Christ 4

24 1 3
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu tapi keempat orang ini enggan keluar kelas.

"Christ lo masih marah sama kita ya?"tanya Reno.

"menurut lo?"ucapnya dingin.

"sorry Christ waktu itu kita emang gk bisa nganter lo ke bandara karena ada hal penting"ucap Cello.

"hal penting apa sampai lo semua gak dateng?Sebelumnya gue udah kasih kabar ke kalian kalo gue bakal pergi bahkan gue nunggu sampai subuh balesan dari kalian"ucapnya dingin.

Ketiganya menunduk takut melihat tatapan dingin

"belum saatnya lo tau hal penting itu Christ.Jika udah saatnya gue orang pertama yang kasih tau lo"ucap Gala memegang pundak Christ.

Galaxy satu-satunya cowok yang bisa berpikir dewasa dari Reno dan Cello.

"dan kalo lo udah tau nanti janji gak akan pernah jadi cewek lemah atau jadi cewek setahun lalu"tambahnya.

Christ masih mencerna ucapan Gala.Menyambungkan hal-hal apa saja yang terjadi setahun lalu.

Sedangkan Reno dan Cello menatapnya seolah bicara lo harus percaya.

"Christ lo maukan janji ke gue?"tanya Gala.

"apa?"ucapnya dingin.

"Gak akan kembali kayak setaun lalu dan ngebagi apa yang lo rasain"ucapnya.

Reno dan Cello hanya menganggukan kepalanya pelan.

Christ berfikir keras.Gue belum siap buat bilang ke lo semua apa yang gue simpen selama ini.

Oke seperti yang lo bilang Gala.Lo akan ngasih tau gue disaat yang tepat begitu pula gue nanti.

Christ mengusap wajahnya kasar.

"oke akan gue usahain"ucap Christ singkat.

"berarti lo maafin kita juga kan?"tanya Cello dengan muka binarnya.

"enggak"ucapnya dingin.

Saat Reno akan buka suara Christ mendahuluinya.

"enggak kalo lo semua gak traktir makan gue bakso dikantin sekarang karena gue udah laper "ucapnya memasang puppy eyes.

Ketiga cowok itu tertawa melihat tampang gadis ini.
Pasalnya dia akan cepat menggabti ekspresi bersama orang-orang terdekatnya saja.

"yaudah yok ke kantin gue traktir lo semua bakso"ajak Gala.

"Tapi Cello yang bayar"tambahnya.

"eh eh apaan gak gak Reno aja tuh dia kan abis menang balap"ucapnya santai

"oke kali ini gue yang traktir demi sohib gue yang kelaperan"ucapnya merangkul pundak Christ.

"yok cuss "ucap Cello riang.

Keempatnya keluar kelas dengan posisi Christ dirangkul oleh Reno.

Banyak yang siswa High School melihatnya dengan tatapan memuja dan tidak sedikit pula yang melihatnya sinis.

Suasana sudah sedikit sepi karena 10 menit lagi bel masuk.

"bentar gue pesenin dulu"pamit Reno.

"christ gimana di German asik gak?"tanya Cello.

"asik"ucap christ yang asik memperhatikan benda tipis di tangannya.

"pasti cewek-ceweknya cantik-cantik kayak di film yang sering gue tonton"ucapnya yang mulai berkhayal.

Christ menatap Cello dengan tatapan kesal.

"lo bisa diem gk sih?"tanya Christ dengan nada ketusnya.

Gala dan Reno terkekeh melihat  muka Cello yang terlihat lucu seperti ini.

"ni bakso lu pada"ucap Reno dengan nampan pesanan mereka.

"christ lo disana sempet punya cowok gk?"tanya Cello disela mengunyah baksonya.

"gak ada"jawabnya.

"napa?lu kan cantik,tinggi,putih juga pasti adalah tu bule yang demen sama lo"ucap Cello.

"gue gak demen"ucapnya singkat.

"tapi adakan?"ucapnua lagi.

"lu bisa diem gak sih Cel,bawel banget lo kayak mbak Santi"ucap Gala.
Mbak Santi tuh penjaga warung ditempat mereka balapan yang cerewetnya bikin kuping dengung.

Gala melihat raut Christ yang sudah tidak enak saat Cello menyinggung soal Christ punya kekasih atau tidak.

"gue duluan"pamit Christ.

Christ pergi dari kantin.
Meninggalkan ketiga temannya yang diliputi rasa bersalah.

"lo sih Cel kalo ngomong suka gak liat suasana"ucap Reno.

"lah emang ada yang salah?Kan gue cuma tanya dia punya cowok apa gk?"belanya.

"tapi lo gk liat mukanya pas lo tanya  privasi dia.
Gue tadi liat tuh mukanya asem banget pas lo tanya begituan"jelas Gala.

"yah maap gue kan gak tau.Ntar deh gue minta maaf"ucapnya lesu.

######

Christ menikmati angin yang menerpa wajahnya menutup matanya mersakan kesegaran angin di atap sekolah.
Bayangan akan Dia yang sangat sangat ingin ia lupakan.

Dia yang datang sebagai obat untuk dirinya sekaligus menjadi racun yang bahkan tak punya penawar.

Dia yang selalu ada saat hatinya kacau bahkan Dia yang selalu menemaninya disaat  hal buruk terjadi.

Tapi kenapa disaat ia nyaman akan sosok Dia harus merasakan kenyataan pahit bahkan sangat pahit.
Sampai hatinya tidak menerima akan kenyataan itu.Ia membencinya sangat benci.
Kebencianku bahkan mengikis habis kenyamanan yang Dia berikan.

"cuma kebencian yang ada buat lo.Jadi gue mohon jangan pernah liatin muka lo depan gue.Kalopun kita ketemu anggap kita gak kenal"batinnya.

Christ membuka matanya karena merasa ada yang menepuk pundaknya.

"siapa lo?"tanya laki-laki yang berdiri di sampinya.

"Christ"ucapnya dingin.

"murid baru?"tanyanya lagi.

"hmm"

"kenalin gue Azhar kelas 12 ips"ucapnya.

"gue gak tanya"ucapnya jutek

"jutek amat sih lo jadi cewek"ucap Azhar kesal.

"jangan ngomong sama gue"ucap christ.

Azhar menarik nafasnya dengan kasar.Baru kali ini dia melihat cewek yang sangat jutek mengalahi sang bunda.

"lo jangan irit ngomong napa.Gak punya temen baru tau rasa lo"ledeknya.

"gue gak butuh "ucapnya menatap lurus.

Azhar hanya menghela nafasnya dengan kasar.

"kalo gue jadi temen lo boleh gak?"tanya Azhar.

Christ menghiraukan pertanyaan Azhar.

"oy boleh gak?"tanyanya menggkyangkan tubuh christ.

"terserah" jawabnya meninggalkan Azhar sendiri.

"menarik"batinnya sambil mengulas senyum tipis.

########

10.06.17

851 word

pendek?

ChristabelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang