Kepergianmu

1.2K 95 4
                                    

♡♡♡

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Waktu berlalu begitu cepat, sudah seminggu setelah pengungkapan cinta itu, Naruto pergi meninggalkan Hinata. Meninggalkan bukan atas keinginannya, namun Hinata lah yang meminta kepada Naruto untuk pergi jauh dari hidupnya.

Hinata merasa cintanya terhadap Sasuke terhalang karna keberadaan Naruto, bahkan hatinya bagai digores belati ketika mendengar kata 'Cinta' yang keluar dari bibir Naruto, ia merasa berada diambang jurang yang menganga menanti kehadirannya.

Hinata tak pernah menyangka akan perasaan Naruto terhadapnya, ia benar-benar kalut akan rasa dihatinya yang tak menentu, Hinata tak tau harus berbuat apalagi dan berkata bagaimana lagi.

Dan setelah kepergian Naruto, Hinata enggan keluar rumah untuk menjalani hari-harinya. Bahkan semenjak Hinata meminta Naruto pergi, ia tak pernah lagi berkerja dikantin sekolah elit itu. Ia tidak ingin bertemu lagi dengan Sasuke yang menghancurkan hatinya, terlebih lagi harus mengingat kejadian tempo hari.

Hinata hanya bisa menangis dan menangis meratapi kisah dan masa depannya. Ia merasa begitu malang karna kelebihannya yang dapat berinteraksi dengan makhluk tak kasap mata itu, dan Hinata juga memikirkan masa depannya nanti.

Akankah ia akan sendiri selamanya ? Tidak kah ada yang ingin hidup bahagia bersamanya ? Berbagi segala kesusahan dihidupnya ? Berbahagia bersama dengan keluarga kecilnya ?. Semua pemikiran itu membuatnya tak mempunyai semangat hidup lagi, ingin rasanya Hinata menyusul dan berkumpul dengan kedua orang tuanya dikehidupan lain.



.
.
.
.
.





"Ini bukan mimpi Hinata.." ucap Naruto yang seakan-akan dapat membaca isi hati dan pikiran Hinata saat ini.

Hinata hanya membatu ditempatnya berdiri, ia tak mampu lagi memahami hati siapapun, Hinata tak dapat mengartikan rasa dihatinyà. Ia merasa sedih dan hancur ketika mendengar kata penolakan dari Sasuke namun disisi lain ia bahagia karna ada yang mencintainya.

"T-tapi.. t-tapi k-kenapa harus kau Naruto ?" Ia mencoba tersadar dari segala mimpi buruk yang nyata ini dan memberanikan diri melawan rasa sakit dihatinya.

"k-kenapa harus kau yang mencintaiku ? K-kenapa ? K-kenapa bukan Sasuke" lanjut Hinata dengan gagapnya namun tanpa airmata lagi yang mengiringi disetiap pilu hatinya.

"Tidak adakah manusia yang mau mencintai aku Naruto ?" Ucapnya lagi dengan suara serak menahan airmata.

"Hinata" tangan Naruto terulur, hendak meraih pundak Hinata namun di urungkan niatnya dan menundukkan kepala kala mengingat ucapan Hinata.
"aku memang bukan manusia Hinata, aku hanya jiwa tanpa raga. Hidupku tak pernah nyata didunia ini, aku sadar itu Hinata. Tapi ketahuilah cintaku padamu ini nyata, hatiku terasa ngilu melihatmu menangis, akupun merasa hidup lagi ketika melihatmu tersenyum. Saat didekatmu aku terasa hidup kembali, aku selalu membayangkan hidup bersamamu didunia nyata ini, berbagi kasih denganmu dan---"
Naruto terdiam saat Hinata menatapnya dalam.

INDIGO [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang