alicia.

"Dimana?" Cherry bertanya.

"Di langganan aku yuk, disana ada macaron nya, lho." ucap gadis bersurai biru langit tersebut. Dia sudah hapal hal-hal kesukaan sahabatnya.

"OH! AYOK!!" Cherry tiba-tiba sangat bersemangat dan langsung menarik tangan Alicia dan berlari ke luar kelas.

Setelah bersepeda tidak jauh dari sekolah, mereka berhenti di depan sebuah cafe yang bernuansa vintage.

"Disini nih, Cher." kata Alicia sambil memarkirkan sepedanya.

Cherry pun ikut memarkirkan sepedanya di depan cafe itu dan mengikuti Alicia masuk ke dalam. Setelah memesan makanan dan minuman serta memilih tempat duduk, mereka pun mengobrol-ngobrol santai.

"Btw Al, kamu ngapain kok tiba-tiba ngajak makan kesini?" tanya Cherry mengungkapkan rasa penasarannya.

"Oh iya, ada yang mau ku kasih tau." Jawab Alicia sambil mengaduk-ngaduk minumannya dengan sedotan.

Cherry hanya menatapnya bingung dan menunggu apa yang akan dikatakan sahabatnya itu selanjutnya.

"Anu Cher, jangan marah ya hehe." Kata Alicia kemudian sambil sedikit tersenyum.

"Iya deh, apaan??" Cherry sepertinya sudah tidak sabar lagi.

"Anu, kita kan udah kelas 2 nih, jadi ada seleksi Ketua OSIS sama Wakil-nya kan, jadi ..." ucap Alicia tersendat. Iris matanya yang berwarna safir agak bergetar khawatir.

"Ya ya ya, terus?" tanya Cherry lagi tidak sabar.

"Aku ... daftarin kamu jadi kandidat Ketua OSIS ... hehe." ucap Alicia sambil tersenyum kikuk, berharap temannya itu tidak marah.

Cherry seketika terperanjat mendengar pernyataan Alicia yang tiba-tiba. Tak bisa menahan gemuruh amarah, ia memekik, "WHAAATT??! ASTAGA ALICIA ... KENAPA??" tanyanya dengan alis yang tertaut. Rasa kesal maupun kaget bercampur aduk. Tak peduli lagi dengan beberapa orang yang juga berada di dalam cafe itu; mereka sontak menoleh, memperhatikan Cherry dan Alicia dengan tatapan bingung.

"Ssst! Jangan teriak juga kali Cher, banyak yang ngelihatin." omel Alicia setengah berbisik.

Cherry berdeham pendek sambil melirik singkat sekitar. "Kok kamu ngedaftarin aku sih, aku kan sama sekali gak ada niat buat jadi pengurus OSIS, ribet tau." kata Cherry sembari sesekali mengunyah macaronnya. "Lah, ini. Malah kamu daftarin jadi ketuanya. Apa gak pusing seketika." keluh Cherry lugas, lantas memanyunkan bibir ranumnya karena masih merasa kesal.

"Aku kan juga mau ngelanjutin ekskul PMR, kalau aku jadi Ketua OSIS, pasti bakal sulit kalau ikut ekskul lain lagi. OSIS itu banyak yang harus diurus." koceh Cherry panjang lebar.

Cherry adalah anggota ekskul PMR atau Palang Merah Remaja di sekolahnya, dia sudah ikut PMR sedari kelas 1 SMP. Minatnya mengikuti eskul ini tidak hilang sampai sekarang. Cherry juga bekerja sambilan di toko obat di dekat rumahnya. Dan Cherry masuk jurusan IPA di sekolahnya juga untuk memperdalam ilmu biologi, fisika dan kimianya. Namun sepertinya ada kemungkinan Cherry tidak bisa mengikuti eskul kesayangannya itu lagi sekarang.

"Maafin aku, Cher ..." Alicia menunduk. Dia tahu seharusnya dia meminta izin dulu kepada Cherry.

"Kamu kan pinter, jadi demi kemajuan dan masa depan sekolah kita, aku mau kamu yang jadi Ketua OSIS di sekolah!" lanjut sahabatnya itu berusaha membela diri sambil mengacungkan jari telunjuknya, menatap Cherry dengan yakin.

FATE Of A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang