"Bolehkah aku sebut dirimu senja?"
-NN-
Christ menatap Azhar heran untuk apa ia mengajaknya kesini.
Melihat aktivitas manusia dari atap gedung memang membawa sensasi tersendiri.Tapi sekali lagi untuk apa?
Duduk dipinggiran atap seperti ini hanya akan mengingatkannya pada luka yang masih basah.
Dulu ia sering menghabiskan waktu sore diatap seperti saat ini.
Tentu saja bukan di Jakarta melainkan di German bersama Dia."Lo pernah ngelakuin kayak gini Christ?tanya Az mentap Christ dari samping
"Pernah.Sampai saat ini masih gue lakuin di atap rumah"ucapnya menatap lurus dan mengayunkan kakinya.
"Apa yang lo lakuin saat lo di atap kayak gini?
"Pejemin mata.Mikirin banyak hal yang pernah gue lakuin"ucapnya menatap Az yang juga menatapnya.
Dengan tatapan tanya kalo lo apa?"Liatin bintang saat malam,berharap hari esok akan baik-baik aja"lanjut Az yang masih terpaku dengan mata hazel milik Christ.
"lo senja setelah malam"batinnya.
Christ memutuskan terlebih dahulu berkontak mata dengan Az.Kembali menatap aktivitas jalanan Jakarta.
"Lo tau Az bagi gue hari esok selalu buruk buat gue jalani dulu"ucap Christ.
"Kenapa?"tanyanya.
"Dulu hari-hari gue baik-baik aja sampai orang yang gue sayang pergi"ucapnya sendu.
"Pacar lo?"tebaknya.
"Bukan...Orangtua gue Az.Dan itu karena seseorang"ucapnya menunduk.
Azhar memang pernah mendengar alan berita itu.Bagaimana tidak orangtua Al dan Christ adalah orang yang sama dan sudah pasti jika orang tuanya adalah pemilik sekolah tempat ia belajar.
Tapi tidak tau menahu alasan pemilik sekolahnya meninggal selain karena kecelakaan.
"Siapa?Gue gak tau apa maksud lo Christ?tanyanya penasaran.
Christ terkekeh disaat rasa penasaran Az makin bertambah.
"Lo gak pernah tau berita tentang pemilik sekolah yang meninggal?"tanyanya menatap Az dengan senyum tipisnya.
"Yang gue tau kalo mereka meninggal karena kecelakaan.Itu aja yang gue tau"jawab Az.
Christ terkekeh lagi.Bagaimana tidak sekolah milik Papanya sempat ramai membicarakan berita tersebut.
"Yasudahlah jangan bahas lagi"
"yang mulai siapa coba"ucap Az kesal karena rasa penasarannya tidak menemukan jawaban.
Christ tertawa kecil karena ucapan Az.
"Pulang yuk"ajak Christ.
Az hanya menganggukan kepalanya.
Keduanya bejalan beriringan turun dari atap gedung.
ting
Deg.Az mengerjapkan matanya melihat seseorang yang ada didalam lift tepat didepannya.Keduanya saling melempar tatapan tidak percaya.
"Az lo gak masuk?"tanya Christ yang sudah berdiri didepan orang itu.
"Ah iya"Az bediri disebelah Christ.
"Az lo kerumah gue dulu kan?"tanya Christ.
"Iyalah.Bisa dihajar kakak lo kalo gak pulangin lo dulu.Lagian tas gue kan dirumah lo"ucapnya sedikit melirik orang disebelah Christ.Sedang lawan bicaranya hanya menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Christabel
Teen Fiction"Cukup buat diriku nyaman berada disampingmu dan aku akan berikan pelangi dalam hidupku setelah badai dalam jiwaku sebagai balasannya" --Christabell Maurist F-- "Aku akan dapatkan pelangi dalam hidupmu dan aku akan berikan kenyaman yang sempat hilan...